Review Crowde tahun 2019 sampai 2020

Pendahuluan

Kendati mendapatkan banyak awards dan suntikan dana, Crowde saat ini kondisinya sudah kurang baik, ada kelompok ‘investor korban’ yang secara aktif menuntut Crowde untuk bertanggungjawab pada investasi mereka. Meskipun Crowde saat ini belum bangkrut dan masih terus aktif berkembang dan mendapatkan berbagai penghargaan, nyatanya produk P2P lending mereka sudah tidak layak digunakan lagi karena minimnya pinjaman yang tersedia dan kredibilitasnya yang diragukan.

Review Crowde ini pertama kali ditulis pada 5 Januari 2019 dan diperbaharui terakhir pada 7 Juli 2021. Saya sudah berhenti menggunakan Crowde sejak tahun 2020, sehingga review ini mungkin kurang sesuai dengan kondisi terkini. Saya tidak akan memperbaharui ulasan dibawah ini dan ulasan ini hanya bersifat pengetahuan historis saja. Review ini sebelumnya sudah pernah ditanggapi oleh Crowde sebanyak dua kali.

Portfolio Saya di Crowde

Saya tidak bisa membagikan data proyek saya karena Crowde telah menghapus seluruh informasi pendanaan sebelum tahun 2021. Satu hal yang pasti: saya adalah lender yang cukup beruntung karena tidak mengalami kerugian modal sepeserpun di Crowde. Saya berhasil menarik seluruh dana saya di Crowde sebelum mulai terjadi masalah massal.

Latar Belakang Perusahaan Crowde

Latar belakang perusahaan meningkatkan kredibilitas terhadap pihak yang mengelola uang anda, semakin transparan, semakin baik nilainya.

Tahun 2015, Crowde didirikan oleh dua orang muda Indonesia, namun memiliki suntikan dana dari perusahaan Jepang (Gree Ventures) serta Korea (Crevisse Partners). Apabila penasaran tentang orang-orang dibalik Crowde, mereka juga menjabarkan foto serta nama lengkap di website mereka.

Staff total mereka, menurut laporan KPMG, berjumlah kurang lebih 40 orang. Namun menurut saya sekarang jumlahnya jauhhhh dibawah angka tersebut karena situasi bisnisnya yang bisa dibilang banyak gejolak. Orang-orang yang dulu dikenal sebagai ‘wajah Crowde’ juga kebanyakan sudah keluar dari Crowde, bahkan ada satu mantan karyawan Crowde yang melamar di perusahaan saya dan menceritakan betapa kacaunya kondisi Crowde saat ia ‘dipaksa’ mengundurkan diri.

Kuantitas Pinjaman Crowde

Kuantitas pinjaman penting agar dana anda tidak nganggur (tidak berbunga) serta mempermudah proses diversifikasi untuk meminimalkan risiko.

Berbeda dengan iGrow, proyek pertanian di Crowde fokus pada kegiatan supply chain seperti pengiriman sayur, pengolahan bahan baku, serta pengadaan barang sehingga jumlah pinjamannya relatif banyak.

Jumlah rata ratanya antara 10-15 pinjaman setiap saat. Jumlah ini menurut saya ideal karena tidak terlalu banyak sehingga memusingkan pengguna baru, namun juga tidak terlalu sedikit sehingga menyempitkan pilihan investor/lender yang sudah mahir.

Sekarang saat Crowde dilanda masalah jumlah pinjaman yang tersedia menjadi tidak ada sama sekali.

Variasi Pinjaman Crowde

Variasi pinjaman penting untuk meminimalkan risiko, serta membantu lender/investor menyusun perencanaan keuangan yang baik terhadap likuiditas uangnya.

Meskipun semuanya berkaitan dengan kegiatan pertanian, namun pinjaman yang tersedia tidak berkaitan satu sama lain karena perbedaan daerah dan kegiatan. Kegiatan yang dimaksud misalnya pemupukan, penunaian, logistik transportasi, sampai penjualan.

Kendati demikian, apabila ditelaah lebih lanjut, kebanyakan proyek yang sering muncul berasal dari peminjam yang sama. Peminjam di Crowde biasanya tergabung dalam paguyuban atau kelompok petani yang secara kompak meminjam di Crowde. Jadi ketika salah satu pemimpin kelompoknya bermasalah, biasanya anggota kelompoknya pun ketularan bermasalah (sudah terbukti)

Dari segi tenor, Crowde sangat bervariasi dengan menyajikan tenor dua minggu sampai empat bulan. Untuk bunga berkisar di 12% sampai dengan 30% pertahun (bunga ini luar biasa tinggi).

