Penghalang Bank Bersaing dengan Fintek

Terpaku Target, Bukan Kebutuhan Nasabah

  • Seringkali RM bank menawarkan produk dari pihak yang memberikan insentif untuk kegiatan pemasaran, misalnya produk bancassurance
  • Ada kalanya produk tersebut ditawarkan pada nasabah yang tidak sesuai profil risikonya, dan tidak sesuai kebutuhan
  • Bukti nyata bahwa nasabah menginginkan produk tabungan, namun malah ditawarkan asuransi sudah banyak beredar di internet, termasuk blog ini
  • Bank seharusnya mulai mengurangi praktik seperti ini dan lebih memilih fokus menawarkan produk yang memang sesuai kebutuhan nasabahnya
  • Di sisi lain, justru makin banyak orang yang ‘mendatangi’ fintek untuk memilih sendiri produk yang sesuai kebutuhan mereka, tanpa perlu merasa risih karena dikejar-kejar orang yang memohon membeli produk tertentu.

Biaya, Biaya, Biaya

  • Agak lucu melihat bahwa industri bank yang mapan sejak lama justru masih mengenakan biaya pembelian reksadana
  • Sedangkan fintek yang seumur jagung ramai-ramai menghilangkan biaya sebanyak mungkin dan hanya mengharapkan komisi dari manajer investasi
  • Dengan model bisnis seperti itu, seharusnya justru fintek lebih gencar menawarkan produk yang memberikan komisi tertinggi, namun pada praktiknya malah sebaliknya.
  • Meskipun sedikit, ada juga biaya embel-embel yang perlu dikeluarkan bila berinvestasi di bank, misalnya bensin karena harus bertatap muka dengan pihak bank, materai untuk isi formulir, dan ‘biaya waktu’ karena prosesnya biasa lebih lama

Menghalangi Kemandirian Nasabah

  • Maksudnya sih bukan menghalang-halangi secara sengaja, namun beberapa bank memang tidak menyediakan sarana bagi nasabah untuk mandiri
  • Memang mandiri dari segi apa? Banyak: mengecek nilai investasi secara online, melakukan pembelian dan penjualan tanpa isi formulir, dll
  • Bahkan dalam salah satu rekening bank saya, untuk mengecek nilai investasi saja harus menghubungi RM di jam kerja atau menunggu laporan bulanan yang secara cetak dikirimkan ke rumah.
  • Seperti yang kita lihat, fintek justru berbasis hampir 100% online dan digital dari proses pendaftaran, pembelian, penjualan, dan hal apapun lainnya
  • Untungnya beberapa bank ‘muda’ justru sudah mulai menyaingi fintek dalam hal ini, dengan mengintegrasikan fungsi tersebut pada mobile banking dan internet banking mereka.

Kurang Menjangkau

  • Banyak dari bank yang mendedikasikan penawaran investasi hanya untuk segmen nasabah tertentu, misalnya prioritas, private, dan lain-lain
  • Nasabah standar memang tidak dilarang untuk membeli produk investasi lewat bank, namun pelayanan yang diberikan kerap kali tidak maksimal. Misalnya, pembelian dilakukan lewat cs sehingga harus mengantri, dan tidak ada jasa konsultasi khusus untuk kenyamanan nasabah
  • Dalam daerah non-metropolitan, hal ini diperparah dengan terbatasnya penyebaran cabang bank dimana nasabah bisa melakukan transaksi investasi, sehingga mempersulit nasabah untuk melakukan transaksi
  • Dengan fintek, transaksi dilakukan secara online, dengan nominal investasi yang lebih terjangkau, dan bisa dilakukan oleh semua orang.

Kalah dari Nasabah

  • Kalah disini maksudnya adalah kalah dalam segi pengetahuan produk, pengetahuan tentang makro ekonomi, serta faktor lain yang mempengarhi iklim investasi
  • Dengan hadirnya influencer finansial yang semakin banyak, literasi finansial di Indonesia pun meningkat. Investasi menjadi topik menarik yang dibicarakan setiap hari oleh orang dari semua kalangan.
  • Sayangnya, beberapa staf bank senior yang saya temui justru tidak bisa menjelaskan dengan baik soal kelebihan dan kekurangan produk yang mereka tawarkan, dan terkadang berujung saya yang ngajarin mereka.
  • Di masa lalu, mungkin produk investasi hanya ditawarkan pada segmen stereotip yang ‘punya banyak duit tapi malas mikir’, namun sekarang banyak nasabah yang ‘punya uang dan punya waktu untuk berpikir’, sehingga seharusnya marketing bank jangan sampai kalah pintar dari nasabahnya.

Kesimpulan

  • Saya yakin selamanya fintek tidak akan pernah bisa 100% menggantikan peran bank. Kedua nya akan terus ada secara harmonis.
  • Kendati demikian, kehadiran fintek selama beberapa tahun terakhir harusnya memberikan kesadaran kepada para bank untuk melakukan inovasi di bidang digital untuk menghadirkan kenyamanan bagi nasabah.
  • Beberapa bank sudah berada di jalan yang benar. Tanpa perlu menyebut merk, bisa dicek sendiri terutama di segmen digital banking.
  • Saran saya, gunakan digital banking yang mendukung kegiatan investasi, atau bila malas membuka rekening baru, mendaftarlah di fintek yang anda sukai untuk memaksimalkan investasi anda

Ingin belajar memilih kartu kredit terbaik sesuai dengan kebutuhan dan kondisi anda?

pabila kamu pemula di dunia kartu kredit dan ingin mulai mengumpulkan cuan dari kartu kredit, maka kamu akan cocok bergabung di kursus C4: Cari Cuan Credit Card, dimana kita akan belajar:

  1. Bagaimana orang bisa naik pesawat gratis dari penggunaan kartu kredit
  2. Bagaimana kartu kredit bisa membuat kita berhemat ratusan ribu sampai jutaan rupiah setiap bulan
  3. Bagaimana cara agar tidak membayar biaya kartu kredit sama sekali

Ayo cek dan gabung sekarang dengan klik tombol dibawah!

C4: Cari Cuan Credit Card
C4: Cari Cuan Credit Card
Adrian Siaril
Adrian Siaril

The boss

Articles: 632

CATATAN!

karena tingginya spam, kolom komentar saya tutup sementara. Untuk menghubungi saya, dm saya di Instagram, Telegram, Tiktok (@adriansiaril), atau isi formulir dibawah ini.