Ulasan Asuransi Dwiguna – Apakah Kamu Perlu?

Definisi Asuransi Dwiguna

Asuransi Dwiguna, seperti namanya (dwiguna = dua fungsi) merupakan jenis asuransi yang memberikan manfaat dua jenis, yakni ketika kita sudah meninggal maupun saat masih hidup. Jenis asuransi ini tentu berbeda dengan kebanyakan asuransi lain pada umumnya, yang hanya memberikan kita manfaat hanya ketika kita sudah tutup umur (teman saya bercanda menyebutnya ‘asuransi yang mendoakan kita cepat mati’). Biasanya manfaat ganda ini terdiri dari komponen asuransi jiwa maupun nilai investasi yang bisa dicairkan saat kita masih hidup.

Kualifikasi Asuransi Dwiguna

Setiap agen atau perusahaan asuransi tentu memiliki definisi tersendiri untuk menjelaskan apa sih asuransi dwiguna tersebut. Kadang-kadang penjelasan mereka belum tentu benar karena tujuannya mau jualan, jadi di sini saya akan menjelaskan apa sih kualifikasi asuransi dwiguna menurut saya sendiri:

Yang pertama, asuransi dwiguna tidak boleh memiliki biaya akuisisi yang lebih tinggi daripada 10%. Biaya alokasi premi atau yang kita sebut biaya IN biasanya masih dikenakan sebesar 2,5 sampai 7,5%, dan tentu masih bisa saya terima, karena tanpa biaya ini tentu perusahaan asuransi tidak akan bisa hidup. Namun, kalau mereka sudah mengenakan biaya akuisisi yang lebih tinggi daripada 10%, sudah hampir bisa dipastikan asuransi tersebut bukan asuransi dwiguna.

Yang kedua, asuransi dwiguna harus memberikan manfaat perlindungan, meskipun hanya sedikit saja. Entah itu perlindungan jiwa atau santunan rumah sakit. Kalau tidak ada manfaat perlindungan sama sekali, apa bedanya dengan membeli reksadana di APERD? Ketika kita tutup usia, asuransi dwiguna akan memberikan saldo investasi kita beserta uang santunan.

Yang ketiga, memiliki skema pembayaran premi tunggal. Sejauh ini, hampir seluruh asuransi dwiguna yang saya temukan memiliki skema pembayaran premi tunggal, meskipun tentu tidak dipermasalahkan apabila anda mau menambah nominal investasi anda melalui premi top up.

Yang keempat, tidak ada biaya pencairan dana, ataupun kalau ada nilainya kecil sekali di bawah 5%. Seperti yang sudah saya sampaikan diatas, asuransi dwiguna harus memiliki manfaat yang bisa berguna ketika kita masih hidup. Jadi, kalau produk asuransi ada yang mengenakan potongan besar saat kita mau mencairkan, sudah pasti asuransi tersebut bukan merupakan asuransi dwiguna.

Kelebihan Asuransi Dwiguna

  • Minim kerugian dimuka, karena potongan investasi hampir tidak ada, ataupun kalau ada nominalnya sangat dikit sekali.
  • Tidak merugikan bila dimiliki banyak-banyak, berbeda dengan asuransi kesehatan yang malah rugi bila punya lebih dari satu.
  • Unit link yang biasa ditawarkan asuransi dwiguna sangat menarik dan berperforma bagus, bahkan memiliki akses ke saham luar negeri.
  • Asuransi dwiguna bisa dibilang reksadana dengan bonus asuransi jiwa ‘gratis’.
  • Guaranteed acceptance, pengajuan polis tidak mungkin ditolak karena nilai pertanggungannya memang kecil sekali (namun tetap ada batas umur yang diberlakukan)

Kekurangan Asuransi Dwiguna

  • Secara umum, return tetap kalah optimal dibandingkan reksadana, karena ada potongan masuk serta ada biaya administrasi bulanan, dan juga Cost of Insurance bulanan.
  • Produk jenis ini seringkali ditawarkan lewat jalur bancassurance, yaitu bank yang kerjasama dengan asuransi. Sehingga anda mungkin tidak bisa langsung datang ke asuransi terkait untuk membuka polis ini. Seringkali mereka juga mewajibkan anda memiliki rekening di bank tersebut!
  • Nilai perlindungan anda seringkali tidak bisa ditambahkan, alias uang pertanggungannya mentok segitu-segitu aja.
  • Anda mungkin ‘dipersulit’ oleh agen asuransi bila mau membeli produk ini, karena mereka akan mengarahkan anda membeli produk lainnya yang lebih menguntungkan mereka.