Apakah Crowde Aman?

Meskipun Crowde terdaftar dan diawasi oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan), namun tingginya tingkat masalah yang terjadi di Crowde membuat saya meragukan tentang kredibilitas Crowde

Apakah Crowde penipu?

Ada banyak laporan, berita, keluhan, dan review lain yang menceritakan keburukan Crowde, namun menurut klarifikasi dari Crowde, kebanyakan masalah tersebut adalah akibat hal-hal tak terduga di lapangan, misalnya petani meninggal, gagal panen, bencana alam, hama, dan lain-lain. Memang sih, dalam investasi P2P lending, risiko telat bayar dan gagal bayar memang ada sehingga mungkin bukan murni merupakan kesalahan Crowde. Namun penyelenggara P2P lending tentu harus memiliki sistem dan mitigasi risiko yang memadai supaya tidak merugikan investor.

Untuk memahami risiko dan keamanan dalam p2p lending, baca artikel ini

Jumlah Minimal Investasi Crowde

Jumlah minimal investasi yang kecil/murah membuka peluang bagi lebih banyak orang karena tidak perlu mengeluarkan banyak uang untuk belajar investasi.

Nominal minimal investasi jauh lebih rendah daripada semua website lainnya (Hanya Rp10 ribu!).

RM dan Customer Service Crowde

Dinilai dari kecepatan membalas dan kualitas balasannya – apakah sesuai pertanyaan? Apakah punya empati dan ingin mengenal pemodal lebih lanjut?

Tim customer service sangat lambat dalam menyelesaikan BANYAK masalah teknis yang masih menghantui website (misalnya dana hilang dan gagal checkout). Mereka hanya akan berkata “akan kami periksa” tanpa menyelesaikan masalah. Mereka TIDAK AKAN follow up anda bila anda tidak menghubungi lagi. Hal ini terjadi berkali kali kepada saya, bukan hanya sekali.

Lucunya, seorang mantan staf Crowde juga menceritakan bahwa customer service Crowde seringkali berganti individu, sehingga staf yang baru masuk tidak mengerti masalah yang dipegang oleh staf sebelumnya! Dari dulu sampai sekarang, staf customer service mereka hanya berjumlah dua orang, padahal memiliki ribuan lender . Duh.

Likuiditas Crowde

Seberapa cepat uang yang anda pinjamkan bisa kembali ke tangan anda. Apabila likuiditas cukup buruk biasa dikarenakan tenor pinjamannya panjang-panjang.

Pinjaman di Crowde umumnya memiliki tenor dibawah tiga bulan. Crowde menerapkan durasi penggalangan dana yang relatif singkat (dibawah satu bulan) sehingga meningkatkan likuiditas uang anda.

Namun melihat kondisi pinjaman yang seringkali telat bayar berbulan-bulan, tentu hal ini menjadi masalah lain untuk likuiditas uang anda.

Aksesibilitas Crowde

Berkaitan dengan kemudahan penggunaan website, aplikasi, design tata muka dan minimal nya masalah teknis.

Meskipun bisa diakses dari aplikasi maupun website, interface mereka sangat memusingkan. Saya sampai sekarang masih bingung dengan istilah-istilah yang mereka gunakan. Banyak masalah teknis di aplikasi maupun web.

Persentase Non Performing Loan (NPL)

Non Performing Loan (NPL) adalah pinjaman yang gagal bayar sehingga anda tidak mendapat bunga sama sekali atau bahkan kehilangan sebagian atau seluruh. modal anda.

1.2% menurut laporan KPMG November 2018.

Crowde menuruti peraturan terbaru OJK yang mengharuskan setiap P2P lending memajang persentase pinjaman lancar mereka secara realtime di halaman depan website mereka. Semakin rendah angka ini, berarti semakin buruk kinerja pinjamannya (banyak yang gagal bayar) per 30 April 2019, Crowde menunjukan angka 98% yang berarti ada 2% dari proyek mereka yang macet/berkendala dalam 90 hari kebelakang.

Angka ini diragukan sebagai kebohongan oleh para investor Crowde, sebab ketika para investor tersebut saling mencocokkan data, ditemukan bahwa hampir 90% pinjaman di Crowde bermasalah atau sudah masuk kategori gagal bayar. Crowde memang belum masuk tahap izin OJK sehingga angka TKB90 mereka belum bisa diklarifikasi. Baca penjelasannya disini.

Perlindungan Modal Investor Crowde

Beberapa website P2P lending memiliki perlindungan atau jaminan terhadap nilai modal anda sehingga kerugian anda terbatasi bila terjadi gagal bayar.

