Beberapa waktu lalu saya ditawari untuk investasi di Repo oleh Bank Sinarmas. Apa sih REPO itu? Bagus nggak untuk dijadikan instrumen investasi kita? Yuk simak!
Apa Itu REPO?
Repurchase Agreement atau Repo adalah salah satu bentuk investasi pada dunia saham. Pada dasarnya, Repo adalah suatu perjanjian pinjaman dana dengan agunan saham ataupun surat utang.
Skemanya adalah jika peminjam mengalami gagal bayar pada saat jatuh tempo, maka pendana berhak menyita saham yang diagunkan oleh peminjam. Adapun Repo di sini menggunakan saham sebagai agunan untuk suatu pinjaman.
Sistem ini pada dasarnya mirip dengan menggadaikan suatu barang. Perbedaannya adalah aset yang digunakannya berupa saham atau surat utang yang dimiliki oleh perusahaan.
Bagaimana REPO Bekerja?
Pada dasarnya, pihak sekuritas akan menawarkan kita untuk membeli saham, lalu mereka menjamin untuk dibeli kembali oleh mereka dalam kurun waktu tertentu. Yang ditawarkan kepada saya adalah selama 6 bulan dan 12 bulan.
Return-nya yang ditawarkan pun cukup menarik. Setelah dipotong pajak, saya akan mendapatkan return yang berkisar antara 6,75% sampai 7,15% per tahun. Jadi, meskipun kita membeli saham yang sifatnya fluktuatif, tetapi di bawah skema Repo, sifatnya menjadi fix return.
Repo, Aman atau Tidak?
Jika ditanya aman atau tidak, sebenarnya hal ini tergantung kepercayaan Anda terhadap pihak yang menerbitkan Repo. Sebab bukan pihak penerbit saham atau emiten-nya yang perlu dijadikan acuan. Karena meskipun emiten sahamnya bisa turun atau naik, tetapi yang menjamin buyback-nya adalah pihak yang menerbitkan Repo.
Dalam kasus ini, yang menerbitkan Repurchase Agreement ini ialah Sinarmas Sekuritas, sedangkan Bank Sinarmas bertindak sebagai marketing. Oleh karenanya, bagus atau tidaknya Repo ini tergantung pada seberapa percayanya Anda terhadap pihak sekuritas. Apakah Anda yakin bahwa mereka mampu menepati janji untuk membeli sahamnya kembali dengan harga yang sudah disepakati, juga dalam kurun waktu yang telah disepakati.
Saran dari saya, jika Anda sudah percaya, saya rasa tidak ada salahnya ikut berpartisipasi dalam Repo. Karena pada dasarnya kita telah sama mengetahui bahwa deposito sedang turun, p2p lending semakin sering gagal bayar. Sehingga opsi kita untuk membeli fixed income sudah makin sedikit. Repo ini mungkin bisa menjadi alternatif lain yang lebih menjanjikan.