Kenapa ‘Dibenci’ Agen Asuransi

Anda mungkin tidak pernah bertemu agen asuransi yang sengaja dengan semangat menjual produk asuransi dwiguna. Sebenarnya bukannya produk ini merugikan mereka, namun memang dibandingkan produk asuransi lainnya (terutama yang bersifat unit link), asuransi dwiguna tidak memberikan banyak keuntungan atau komisi bagi agen penjual nya. Perlu kita ingat komisi agen bisa kita ‘ramal’ berdasarkan biaya akuisisi di asuransi unit link. Bila di produk asuransi lain biaya akuisisi bisa mencapai 75% dari premi yang anda setorkan, di asuransi dwiguna paling potongan ini hanya 5%, jadi tentu saja komisi yang diterima agen Anda nilainya sangat-sangat kecil di asuransi dwiguna. Wajar saja jika ketika anda mau membeli asuransi dwiguna akhirnya mereka malah malas atau menawarkan produk asuransi lainnya dengan dalih “manfaatnya lebih bagus lho”.

Perlukah Asuransi Dwiguna?

Sebenarnya asuransi dwiguna itu masuk kategori yang ‘perlu perlu nggak’ – bukan kategori asuransi yang wajib punya. Karena toh perlindungan nya kecil sekali. Kalaupun dibilang untuk investasi, tentu lebih baik investasi langsung ke reksadana yang tidak dipotong biaya macam-macam untuk proteksi asuransi anda.

Tapi, asuransi dwiguna punya keuntungan sendiri: ibaratnya kita mendapatkan perlindungan gratis meskipun nilainya kecil tanpa membayar ekstra dimuka untuk perlindungan tersebut. Biaya asuransi bulanan yang jumlahnya juga kecil sekali diharapkan pasti tertutupi oleh perkembangan investasi unit link anda, apalagi nilai potongan akuisisi didepannya sangat minim sehingga modal awal anda cukup optimal.

Asuransi dwiguna juga sangat berguna kalau kita mau “bantu teman” yang jualan asuransi. Membeli polis asuransi itu merupakan komitmen jangka panjang dan polis asuransi bukan sesuatu yang likuid – uangnya tidak bisa digunakan kapan saja sehingga berat rasanya jika harus buka polis asuransi sering-sering. Namun bila kita memang mau membantu teman memenuhi target jualan asuransi, maka beli saja asuransi dwiguna. Teman anda mungkin tidak menerima komisi cukup besar, tapi tetap saja dia terbantu targetnya. Di sisi lain Anda sendiri mendapatkan polis asuransi yang cukup fleksibel – bisa dicairkan dalam jangka singkat dan tidak banyak potongan embel-embelnya.

Kenapa Saya Memiliki Asuransi Dwiguna?

Ada alasan kuat kenapa saya memiliki asuransi dwiguna, yaitu karena unit link yang ditawarkan memiliki komposisi saham luar negeri. Di Indonesia, ada aturan bahwa kita tidak boleh memiliki investasi saham di luar negeri. Jadi untuk mendapatkan portfolio saham luar negeri, harus melalui reksadana yang memiliki komposisi saham luar negeri. Sejauh ini saya tidak menemukan reksadana non-asuransi yang memiliki kriteria tersebut, jadi saya terpaksa mendapatkannya lewat asuransi dwiguna. Oh iya, saya juga tidak bilang kalau komposisi saham luar negeri ini membantu mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi ya, namun menurut saya cukup efektif untuk mendiversifikasi portfolio saya untuk meminimalkan risiko. Komposisi saham luar negerinya, berdasarkan fund fact sheet, juga sebenarnya cukup kecil lho, hanya dibawah 25% unit link tersebut.

Asuransi Dwiguna yang Saya Miliki

Untuk produk-produk di bawah ini merupakan produk yang saya miliki sampai sekarang dan belum dicairkan. Apa yang saya tulis di sini sesuai dengan ketentuan yang tertulis dalam dokumen polis saya. Jadi kalau ada perubahan lebih lanjut tentu akan terjadi perbedaan antara apa yang saya sampaikan dengan ketentuan terbarunya.

