Apa Kartu Kredit Terbaik? Jawabannya Tertantung 5 Hal Ini!

Banyak orang bertanya, “Kartu kredit apa yang paling bagus untuk saya?” Sayangnya, tidak ada satu jawaban yang berlaku untuk semua orang. Kartu kredit yang cocok untuk satu orang belum tentu cocok untuk orang lain, karena setiap orang memiliki kondisi keuangan, gaya hidup, dan kebutuhan yang berbeda. Oleh karena itu, memilih kartu kredit tidak bisa sekadar ikut-ikutan atau berdasarkan rekomendasi umum—harus ada analisa personal yang mendalam.

Dalam artikel ini, saya akan membahas empat faktor utama yang perlu dipertimbangkan sebelum menentukan yang terbaik untukmu. Mulai dari riwayat yang sudah dimiliki, penghasilan bulanan, besaran pengeluaran tiap bulan, hingga jumlah dana yang kamu miliki. Semua ini berpengaruh besar terhadap jenis kartu yang layak kamu ajukan dan manfaat apa saja yang bisa kamu maksimalkan.

1. Riwayat yang Sudah Dimiliki

Salah satu faktor penting yang sering diabaikan adalah kartu kredit yang sudah kamu miliki sebelumnya. Banyak bank hanya akan menyetujui pengajuan baru jika kamu bisa menunjukkan riwayat sebagai pemegang aktif dengan limit tertentu. Misalnya, Bank Mayapada mensyaratkan calon pemohon memiliki kartu referensi dengan limit minimal Rp25 juta dan usia kartu minimal lima tahun. Artinya, kalau kamu belum punya kartu dengan spesifikasi itu, besar kemungkinan pengajuanmu akan ditolak.

Inilah kenapa penting untuk membangun “jejak digital” kartu kredit yang sehat sejak awal. Mulailah dari yang lebih mudah disetujui, gunakan secara aktif, dan jaga agar riwayat pembayaran selalu bersih. Setelah beberapa tahun, kartu itu bisa menjadi modal untuk mengajukan kartu yang lebih eksklusif. Jangan terburu-buru melamar yang high-tier jika kamu belum punya kartu pendukung yang kuat sebagai referensi.


2. Kartu Kredit Terbaik pasti Mempengaruhi Penghasilan Bulanan yang Dimiliki

Setiap kartu kredit memiliki syarat penghasilan minimum yang berbeda. Bank menerapkan ini sebagai cara menyaring nasabah yang dianggap mampu membayar tagihan bulanan dengan konsisten. Semakin premium sebuah kartu, semakin tinggi pula syarat penghasilannya. Maka dari itu, sebelum mengajukan kartu kredit, pastikan penghasilan kamu sesuai dengan ketentuan yang diminta oleh penerbit kartu tersebut.

Jika kamu mencoba mengajukan kartu kredit dengan penghasilan yang tidak sesuai, kemungkinan besar aplikasi kamu akan ditolak, atau malah diarahkan ke produk lain yang lebih rendah. Jadi, penting untuk membaca detail syarat penghasilan yang biasanya tercantum di website bank atau brosur. Dengan begitu, kamu tidak buang waktu dan bisa fokus ke kartu-kartu yang memang cocok dengan kondisi keuanganmu.


3. Besarnya Pengeluaran Bulanan

Pengeluaran bulanan juga menjadi salah satu faktor penentu apakah sebuah kartu kredit layak diajukan. Beberapa kartu dirancang untuk memberikan nilai maksimal hanya jika digunakan dalam jumlah transaksi besar setiap bulan. Contohnya, kartu JCB Precious dari Danamon hanya akan memberikan nilai tukar poin dan cashback optimal jika kamu rutin bertransaksi di atas Rp10 juta per bulan. Bahkan, kartu seperti BCA Krisflyer baru akan terasa manfaatnya kalau kamu belanja hingga Rp20 juta per bulan.

Kalau pengeluaran kamu masih di bawah angka tersebut, kemungkinan kamu tidak akan mendapatkan manfaat maksimal—baik itu poin reward, cashback, ataupun manfaat lainnya. Malah bisa jadi kamu dikenakan biaya tahunan yang tidak sebanding dengan manfaat yang kamu dapatkan. Jadi, penting untuk memilih kartu kredit yang sesuai dengan gaya hidup dan kebiasaan belanjamu, bukan sekadar tergiur dengan promo atau branding.


4. Jumlah Dana atau Aset yang Dimiliki

Selain penghasilan dan pengeluaran, jumlah dana yang kamu miliki juga bisa menjadi penentu keberhasilan pengajuan kartu kredit. Beberapa bank mensyaratkan status sebagai nasabah prioritas atau penempatan dana dalam jumlah tertentu sebelum menyetujui pengajuan kartu premium. Misalnya, ada kartu kredit yang hanya tersedia untuk nasabah dengan dana mengendap minimal Rp500 juta di rekening bank tersebut.

Faktor ini sangat penting terutama jika kamu mengincar kartu kredit eksklusif dengan berbagai fasilitas seperti lounge bandara, concierge service, dan lainnya. Jika kamu belum memenuhi syarat dana tersebut, pertimbangkan untuk membangun relasi dengan bank terlebih dahulu atau memilih kartu yang benefit-nya lebih sederhana namun tetap sesuai kebutuhanmu. Dengan perencanaan yang tepat, kamu tetap bisa naik kelas seiring waktu.


Kesimpulan: Bukan Gak Mau Jawab, Tapi Butuh Analisa Dulu

Jadi, saat kamu bertanya “Kartu kredit terbaik itu apa?”, jawabannya bukan karena saya nggak mau kasih rekomendasi. Tapi memang perlu proses analisa yang menyeluruh dan mendalam terhadap kondisi keuangan kamu secara pribadi. Mulai dari kartu apa yang sudah dimiliki, penghasilan, pengeluaran, hingga status aset.

Kalau kamu ingin mendapatkan yang benar-benar cocok dan bisa memberikan manfaat maksimal, jangan ragu untuk konsultasi lebih lanjut. Karena dengan pendekatan yang tepat, hal ini bukan cuma alat belanja, tapi juga bisa jadi alat strategis untuk mengelola keuangan dan bahkan mengumpulkan keuntungan seperti poin dan cashback. Yuk, bijak memilih!

Ingin belajar memilih kartu kredit terbaik sesuai dengan kebutuhan dan kondisi anda?

pabila kamu pemula di dunia kartu kredit dan ingin mulai mengumpulkan cuan dari kartu kredit, maka kamu akan cocok bergabung di kursus C4: Cari Cuan Credit Card, dimana kita akan belajar:

  1. Bagaimana orang bisa naik pesawat gratis dari penggunaan kartu kredit
  2. Bagaimana kartu kredit bisa membuat kita berhemat ratusan ribu sampai jutaan rupiah setiap bulan
  3. Bagaimana cara agar tidak membayar biaya kartu kredit sama sekali

Ayo cek dan gabung sekarang dengan klik tombol dibawah!

C4: Cari Cuan Credit Card
C4: Cari Cuan Credit Card
Adrian Siaril
Adrian Siaril

The boss

Articles: 656

CATATAN!

karena tingginya spam, kolom komentar saya tutup sementara. Untuk menghubungi saya, dm saya di Instagram, Telegram, Tiktok (@adriansiaril), atau isi formulir dibawah ini.