Memahami Debt Exposure yang Penting dalam Pengelolaan Kredit
Dalam dunia perbankan, Debt Exposure dan Debt to Burden Ratio (DBR) sering menjadi topik yang familiar. Debt to Burden Ratio (DBR), atau dalam bahasa Indonesia sering disebut rasio beban hutang, adalah sebuah metrik yang digunakan oleh bank dan lembaga keuangan untuk menilai kemampuan seorang debitur dalam memenuhi kewajiban pembayaran hutangnya. DBR mengukur seberapa besar pendapatan bulanan yang harus digunakan oleh nasabah untuk membayar cicilan utang, termasuk kartu kredit dan pinjaman lainnya. DBR dihitung dengan membagi total cicilan bulanan yang harus dibayar oleh nasabah dengan total pendapatan bulanannya.
Namun, ada aspek lain yang tak kalah penting namun kurang dipahami banyak orang, yaitu Debt Exposure (DE). Pemahaman tentang DE bisa sangat mempengaruhi tingkat approval kredit Anda dan besaran limit yang diberikan oleh bank. Mari kita bahas lebih dalam tentang konsep ini dan implikasinya terhadap pengelolaan kredit Anda.
Apa itu Debt Exposure?
Debt Exposure (DE), yang sering disebut juga dengan Total Debt Exposure, adalah jumlah total kredit atau pinjaman yang tercatat atas nama seorang debitur di sebuah lembaga keuangan. Ini mencakup semua jenis utang, termasuk kartu kredit, pinjaman pribadi, hipotek, dan jenis pinjaman lainnya yang aktif. Menghitung DE membantu bank dalam menilai risiko pemberian kredit lebih lanjut kepada nasabah tersebut.
Cara Menghitung Debt Exposure
Untuk menghitung Debt Exposure, Anda perlu menjumlahkan semua kewajiban utang yang saat ini tercatat atas nama Anda. Berikut adalah langkah-langkahnya:
- Identifikasi Semua Utang: Kumpulkan informasi tentang semua jenis kredit yang Anda miliki, termasuk saldo kartu kredit, saldo pinjaman pribadi, saldo hipotek, dan kredit kendaraan.
- Jumlahkan Saldo Utang: Tambahkan semua saldo tersebut untuk mendapatkan total Debt Exposure Anda. Yang dihitung bukan saja plafon yang digunakan, tapi platfon keseluruhan yang anda miliki dari semua institusi keuangan yang memberikan fasilitas pinjaman
Contoh Penghitungan:
- Kartu kredit dari bank A: Total limit Rp50 juta.
- Kartu kredit dari bank B: Total limit 20 juta
- Sisa KPR yang belum lunas: Rp500 juta.
- Sisa KKB yang belum lunas: Rp200 juta.
- Pinjaman Rekening Koran: Plafon 1 milyar
Total Debt Exposure = 1.770.000.000 (satu milyar tujuh ratus juta tujuh puluh juta rupiah), terlepas dari seberapa besar pemakaian limit kartu kredit dan pinjaman rekening koran nya.
Pentingnya Memahami Debt Exposure Anda
- Penilaian Kredit: Memahami total DE Anda penting karena mempengaruhi kemampuan Anda untuk mendapatkan pinjaman baru. Bank akan menilai DE ini untuk menentukan apakah Anda sudah terlalu banyak memiliki utang atau masih memiliki ruang untuk kredit tambahan.
- Manajemen Keuangan: Dengan mengetahui total DE Anda, Anda bisa lebih baik dalam mengelola keuangan pribadi Anda, termasuk membuat keputusan tentang membayar utang atau mengambil pinjaman baru.
Bank dan lembaga keuangan menggunakan informasi ini untuk mengukur total risiko kredit yang terkait dengan seorang nasabah dan untuk memutuskan seberapa banyak lagi mereka bersedia meminjamkan dana berdasarkan profil risiko tersebut.
Pengaruh DE pada Kredit dan Limit
Salah satu contoh yang menarik adalah praktik yang dilakukan oleh Bank BRI. Bank ini sangat memperhitungkan DE dalam menentukan limit kredit yang dapat diberikan kepada nasabahnya. Misalnya, jika Bank BRI menetapkan bahwa Anda hanya layak mendapatkan total kredit maksimal Rp200 juta dan Anda sudah memiliki beberapa kartu kredit di BRI dengan limit total Rp150 juta, maka kemungkinan limit untuk kartu kredit baru Anda di bank BRI tidak akan melebihi 50 juta.
Debt exposure juga mempengaruhi pengajuan anda menaikkan limit kartu kredit yang sudah ada. Jika total plafon kredit yang sudah dicapai oleh seseorang sudah mencapai batas atas yang ditetapkan sesuai analisa bank, bank akan lebih berhati-hati dalam menambah limit untuk menghindari risiko over-credit.
Strategi Mengelola Limit Kredit
Apabila anda mengincar suatu kartu kredit tertentu dan berharap mendapatkan limit besar, mungkin bisa mempertimbangkan untuk menutup kartu kredit yang sudah jarang digunakan atau yang tidak memberikan manfaat signifikan. Hal ini tidak hanya berlaku untuk nasabah BRI tetapi juga bagi nasabah bank lain. Memiliki banyak fasilitas kredit yang tidak terpakai bisa menghambat kemampuan Anda untuk mendapatkan kredit baru dengan limit yang lebih tinggi di masa depan.
Kesimpulan
Memahami konsep Debt Exposure bukan hanya penting untuk mengoptimalkan kesempatan mendapatkan kredit yang lebih baik, tapi juga untuk mengelola kesehatan keuangan Anda secara keseluruhan. Pastikan Anda selalu mempertimbangkan penutupan fasilitas kredit yang tidak perlu untuk memaksimalkan peluang Anda dalam mendapatkan kredit dengan kondisi yang lebih menguntungkan di masa depan.
Ingin belajar memilih kartu kredit terbaik sesuai dengan kebutuhan dan kondisi anda?
pabila kamu pemula di dunia kartu kredit dan ingin mulai mengumpulkan cuan dari kartu kredit, maka kamu akan cocok bergabung di kursus C4: Cari Cuan Credit Card, dimana kita akan belajar:
- Bagaimana orang bisa naik pesawat gratis dari penggunaan kartu kredit
- Bagaimana kartu kredit bisa membuat kita berhemat ratusan ribu sampai jutaan rupiah setiap bulan
- Bagaimana cara agar tidak membayar biaya kartu kredit sama sekali
Ayo cek dan gabung sekarang dengan klik tombol dibawah!
karena tingginya spam, kolom komentar saya tutup sementara. Untuk menghubungi saya, dm saya di Instagram, Telegram, Tiktok (@adriansiaril), atau isi formulir dibawah ini.