Tabel Perbandingan Produk Asuransi Dwiguna

Astra Aviva Life Ava Iprime

Ini adalah polis asuransi dwiguna terbaru yang saya beli. Alasannya karena saham saat ini sedang jatuh parah di seluruh dunia. Ada dua unit link disini yang memiliki komposisi saham luar negeri, di negara ASEAN dan Eropa. Jadi saya mengambil risiko untuk menunggu momentum saham pulih.

Produk ini memang mengenakan potongan 5% di depan, namun bisa dicairkan kapan saja tanpa ada potongan lebih lanjut. Jadi kalau anda buka minggu ini, lalu minggu depan sudah untung dan mau dicairkan langsung bisa! Tentu saja ada ada bonus perlindungan jiwa sebesar 15 juta rupiah dengan biaya bulanan yang relatif kecil.

Penempatan minimal sekaligus adalah 50 juta rupiah.

Brosur Aviva Iprime

AIA Provisa Signature Assurance

Mirip dengan yang dibahas di atas, saya pun membuka polis asuransi ini supaya mendapatkan portfolio saham di Tiongkok dan India. Produk ini memiliki keunggulan tidak ada potongan alokasi investasi ataupun akuisisi sama sekali di depan, namun untuk 5 tahun pertama mereka mengenakan biaya pemeliharaan 0.5% per tahun. Biaya pemeliharaan ini sendiri sebenarnya merupakan biaya potongan masuk yang disebarkan di 5 tahun pertama. Saya menilai ini jauh lebih baik untuk kita, karena ketimbang modal Anda berkurang didepan, mereka mengambil atau memotong keuntungan anda dari tahun ke tahun, jadi tidak begitu terasa. Namun tentu apabila investasi anda naik banyak, potongan ini juga kelihatan menjadi lebih besar.

Sayangnya, untuk polis ini pencairan di 5 tahun pertama dikenakan biaya 5%, lalu turun 1% untuk setiap tahun berikutnya. Jadi kalau mau mencarikan tanpa potongan harus di tahun ke-6. Polis ini juga memiliki bonus perlindungan jiwa meskipun nilainya sangat kecil, yaitu hanya sebesar 18 juta dan tidak bisa ditambah.

Penempatan minimal sekaligus adalah 50 juta rupiah.

Brosur AIA Provisa Signature Assurance

Simas Investa Link

Polis ini sayangnya tidak dijual lagi, mungkin karena OJK melarang penawaran fixed return sejak kasus Jiwasraya. Simas investa link inipun menawarkan fixed return, namun hanya menjanjikan sekitar 6% sampai 9% ketimbang Jiwasraya yang menjanjikan 12 persen. Selain menjelaskan bahwa return tersebut bisa dijanjikan karena diinvestasikan pada unit link pendapatan tetap (sangat masuk akal), saya juga lebih percaya Sinarmas sebagai perusahaan dibanding Jiwasraya.

Sifatnya sangat mirip dengan deposito dimana kita memiliki masa investasi 3 bulan, 6 bulan, atau 12 bulan. Bunga kita dibayarkan ketika polis sudah jatuh tempo, dan kita memiliki pilihan untuk memperpanjang otomatis modal, memperpanjang otomatis modal beserta returnya, atau mencairkan. Polis ini bisa dibuka dengan hanya 10 juta rupiah, namun pertanggungan maksimal hanya bisa 100 juta rupiah. Nilai pertanggungan sendiri dihitung 125% dari penempatan anda. Jadi apabila nilai polis anda 80 juta rupiah, perlindungan anda optimal sebesar 100 juta rupiah, namun bila polis anda 200 juta rupiah, perlindungan anda tetap 100 juta rupiah.

Apabila anda masih tertarik untuk produk sejenis ini, maka Sinarmas sudah mengeluarkan revisi produknya yang dibahas di bawah (Siji Fixed Link), namun kurang oke tidak sebagus produk lama nya ini.

Halaman informasi Simas Investa Link

Prudential Investor Account

Menurut saya produk ini sangat ok, mirip dengan Aviva Iprime yang hanya mengenakan potongan 5% didepan dan setelahnya bisa dicairkan kapan saja. Minimum premi sangat rendah yakni 12 juta rupiah dengan bonus pertanggungan 125% dari premi tunggal.

