Bagaimana Saya Ekspansi Bisnis dengan Kartu Kredit

Isi sembunyikan

4 Miles, Cashback, dan Poin sebagai Tambahan Cuan

5 Tantangannya? Limit Kredit yang Memadai

Saat berbicara tentang kartu kredit, kebanyakan orang langsung berpikir soal poin atau miles. Tapi, buat saya, kartu kredit adalah alat bisnis yang lebih dari sekadar itu. Saya mulai menggunakan kartu kredit sejak 2015, tetapi baru benar-benar mendalami dunia poin dan miles di pertengahan-akhir 2022. Sebelum mengenal poin dan miles, kartu kredit telah membantu saya menghemat biaya, memperpanjang nafas keuangan, bahkan memberikan modal murah untuk ekspansi bisnis.

Penasaran bagaimana caranya? Berikut cerita saya.

Hemat Lewat Perputaran Uang

Ingat masa-masa startup marketplace masih gencar ”bakar uang”? Saat itu, cicilan 0% benar-benar bebas bunga tanpa biaya tambahan—dan sering kali malah dapat cashback atau diskon! Saya memanfaatkan fitur cicilan 0% ini bukan untuk membeli barang mahal di luar kemampuan, tetapi untuk menunda pengeluaran sekaligus menambah cuan.

Strateginya sederhana: uang yang seharusnya digunakan untuk membayar langsung, saya simpan dulu di reksa dana pasar uang atau deposito. Hasilnya? Saya dapat barangnya sekarang plus tabungan saya tetap bertumbuh.

Sayangnya, sekarang cicilan 0% sering punya biaya tersembunyi. Tapi kalau kamu giat mencari promo, masih ada peluang untuk memanfaatkan cara ini.

Salah satu fitur yang sangat membantu saya adalah loan on card. Apa itu loan on card? Fitur ini memungkinkan limit kartu kredit diubah menjadi uang tunai yang langsung ditransfer ke rekening kita.

Bahkan hingga sekarang, masih banyak bank yang menawarkan loan on card dengan tenor panjang (2–3 tahun) tanpa bunga sama sekali—hanya dikenakan biaya admin 1–3% di awal, yang jauh lebih rendah dibandingkan pinjaman usaha biasa.

Dengan bunga serendah itu, saya jadi bisa melakukan ekspansi tanpa harus menggerus keuntungan bisnis.

Tambahan Waktu untuk Restock

Satu lagi trik favorit saya: menggunakan kartu kredit untuk membayar supplier tepat sehari setelah tagihan kartu muncul. Dengan cara ini, saya mendapatkan tambahan waktu hingga 45 hari sebelum uang benar-benar perlu dibayarkan.

Contohnya:

Tanggal 20 Maret: Tagihan kartu muncul.
Tanggal 21 Maret: Saya bayar supplier menggunakan kartu kredit.
Transaksi ini baru masuk di tagihan bulan April (tanggal 21), dan jatuh tempo 2 minggu setelahnya (tanggal 5 Mei).

Artinya, saya bisa restock barang lebih cepat tanpa mengganggu arus kas.

Penasaran bagaimana caranya membayar supplier pakai kartu kredit? Baca penjelasannya di www.adriansiaril.com/paper.

Miles, Cashback, dan Poin sebagai Tambahan Cuan

Setelah semua manfaat tadi, miles, cashback, dan poin jadi bonus manis buat saya. Bayangkan, dengan strategi yang tepat saya bisa:

Mengembangkan bisnis dengan memanfaatkan modal murah dan tempo pembayaran lebih panjang.
Menambah cuan dari investasi sambil menjaga cash flow lewat cicilan 0%.
Mendapatkan reward ekstra berupa cashback dan miles, yang kemudian saya gunakan untuk perjalanan atau kebutuhan pribadi lainnya.

Tantangannya? Limit Kredit yang Memadai

Strategi ini memang sangat menguntungkan, tapi ada satu hal penting yang perlu diperhatikan: limit kartu kredit.

Tanpa limit yang besar, strategi seperti memanfaatkan loan on card atau memperpanjang tempo pembayaran jadi sulit dilakukan. Menambah limit kartu kredit dengan top-up biasanya tidak sebanding karena tujuan utama saya adalah memanfaatkan tempo pembayaran selama mungkin.

Kartu kredit, bila dimanfaatkan dengan cerdas, bukan hanya alat untuk transaksi, tetapi juga senjata untuk mengembangkan bisnis. Dengan sedikit strategi dan banyak disiplin, kartu kredit bisa membantu kamu tumbuh lebih cepat—dan di sisi lain, memberikan bonus-bonus menarik sebagai hadiah atau usaha kamu.