Modalku di 2021 – apa yang berubah?

Saya merupakan pengguna lama Modalku, bahkan review Modalku merupakan salah satu dari 5 review pertama yang saya tulis di blog ini. Lalu pada 2019, saya memang sudah tidak menggunakannya, karena saat itu beberapa pendanaan saya gagal bayar, dan belum menerapkan mitigasi risiko berupa asuransi kredit yang mulai tersedia di penyelenggara lainnya.

Namun di 2021 ini Modalku sudah berkembang banyak dan meminta saya mengulas ulang tentang pinjaman terproteksi mereka – suatu produk baru yang sudah menerapkan mitigasi risiko berupa asuransi kredit. Selain itu saya juga berkesempatan mengajukan beberapa pertanyaan soal Modalku yang selama ini memang belum terjawab. Tulisan dalam format italic/miring merupakan jawaban langsung dari Modalku.

Borrower Yang Lebih Bervariasi

Semenjak dahulu sebenarnya saya sudah mengapresiasi Modalku yang menerima borrower dari berbagai macam industri. Variasi borrower Modalku sedari dulu merupakan salah satu yang terluas dibandingkan pemain produktif lainnya. Namun di 2021 ini Modalku berkata bahwa mereka memperluas jangkauan peminjam ke segmen mikro, seperti pedagang online.

“Seluruh produk yang ditawarkan Modalku sudah disesuaikan dengan kebutuhan dan karakter masing-masing segmen.  Modalku juga sudah memperoleh izin dari seluruh regulator terkait di masing- masing negara. Tidak hanya di Indonesia, Modalku yang beroperasi di Singapura, Malaysia, dan Thailand dengan nama Funding Societies.”

Autolending = Pendanaan Terencana

Autolending telah berganti nama menjadi pendanaan terencana, dengan fitur dan pengaturan yang lebih lengkap. Sebelumnya, fitur ini sangat penting di Modalku mengingat terjadi ketidakseimbangan antara borrower dan lender (sulit mendapatkan jatah pendanaan). Sekarang, rasio pinjaman sudah lebih baik sehingga lebih mudah mendapatkan jatah pendanaan dengan pemilihan manual sekalipun.

Namun saya tentunya tetap merekomendasikan fitur ini untuk membantu lender yang memiliki keterbatasan waktu (tidak bisa sering – sering membuka website-nya) untuk melakukan diversifikasi portfolio mereka. Lender yang memiliki kriteria tertentu juga akan terbantu dengan fitur ini, mengingat pendanaan yang sesuai kriteria mereka belum tentu muncul setiap saat.

“Beberapa kriteria yang bisa dipilih adalah bunga, tenor, jenis industri, rentang pendanaan minimal dan maksimal, hingga pendanaan maksimum per pinjaman”

Contoh parameter pendanaan terencana
Contoh parameter pendanaan terencana

Pinjaman Terproteksi Modalku

Bila mendanai pinjaman terproteksi, pada esensinya ada asuransi kredit yang melindungi modal kita bila amit-amit terjadi gagal bayar. Meskipun di p2p lain perlindungan ini berkisar pada 70% sampai 90% modal yang macet (tidak termasuk bunga), di Modalku memberlakukan proteksi modal 100% beserta bunganya. Hal ini cukup langka dan sulit ditemui pada penyelenggara produktif lainnya.

Pembayaran Tepat Waktu

Selain itu, pinjaman terproteksinya juga memastikan bahwa setiap pembayaran pasti tepat waktu. Sekali lagi, jenis proteksi ini jarang ditemui di penyelenggara lain. Pada umumnya, asuransi kredit hanya melindungi risiko gagal bayar, bukan telat bayar.

Perlu diingat juga bahwa proses klaim asuransi di penyelenggara lain baru bisa dilakukan bila pinjaman sudah resmi wanprestasi sesuai standar OJK, yakni 90 hari kalender tanpa pembayaran sama sekali. Diluar hitungan tersebut, proses klaim asuransi sendiri masih memakan waktu sampai dengan 90 hari kalender untuk keperluan administrasi dan investigasi. Jadi, total waktu klaim asuransi bisa memakan waktu sampai dengan 180 hari kalender, itupun tidak dijamin bahwa sisa outstanding kita 100% akan dikembalikan. Bisa saja klaim yang diterima hanya sekian persen dari sisa modal kita.

Baca selengkapnya mengapa asuransi kredit di penyelenggara lain tidak sebagus yang anda kira

Untungnya, hal-hal tersebut tidak akan terjadi pada pinjaman terproteksi Modalku.