Apabila anda juga ingin berinvestasi di unit link Prudential ini tapi tidak suka dengan potongan 5% tersebut, ada produk dwiguna Prudential lain yang skema potongannya mirip dengan Provisa Signature Assurance diatas, namanya adalah Prudential Capital Account, yang akan dibahas di bagian selanjutnya. Skema potongan didepan cocok apabila anda yakin kenaikan investasi anda akan jauh lebih tinggi daripada 5% dalam waktu dekat dan akan dicairkan kurang dari 1 tahun kedepan (quick profit making), sedangkan skema potongan dibelakang cocok apabila anda berorientasi jangka panjang dalam investasi anda.

Brosur Prudential Investor Account

Asuransi Dwiguna Lain yang Saya Tahu

Karena tidak memiliki langsung produk-produk dibawah ini, maka informasi yang saya sajikan hanya berdasarkan brosur, ilustrasi, atau informasi yang mereka berikan di website mereka. Jadi bisa saja sudah tidak berlaku atau salah sedikit.

Prudential Capital Account

Seperti yang sempat dibahas diatas, sangat mirip dengan Prudential Investor Account. Selain perbedaan di skema biaya, manfaat dari asuransi dwiguna ini jauh lebih banyak daripada semua asuransi dwiguna yang dibahas disini, yakni juga memiliki pertanggungan atas penyakit kritis meskipun jenis yang dicakup hanya sedikit. Manfaat extra ini tentu membuat cost of insurance nya lebih tinggi, jadi wajar saja minimum minimum premi yang dibayarkan juga lebih tinggi yaitu 40 juta rupiah, agar perkembangan dananya bisa menutupi biaya manfaat extra tersebut.

Brosur Capital Account

FWD x Hana Bank Infinite Link

Sulit mengambil produk ini karena harus menjadi nasabah Hana Bank terlebih dahulu. Minimum penyetoran terbesar dari seluruh asuransi yang diulas disini, yaitu 100 juta rupiah. Pilihan investasi hanya ada dua, yakni fixed income dan equity, namun dua-duanya mengandung komposisi aset luar negeri meskipun performanya kurang baik.

Ini adalah satu-satunya asuransi dwiguna yang memberlakukan bonus loyalitas: diberikan di tahun ketujuh dan seterusnya selama 5 tahun sekali. Biasanya bonus loyalitas diberikan untuk ‘refund’ potongan biaya akuisisi, namun produk ini tidak mengenakan biaya apapun (menurut brosurnya). Bonus loyalitas malah akan menjadi semakin besar bila modal anda diatas 5 milyar. Uang pertanggungan flat di 15 juta rupiah.

Brosur Infinite Link

Allianz x BTPN Guardia WealthLink

Saya mencari produk Allianz apa yang memberikan saya akses ke dua unit link bernama Indoglobal Fund dan Equity Indoasia fund, dan sayangnya saya hanya menemukan produk ini. Produk ini memiliki skema potongan dibelakang apabila dicairkan sebelum berumur 5 tahun. Namun berbeda dengan AIA Provisa yang memberlakukan biaya 0.5 persen pertahun, tidak ada biaya tambahan di polis ini selain biaya administrasi dan dan biaya manajemen investasi.

Perlu anda catat bahwa informasi yang ada di brosur sudah kurang tepat. Saya diinformasikan bahwa minimum premi untuk produk ini telah naik dari 12 juta menjadi 50 juta rupiah. Jumlah ini tentu sama dengan minimum premi dari produk lainnya yang ada di halaman ini.

Brosur Guardia Wealthlink

BRI x BRILINK DAVESPRO

Ini adalah produk yang menurut saya punya skema cukup menarik, namun karena keterbatasan info, pemahaman saya bisa saja salah. Bahkan staf BRI yang saya tanyakan pun tidak bisa menjelaskan dengan baik soal program ini. Program ini nampaknya hanya ditawarkan untuk nasabah BRI prioritas saja.

Setahu saya program ini mirip Simas Investa Link, yakni deposito berbonus asuransi. Dengan setoran minimal 100 juta, tenor 1 tahun, dan bunga yang ‘pasti dijamin’, meskipun persentasenya tidak dituliskan di brosur dibawah. Masa perlindungan asuransi bisa mencapai 5 tahun, padahal periode menabung hanya 1 tahun. Nilai manfaatnya memang menurun terus di tahun kedua sampai keempat, dan saya rasa return yang dijanjikan bergantung pada durasi perlindungan yang diminta. Apabila minta perlindungan sampai 5 tahun pasti retur yang ditawarkan lebih kecil karena mereka harus menanggung risiko yang lebih besar.

