Bagaimana Memulai Berinvestasi

1. Punya Kesadaran.

Hal pertama yang paling penting adalah adanya kesadaran untuk mulai berinvestasi. Apabila anda membuka dan membaca artikel ini, maka saya percaya sudah ada kesadaran (atau setidaknya ketertarikan) untuk mulai berinvestasi. Selamat!

Tanpa adanya kesadaran atau dorongan, anda tidak mungkin bisa memulai berinvestasi karena tidak akan merasakan keuntungan apa-apa. Artikel ini hanya akan membuang-buang waktu anda. Kembalilah lagi lain waktu!

2. Menganalisa Kapabilitas Anda.

Sebenarnya, untuk poin ketiga sampai keempat, sudah terjawab dalam satu artikel pendek  yang saya tulis dengan model “wawancara”. Namun apabila membutuhkan informasi lebih detail, atau masih belum bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, maka lanjutkan membaca artikel ini.

Sama seperti banyak hal dalam hidup, kita harus tahu kapabilitas kita dalam berinvestasi. Beberapa hal yang perlu ditinjau adalah:

  • Seberapa besar modal yang bisa anda persiapkan
    Tidak semua investasi membutuhkan modal yang sama. Beberapa investasi hanya membutuhkan modal minimum Rp10 ribu, dan yang lainnya membutuhkan ratusan juta! Dalam menghitung modal, anda harus menyisihkan uang yang memang di khususkan untuk investasi, uang yang anda relakan bahkan bila hilang semuanya. Pernyataan tersebut sebenarnya berlebihan karena beberapa investasi sangat aman dan tidak mungkin rugi (misalnya deposito dan obligasi negara), namun prinsip “siap kalah” tersebut harus senantiasa dipegang supaya anda siap menghadapi kemungkinan terburuk.
  • Seberapa suka dan cepat anda belajar 
    Beberapa investasi memiliki bentuk aset pasif yang hanya perlu dipantau saja tanpa perlu melakukan transaksi sering-sering. Biasanya aset-aset pasif ini pergerakan harganya cenderung stabil dan bersifat jangka panjang (misalnya emas). Namun terdapat juga aset-aset dengan pergerakan harga yang labil (volatile) seperti valuta asing. Untuk memaksimalkan keuntungan dari aset-aset labil seperti itu, biasa diperlukan ilmu-ilmu tertentu dan menyisihkan waktu lebih untuk bertransaksi sering-sering.
  • Seberapa tinggi toleransi anda kepada risiko
    Apabila anda menginginkan keuntungan yang tinggi, artinya anda juga harus siap menghadapi risiko yang lebih tinggi. Semakin tinggi potensi anda menghasilkan keuntungan, semakin tinggi pula potensi anda kehilangan uang. Apabila ada informasi tentang investasi baru dengan keuntungan tinggi tapi risikonya rendah, maka bisa dipastikan 100% bahwa investasi tersebut ilegal! Tidak ada satupun aset yang bisa mematahkan hukum bahwa KEUNTUNGAN TINGGI DIDAMPINGI DENGAN RISIKO TINGGI. Camkan itu dalam dalam di mindset anda!
  • Mempelajari Pilihan Investasi Anda
    Di tahun 2018 ini, memang semakin mudah untuk mendapatkan aset investasi  karena banyaknya jasa online yang membuka akses ke aset-aset yang sebelumnya sulit didapatkan, misalnya Bareksa (membeli reksa dana online), Indogold (membeli emas online) hingga Surat Hutang Negara juga sekarang dijual secara online. Akibatnya, banyak calon investor yang berhenti di tahap ini, karena kaget melihat banyaknya informasi tentang pilihan investasi mereka.

    Investasi mudahnya bisa digolongkan berdasarkan tingkat risiko dan jangka waktunya. Tidak perlu mengklasifikasikan berdasarkan keuntungan, sebab seperti ditulis sebelumnya, keuntungan akan meningkat seiring dengan risiko.

3. Menyusun Rencana Investasi.

Berdasarkan dua poin sebelumnya, setelah anda memahami kapabilitas anda serta pilihan investasi, saatnya anda menyusun perencanaan investasi anda. Hal ini tidak bisa saya bantu karena membutuhkan banyak informasi yang bersifat pribadi. Kirimkan saya email untuk masukan.