Low Risk, Low Return

Bisa dibilang, risiko pinjaman terproteksi Modalku bahkan lebih rendah daripada pinjaman produktif p2p lainnya. Tingkat risiko yang lebih rendah ini juga terefleksi pada bunga yang ditawarkan, yakni ‘hanya’ 8-12% per tahun. Ingat, ada prinsip low risk low bunga, jadi hal ini wajar sekali. Proteksi ini juga tidak pandang bulu soal tenor, karena tersedia di pinjaman dengan tenor 1 sampai 24 bulan.

Belum Tersedia untuk Semua Pinjaman

Sayangnya, proteksi ini belum berlaku untuk semua jenis pendanaan di Modalku. Hanya pendanaan tertentu saja yang sudah bisa menikmati proteksi ini. Ketika saya bertanya mengapa Modalku tidak sekaligus memproteksi semua jenis pinjaman, mereka menjelaskan sebagai berikut:

“Kami masih bertahap dalam melakukan proteksi terhadap produk pinjaman lain di Modalku. Modalku sudah melakukan beberapa tindakan antisipasi terhadap risiko pinjaman melalui prinsip responsible lending. Namun produk Pinjaman Terproteksi ini kemudian diperkenalkan untuk menjawab tantangan risiko di masa pandemi COVID-19 untuk menyesuaikan profil risiko para pendana modalku karena pada kondisi saat ini, para pendana cenderung lebih tertarik untuk mencari pendanaan dengan risiko yang lebih rendah”

Meskipun jawabannya cukup normatif, namun saya bisa paham rasionalisme dibalik keputusan tersebut. Memproteksi seluruh pinjaman berarti ada beban premi asuransi yang cukup besar, dan beban tersebut harus dibayarkan oleh Modalku ataupun lender. Bila dibayarkan oleh Modalku, maka mengurangi pendapatan operasional, sedangkan bila dibayar oleh lender maka mengurangi bunga efektif yang diterima. Bicara soal premi asuransi, Modalku juga menginformasikan saya bahwa mereka bekerjasama dengan Lippo General Insurance (LGI) dan Qoala. Ada juga mitra ‘lain’ yang tidak disebutkan identitasnya. 

Selera risiko lender tentu berbeda-beda, dan tidak semua lender mau mengurangi retur mereka untuk mendapatkan proteksi ini. Meskipun berdasarkan observasi saya, di masa pandemi ini selera risiko kebanyakan lender menurun karena dipenuhi rasa kekhawatiran dan ketidakpastian. Hal tersebut disadari oleh Modalku sehingga menjadi pertimbangan mereka untuk meluncurkan pinjaman terproteksi.

Statistik Modalku 

Peminjam

Sepanjang semester I-2021, industri UMKM yang paling banyak didanai oleh modalku adalah sektor perdagangan, baik grosir dan eceran. Termasuk diantaranya 65% adalah pengusaha online, diikuti oleh sektor jasa sebesar 17%, dan sektor kesehatan sebesar 15%. Saat ini jumlah akumulasi peminjam di Indonesia adalah lebih dari 62.000 didominasi oleh institusi.

Pendana

Sampai saat ini, lebih dari 200 ribu pendana, baik individu maupun institusi, telah berkontribusi meminjamkan dananya kepada UMKM melalui Modalku dengan jumlah akun yang masih didominasi oleh pendana individu.  Selama semester I-2021, pendana didominasi generasi Z dan generasi milenial sebesar 60% dengan rata- rata peningkatan jumlah pendana baru sebesar 1.000 akun setiap bulannya.

Karyawan

Sampai saat ini, jumlah karyawan Modalku di Indonesia sudah mencapai sekitar 150 karyawan.

Kesimpulan

Hal yang paling menonjol dari Modalku di 2021 adalah kehadiran pinjaman terproteksi, yang memang diluncurkan di saat yang cukup tepat. Banyak lender yang khawatir akan tingkat risiko p2p lending di masa pandemi, dan kehadiran produk yang memberikan kepastian seperti ini tentu cocok untuk lender dengan toleransi risiko yang rendah.

Adrian Siaril
Adrian Siaril

The boss

Articles: 599

35 Comments

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

  1. A fascinating discussion is worth comment. I believe that you ought to publish more about this subject matter, it might not be a taboo subject but usually people do not speak about these issues. To the next! Many thanks!!

  2. Cool blog! Is your theme custom made or did you download it
    from somewhere? A design like yours with a few simple tweeks would really make my blog jump out.
    Please let me know where you got your theme. Kudos