Brosur Davespro

BRI x BRILINK Davestera Optima

Berbeda dengan kakak tuanya yang memiliki nama mirip diatas, produk ini adalah asuransi dwiguna standar yang tidak memiliki keistimewaan khusus, bahkan unit link nya pun tergolong biasa-biasa saja. Disaat asuransi lain menawarkan gratis switching sampai 5x setahun, malah asuransi ini hanya menggratiskan 3x saja.

Asuransi ini memotong modal sebesar 5% didepan dan juga memotong investasi topup! Saya kesulitan mencari aspek baik dari produk ini, selain rasio perlindungannya yang cukup tinggi: 150% premi dan bisa ditingkatkan semaksimal mungkin tanpa batasan. Sedangkan di produk lainnya biasanya dibatasi dan rasio pengkaliannya hanya 125%.

Brosur Davestera Optima

Siji fixed link / Simas Investa Optima

Pengganti dari Simas Investa Link yang dijelaskan diatas. Siji fixed link merupakan nama yang digunakan apabila membeli langsung dari Simas Jiwa, sedangkan Investa Optima adalah nama yang digunakan bila membeli lewat Bancassurance Bank Jtrust. Konsep investa link juga merupakan asuransi dwiguna namun punya 2 kekurangan fatal yang membuat saya ogah membuka polis pengganti investa link ini:

  1. Tidak ada jaminan atas retur anda, alias risiko ditanggung kita pemegang polis jika turun
  2. Kalau ternyata retur lebih tinggi daripada yang dijanjikan, kelebihannya tersebut malah diambil oleh si asuransi! Gila kan, kalau turun kita yang nanggung, kalau naik dia yang nanggung. Meskipun menurut penjelasan agen mereka, setelah satu tahun, ‘nilai lebih’ ini akan dibagi dua antara nasabah dengan asuransi. Tapi persentase pembagiannya pun tidak dijamin sama rata setiap tahunnya.

Jadi sayang sekali pengganti Simas Investa Link ini jauh lebih buruk daripada pendahulunya.

Halaman informasi Siji Fixed Link

Kresna Link Investa

Sekilas membaca brosurnya harusnya sama seperti Simas Investa Link, sayangnya tidak ada informasi lebih lanjut di website mereka. Ketika mengirimkan email untuk bertanya, mereka juga tidak membalas email saya. Dugaan saya sih, sama seperti Investa Link yang dilarang lanjut oleh OJK, Kresna Fixed Link inipun tidak ditawarkan lagi karena menawarkan fixed return.

Anda bisa membaca tulisan ini dan tulisan ini untuk opini pihak ketiga yang cukup bagus soal asuransi dengan fixed return.

Brosur Kresna Link Investa

Allianz Smartlink Maxi Fund Plus / Allisya Maxi Fund Plus

Keduanya mirip, namun untuk Allisya dikelola secara syariah. Skema premi tunggal dengan perlindungan jiwa 125% sampai dengan 350% dari premi yang dibayarkan, jadi jauh lebih tinggi daripada asuransi dwiguna lainnya. Biaya alokasi premi diselubungkan sebagai bid offer spread, sedangkan untuk penarikan sebagian atau penutupan total tidak dikenakan biaya sama sekali.

Sekilas terlihat paling fleksibel dan menguntungkan karena minimnya kekurangan. Namun unit link di Allianz, seperti yang saya ulas disini, performanya tergolong biasa saja, dan tidak ada unit link dengan komposisi saham luar negeri yang menarik perhatian saya.

Brosur Smartlink Maxi Fund Plus

Brosur Allisya Maxi Fund Plus

Panin Lifevestlinked

Brosur yang disediakan sangat sederhana dan tidak informatif, jadi saya tidak bisa menyampaikan banyak selain fakta bahwa uang pertanggungan nilainya 125% dari premi tunggal yang dibayarkan. Untungnya di kolom komentar ada agen Panin yang berbaik hati membagikan informasi sebagai berikut:

1. Biaya akuisisi di depan 1x aja sebesar 5%
2. Premi minimal sebesar 12 juta
3. Tidak ada potongan di belakang lagi

Brosur Panin Lifevestlinked:

senbdy20170214103745-3Download

Manulife Investment Protector

Unit link manulife bisa dibilang salah satu yang terbaik, sehingga sehingga memang mengincar investasi di unit link Manulife, ini adalah pilihan yang tepat. Sayangnya aspek lain dari produk ini tergolong biasa saja, dengan uang pertanggungan 150%, 300% bila kecelakaan, dan skema biaya denda bila dicairkan sebelum tahun ke 6. Potongannya dimulai dari 7% (cukup tinggi dibanding yang lain) dan turun 1 persen setiap tahunnya.

