Layakkah Saya?
Kadang saya bingung kalau membuka Linkedin. Penuh dengan kebanggaan rekan-rekan saya… atas hal yang mereka tidak capai?
Mereka memamerkan pencapaian perusahaan mereka, injeksi dana baru, endorse artis baru, logo baru, acara kemerdekaan, padahal mereka minim atau bahkan nihil kontribusi terhadap pencapaian tersebut?
Rasa kepemilikan organisasi dan komunitas? BAGUS! Tapi bulan depan, statusnya LinkedIn nya menunjukkan pindah perusahaan. “Tidak sejalan lagi visinya” kata mereka, namun bisik-bisik “sebenernya karena gajinya lebih tinggi bro” .
Terkadang saya juga tergoda ingin pamer di LinkedIn, tapi malu karena saya hanya meneruskan usaha keluarga saya, alias warisan yang tidak saya bangun dari awal.
Berbeda dari startup-startup panas yang dibangun oleh “anak muda” untuk “tujuan mulia membangun negara”.
Meskipun, sejak kepemimpinan saya, omzet meningkat 1372%, karyawan dari tiga menjadi 15 dalam satu tahun, kantor dari satu lantai menjadi full empat lantai dimanfaatkan, tiga bisnis sampingan sudah on progress jalan, dan bisnis saya membawa dampak positif bagi Indonesia karena membantu ratusan ribu orang setiap bulannya untuk bisa mengadopsi budaya CASHLESS yang digalakkan pemerintahan kita.
Jadi, layakkah saya turut berpamer pamer di LinkedIn?
Ingin belajar memilih kartu kredit terbaik sesuai dengan kebutuhan dan kondisi anda?
pabila kamu pemula di dunia kartu kredit dan ingin mulai mengumpulkan cuan dari kartu kredit, maka kamu akan cocok bergabung di kursus C4: Cari Cuan Credit Card, dimana kita akan belajar:
- Bagaimana orang bisa naik pesawat gratis dari penggunaan kartu kredit
- Bagaimana kartu kredit bisa membuat kita berhemat ratusan ribu sampai jutaan rupiah setiap bulan
- Bagaimana cara agar tidak membayar biaya kartu kredit sama sekali
Ayo cek dan gabung sekarang dengan klik tombol dibawah!
karena tingginya spam, kolom komentar saya tutup sementara. Untuk menghubungi saya, dm saya di Instagram, Telegram, Tiktok (@adriansiaril), atau isi formulir dibawah ini.