Ajukan Kartu Kredit Semua Ditolak, Kenapa Ya?
Sejak kenal blog Pinterpoin di akhir 2022, saya sadar bahwa selama ini saya melakukan kesalahan fatal dengan terlalu banyak mencicil menggunakan kartu kredit. Selain itu, ternyata kartu kredit yang saya miliki hampir semuanya “jelek” meskipun memiliki limit tinggi. Oleh karenanya, dalam dua bulan terakhir saya mencoba memperbaiki portfolio kartu kredit saya dengan cara apply penggantian kartu kredit (untuk yang sudah saya miliki) dan juga mengajukan kartu dari bank yang sebelumnya tidak saya miliki.
Sayangnya, ternyata apply kartu kredit tidak semudah itu. Meskipun sudah memiliki limit/pagu kredit ratusan juta dan pernah menjadi nasabah prioritas di suatu bank, ternyata saya banyak kena reject! Saya pun mencoba menelaah apa penyebabnya. Saya hanya bisa berteori saja, karena kita tidak pernah diberitahu pihak bank langsung apa alasannya. Tapi dari hasil diskusi bersama para expert, ini beberapa alasannya:
Gaji Kecil, Limit kok Gede?
Gaji saya saat ini hanya 1/3 dari gaji saya sebelum terjadi pandemi. Maklum saja, saya memotong gaji saya sendiri supaya perusahaan saya bisa bertahan hidup dan tidak harus melakukan PHK pada banyak karyawan. Jadi, jelas saja dulu saya mudah mendapatkan limit ratusan juta. Sedangkan sekarang? Analis bingung kenapa limit kartu kredit saya yang disertakan itu besar sekali tapi gaji saya kecil – akibatnya timbullah analisa bahwa saya ini kualitas kreditnya buruk.
Gaji Kecil, Kok Punya Banyak Kartu Kredit?
Hal ini ada kaitannya dengan poin diatas. Selain terjadi jomplang antara limit satu kartu dengan gaji bulanan saya, saya juga memiliki banyak kartu kredit yang kalau ditotalkan limitnya berpuluh-puluh kali lipat dari gaji bulanan saya. Tentunya hal tersebut merupakan tanda-tanda bahaya bagi analis kredit.
Pernah Telat Bayar
Saya selalu membayar tagihan kartu kredit 100% karena tidak mau bayar bunga sama sekali. Masalahnya, karena saya memiliki banyak sekali kartu kredit, ada kalanya saya lupa melakukan pembayaran tepat waktu. Masalahnya, keterlambatan pembayaran 1 hari saja mengakibatkan kita masuk ke kategori kolektibilitas 2 alias pembayaran kurang lancar. Nah, sekalinya kita masuk ke kategori kolek 2 ini, catatan kredit kita ternodai seumur hidup. Wajar saja, ada beberapa bank yang menolak pengajuan kartu kredit saya.
Bagaimana Strategi Saya?
Untuk pengajuan selanjutnya, saya melampirkan kartu kredit saya yang limitnya kecil, yang memang sesuai dengan pemasukan saya. Namun strategi ini hanya berguna bila kartu kredit yang saya ajukan memiliki kelas kartu yang sama. Saya tidak bisa mendapatkan kartu kredit tingkat atas dengan melampirkan referensi kartu kredit kelas atas. Jadi, untuk apply kartu kredit kelas atas, saya harus lampirkan kartu kredit saya yang limitnya terbesar, dan minta tolong orang kantor saya untuk membuat slip gaji palsu.
Ingin belajar tentang Kartu Kredit dan Mendapatkan Cuan Besar?
Apabila kamu pemula di dunia kartu kredit dan ingin mulai mengumpulkan cuan dari kartu kredit, maka kamu akan cocok bergabung di kursus C4: Cari Cuan Credit Card, dimana kita akan belajar:
- Bagaimana orang bisa naik pesawat gratis dari penggunaan kartu kredit
- Bagaimana kartu kredit bisa membuat kita berhemat ratusan ribu sampai jutaan rupiah setiap bulan
- Bagaimana cara agar tidak membayar biaya kartu kredit sama sekali
Ayo cek dan gabung sekarang disini –> C4: Cari Cuan Credit Card
Ingin belajar memilih kartu kredit terbaik sesuai dengan kebutuhan dan kondisi anda?
pabila kamu pemula di dunia kartu kredit dan ingin mulai mengumpulkan cuan dari kartu kredit, maka kamu akan cocok bergabung di kursus C4: Cari Cuan Credit Card, dimana kita akan belajar:
- Bagaimana orang bisa naik pesawat gratis dari penggunaan kartu kredit
- Bagaimana kartu kredit bisa membuat kita berhemat ratusan ribu sampai jutaan rupiah setiap bulan
- Bagaimana cara agar tidak membayar biaya kartu kredit sama sekali
Ayo cek dan gabung sekarang dengan klik tombol dibawah!
karena tingginya spam, kolom komentar saya tutup sementara. Untuk menghubungi saya, dm saya di Instagram, Telegram, Tiktok (@adriansiaril), atau isi formulir dibawah ini.