Brosur Manulife Investment Protector

Asuransi Dwiguna Non Premi Tunggal

Dibawah ini adalah asuransi dwiguna yang memiliki skema pembayaran beberapa kali. Bagi saya mereka tidak termasuk ‘dwiguna’, tapi bagi beberapa orang lainnya mereka sering dipasarkan sebagai dwiguna juga.

Manulife Miwealth Assurance

Polis ini memiliki manfaat yang jauh lebih banyak daripada asuransi dwiguna lainnya, karena menawarkan bonus loyalitas dan bonus alokasi premi tanpa adanya biaya akuisisi sama sekali. Namun tentu saja tidak mungkin kelebihan ini hadir tanpa kekurangan sama sekali. Sama seperti Provisa Signature Assurance, polis Miwealth ini mengambil keuntungan dari biaya tahunan yang dikenakan selama 7 tahun pertama. Selama 7 tahun pertama inipun, diberlakukan potongan yang cukup ekstrim apabila kita menutup polis (80% di tahun pertama, gila!). Selain itu asuransi ini juga mengenakan biaya IN atau ‘biaya alokasi premi’ sebesar 2% yang diselubungkan lewat selisih harga jual dan beli (bid offer spread).

Polis ini cocok bagi mereka yang memang ingin investasi jangka panjang dan mengorbankan fleksibilitas, karena di jangka panjang polis ini akan makin kuat dengan adanya bonus loyalitas dan bonus alokasi premi. Oh iya, saya hampir lupa menyampaikan bahwa premi polis ini BUKAN TUNGGAL DIDEPAN melainkan reguler per tahun.

Brosur Manulife Miwealth Assurance

AXA Mandiri Wealth Plan

Bukan hanya namanya yang mirip Miwealth Assurance diatas, manfaat polis inipun mirip-mirip dengan memiliki bonus loyalitas serta bonus alokasi investasi tanpa biaya akuisisi. Bedanya, polis ini didesain untuk menjadi ‘prestise’, sehingga minimum premi yang dibayarkan adalah 100 juta per tahun!

Uang pertanggungan dihitung dengan rumus 5x premi dasar tahunan, jadi sudah jelas kecil sekali. Bicara soal biaya, ada biaya IN sebesar 2.5 persen. Kekurangannya pun mengikuti si Manulife Miwealth, yaitu biaya administrasi tahunan serta denda mencairkan polis di 6 tahun pertama. Apabila nekat mencairkan maka anda akan dihadang potongan yang sangat besar. Oh iya, tentu saja untuk polis ini skema pembayarannya juga tahunan, bukan premi tunggal didepan.

Ada satu kelebihan utama polis ini, yakni jika membayar menggunakan mata uang USD, maka anda memiliki akses ke dua jenis unit link yang komposisinya fokus ke obligasi dan saham global

Brosur Mandiri Wealth Plan:

mwp_fa_ebrosurDownload

Ingin belajar memilih kartu kredit terbaik sesuai dengan kebutuhan dan kondisi anda?

pabila kamu pemula di dunia kartu kredit dan ingin mulai mengumpulkan cuan dari kartu kredit, maka kamu akan cocok bergabung di kursus C4: Cari Cuan Credit Card, dimana kita akan belajar:

  1. Bagaimana orang bisa naik pesawat gratis dari penggunaan kartu kredit
  2. Bagaimana kartu kredit bisa membuat kita berhemat ratusan ribu sampai jutaan rupiah setiap bulan
  3. Bagaimana cara agar tidak membayar biaya kartu kredit sama sekali

Ayo cek dan gabung sekarang dengan klik tombol dibawah!

C4: Cari Cuan Credit Card
C4: Cari Cuan Credit Card
Adrian Siaril
Adrian Siaril

The boss

Articles: 632

CATATAN!

karena tingginya spam, kolom komentar saya tutup sementara. Untuk menghubungi saya, dm saya di Instagram, Telegram, Tiktok (@adriansiaril), atau isi formulir dibawah ini.