3 Peluang Investasi, Biar Tetap Cuan Saat Resesi

Belakangan ini, kondisi perekonomian dunia memang semakin tidak pasti. Ancaman resesi ekonomi global yang diproyeksikan menghantam banyak negara pun tampaknya semakin nyata.

Pasalnya, memasuki akhir tahun 2022 ini, sudah mulai terjadi peningkatan tingkat inflasi di berbagai negara. Hal tersebut diiringi dengan tingginya gelombang PHK di banyak perusahaan.

Memahami Resesi

Secara sederhana, resesi ekonomi adalah penurunan aktivitas ekonomi secara signifikan, meluas, dan berkepanjangan.

Adapun menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), resesi ekonomi diproyeksikan sebagai kondisi ekonomi di suatu negara yang memburuk. Hal tersebut dinilai dari Produk Domestik Bruto (PDB) yang negatif, jumlah pengangguran meningkat, maupun pertumbuhan ekonomi riil yang bernilai negatif secara berturut-turut dalam dua kuartal.

Dengan adanya ancaman resesi tersebut, maka setiap orang perlu mengamankan kondisi keuangannya agar mampu bertahan dan melewati resesi dengan baik.

Menabung uang bukanlah jalan terbaik. Sedangkan menghindari investasi pun rasanya belum tepat. Karena 3 jenis investasi di bawah ini justru dapat menjadi jalan keluarnya. Yang pasti, 3 investasi ini berguna untuk menyimpan dan mengamankan uang Anda agar bisa bertahan dari ancaman resesi.

Peluang Investasi Saat Resesi

Lantas, apa saja instrumen investasi yang cuan saat resesi? Berikut beberapa jenis investasi yang aman dan cuan saat resesi:

1. Emas

Emas menjadi instrumen yang cukup ideal untuk menempatkan uang saat terjadi resesi. namun yang disarankan sebagai instrumen investasi untuk melawan resesi adalah emas yang berbentuk logam mulia atau emas batangan. Sebagai salah satu instrumen investasi, emas disinyalir mampu bertahan dari jurang resesi dan tergolong likuid.

Selain itu, para investor lebih suka memiliki emas dibandingkan uang kertas. Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan harga emas akan cenderung naik ketika nilai dollar turun.

Saat ini, kita juga semakin dipermudah untuk berinvestasi emas, karena emas sudah bisa dibeli secara online. Untuk kemudahan ini, Anda bisa melakukan transaksi jual-beli serta menyimpan emas online ataupun tabungan emas.

Namun perlu diingat bahwa investasi emas disarankan untuk jangka panjang agar investasi Anda meraih cuan optimal. Namun jika Anda gemar melakukan transaksi yang singkat, mungkin emas futures dapat dijadikan pilihan.

2. Reksa Dana

Investasi yang aman saat resesi selanjutnya adalah reksa dana. Pasalnya, jika dibandingkan dengan saham, reksa dana memang lebih minim risiko.

Adapun jenis reksa dana yang dapat dijadikan pilihan ialah reksa dana pasar uang. Jenis reksadana ini cukup aman ketika terjadinya resesi karena sifatnya yang tidak fluktuatif.

Reksa dana pasar uang ini cukup likuid. Prosesnya membutuhkan 1 hari kerja setelah transaksi dana pencairan masuk ke rekening investor. Bahkan beberapa penyedia jasa investasi ini telah melakukan inovasi dengan fitur pencairan instan hingga T+0 atau cair di hari yang sama

Potensi imbal hasil dari reksadana pasar uang lebih menarik dibanding deposito. Imbal hasil reksadana pasar uang juga tidak dikenakan pajak, karena bukan merupakan objek pajak, dibandingkan imbal deposito yang masih harus dipotong pajak.

3. Surat Berharga Syariah Negara (SBSN)

Surat Berharga Syariah Negara atau sukuk adalah surat berharga negara yang diterbitkan berdasarkan prinsip-prinsip syariah, sebagai bukti atas bagian penyertaan terhadap aset SBSN, baik dalam mata uang rupiah maupun valuta asing (valas).

Perlu diketahui bersama bahwa pendapatan negara yang berasal dari pajak maupun non pajak, belum cukup untuk memenuhi kebutuhan belanja negara. Untuk menyiasatinya, negara pun menerbitkan sukuk yang bisa dibeli oleh masyarakat umum.

Sukuk sendiri berbeda dengan obligasi. Sebab sukuk merupakan surat berharga atas aset, bukan sebagai surat pengakuan utang. Hal ini berarti, Anda akan mendapat keuntungan dari konsep bagi hasil yang stabil tiap bulannya.