Hal – hal yang perlu anda perhitungkan baik-baik dalam rencana anda adalah:

Buat daftar aset apa saja (kalau bisa lebih dari 3) yang anda akan investasikan.
Anda harus memilih tiga jenis aset yang saling melengkapi satu sama lain. Misalnya aset pertama anda adalah emas yang merupakan jangka panjang dan rendah keuntungan, maka aset kedua anda harusnya menyeimbangi (misalnya valas yang jangka pendek dan tinggi risiko)

Mudahnya, lihat gambar anak kecil yang saya buat dibawah. Pilihlah aset-aset yang posisinya berjauhan satu sama lain.

chart aset

Catatan: Semakin lebar lingkarannya, maka semakin variatif pula variabelnya. Misalnya melebar kebawah, artinya aset tersebut bisa untuk jangka panjang maupun pendek.

Tidak suka dengan gambarnya? Nih dalam wujud tabel.

Daftar jenis investasi

Rasio atau pembagian modal. Dari seluruh uang yang anda akan investasikan, seberapa banyak yang akan dimasukkan ke aset pertama, aset kedua, dan ketiga? Misalnya, 15% untuk aset emas, 35% untuk reksadana pasar uang, dan 50% sisanya sepenuhnya untuk obligasi negara.

Dalam membuat rasio ini, anda harus merenungkan toleransi anda kepada risiko. Apabila anda sangat takut terhadap risiko kehilangan, maka investasikan lebih banyak ke aset rendah risiko, dan sedikit saja mengincar keuntungan lewat aset tinggi risiko.

– Membuat komitmen untuk mengembangkan investasi anda.
Investasi yang baik adalah memanfaatkan efek compounding interest, dimana keuntungan investasi anda kembali diinvestasikan. Namun alangkah lebih baik lagi bila setiap bulan anda bisa menambah lagi nominal investasi anda diluar compounding interest tersebut. Saya merekomendasikan komitmen rendah namun meningkat, misalnya satu bulan setelah mulai berinvestasi, maka berkomitmen untuk menambahkan nilai investasi keseluruhan sebesar 1 persen, lalu bulan keduanya lagi dua persen, dan seterusnya. Sama seperti anak kecil yang belajar menabung.

Saya membuat grafik anak kecil yang semoga bisa membantu memberikan gambaran umum tentang jangka waktu dan tingkat risiko.

4. Memilih website Investasi.

Setelah anda sudah bisa mengukur proporsi nilai investasi, saatnya mulai mengambil aksi pertama untuk mengubah uang anda menjadi investasi. Untuk melakukannya, kita perlu agen penjual aset yang memang resmi dan berwenang. Pihak yang paling umum dan tradisional adalah para bank, namun karena saya generasi milenial yang serba online, saya lebih merekomendasikan agen-agen online yang terpercaya, karena lebih praktis (tidak perlu tatap muka), banyak promosi (tingginya persaingan membuat kita investor malah untung), serta memungkinkan kita untuk membandingkan secara objektif (langsung lihat perkembangan harga banyak produk sekaligus).

Mungkin banyaknya jumlah website online juga memusingkan calon investor, sehingga sayapun telah membuat artikel ini yang merekomendasikan website untuk seluruh investasi berdasarkan pengalaman pribadi.

5. Bersiap untuk Gagal dan Belajar.

Sama seperti belajar naik sepeda, anda tidak akan bisa mahir tanpa harus gagal alias jatuh terlebih dahulu. Sebelum mulai menaruh uang anda ke produk apapun, tidak peduli seberapa aman produk tersebut, Anda harus siap mengalami kerugian sekecil apapun. Saya menaruh peringatan ini di poin keenam dengan harapan informasi-informasi sebelumnya bisa meyakinkan anda tentang manfaat berinvestasi yang lebih banyak daripada risikonya. Namun bila anda masih ragu, maka berhentilah disini dan jangan memaksa untuk lanjut berinvestasi.

6. Lakukan!

Tahap yang paling penting. Ya lakukan saja. Taruh uang anda di website yang sudah dipilih, dan beli produknya! Jangan hanya menaruh uang di wallet website karena tidak berbunga. Tidak perlu banyak-banyak. Justru saya merekomendasikan jumlah minimal untuk setiap pembelian aset pertama. Ini menjadi langkah pertama yang kecil, namun signifikan.

Baca juga:

Adrian Siaril
Adrian Siaril

The boss

Articles: 599

6 Comments

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

  1. Mulai investasi kayaknya sederhana secara teori tapi kenyataannya lebih susah daripada tulisan ini bro

  2. Les raisons les plus courantes de l’infidélité entre couples sont l’infidélité et le manque de confiance. À une époque sans téléphones portables ni Internet, les problèmes de méfiance et de déloyauté étaient moins problématiques qu’ils ne le sont aujourd’hui.