Crowde tidak memberikan jaminan apapun terhadap modal anda. Saya pernah mempertanyakan namun tim mereka hanya menjawab ‘Kami jamin pinjaman tidak akan gagal bayar’. Sungguh respons yang sangat ambigu.

Representatif mereka mengatakan ada upaya recovery bila terjadi proyek gagal panen. Misalnya, si petani tersebut ‘dipaksa’ untuk melakukan projek lain untuk membantu menutupi kerugian, lalu kalau masih kurang, maka Crowde baru akan menggunakan dana perusahaan untuk mengganti rugi kepada pendana.

Kendati demikian, cerita dari investor-investor lain berkata bahwa Crowde cenderung lepas tangan bila terjadi proyek bermasalah, alias tidak melakukan apa yang mereka informasikan kepada saya sebelumnya.

Terus terang, ada sumber lain yang menjelaskan secara mendetail bagaimana perlakuan Crowde bila gagal bayar terjadi, baca ceritanya disini

Informasi lebih lanjut tentang penanganan gagal bayar, baca artikel ini.

Crowde Syariah atau Tidak?

Crowde memiliki pinjaman syariah maupun konvensional yang bisa dipisahkan secara mudah menggunakan filter.

Kualitas Program Referral Crowde

Crowde dulu belum memiliki program referral.

Sekarang mereka memiliki skema referral dibawah ini:

Permodalan dariHadiah voucher permodalan
Rp 100.000 – Rp 999.999Rp 10.000
Rp 1.000.000 – Rp 4.999.999Rp 50.000
Rp 5.000.000 – Rp 9.999.999Rp 75.000
Rp 10.000.000 – Rp 49.999.999Rp 150.000
Rp 50.000.000 – Rp 99.999.999Rp 300.000
Rp 100.000.000Rp 500.000

Nominal tersebut cukup oke, mengingat umumnya (berdasarkan yang saya alami di P2P lending lain), komisi referral merupakan 0.5% dari pendanaan referee kita.

Namun menurut saya perhitungan bracket mereka cukup aneh. Dalam pendanaan 100rb mendapatkan 10rb yang berarti merupakan komisi 10%, namun bila mendanai 100juta hanya mendapatkan 500.000 yang berarti hanya 0.5% komisi. Justru komisi makin kecil ketika pendanaan semakin besar.

Dampak Sosial Crowde

Beberapa investasi di P2P lending mempunyai dampak sosial baik, dan beberapa tidak.

Lumayan baik. Anda mendukung berbagai kegiatan pertanian dengan berinvestasi di Crowde. Kendati demikian tidak semua pihak yang didanai oleh Crowde adalah ‘rakyat kecil’. Beberapa proyek yang bisa didanai ternyata merupakan proyek besar yang sudah lumayan mapan. Pastikan membaca detail pinjaman bila anda mengincar dampak sosial tertentu.

Catatan Lain

Saya memang anti berinvestasi di Crowde karena pengalaman yang sangat buruk dari tim mereka. Saya telah bertemu representatif Crowde untuk membicarakan masalah ini, namun mereka masih belum bisa meyakinkan saya untuk kembali berinvestasi di Crowde. Malahan, pertemuan saya dengan representatif Crowde tersebut malah membuat saya makin anti berinvestasi di Crowde.

Lucunya, saya diberitahu bahwa reputasi blog ini dan pribadi saya cukup buruk di mata staf-staf Crowde karena menulis review ini. Padahal seperti yang anda lihat sendiri, dalam review ini saya masih berusaha sebaik mungkin menjabarkan kelebihan-kelebihan, tidak hanya fokus pada kekurangannya. Bahkan kebanyakan investor mereka sependapat dengan saya dan lebih parah mengkritik daripada saya.

Ada blogger lain juga yang memiliki pengalaman buruk dengan tim Crowde. Baca tulisan mereka disini. Memang ketika ada bisnis yang tidak mau menerima kritik, anda langsung bisa menyimpulkan sendiri bisnis tersebut akan cepat tumbang.

Kesimpulan

Kelebihan Crowde:

  • Berbeda dengan iGrow, proyek pertanian di Crowde fokus pada microactivity seperti pengiriman sayur, pengolahan bahan baku, serta pengadaan barang sehingga jumlah pinjamannya relatif banyak.
  • Meskipun semuanya berkaitan dengan kegiatan pertanian, namun pinjaman yang tersedia tidak berkaitan satu sama lain karena perbedaan daerah dan kegiatan sehingga memungkinkan diversifikasi.
  • Pinjaman di Crowde umumnya memiliki tenor dibawah tiga bulan sehingga cenderung likuid meskipun di bidang agrikultural.
  • Punya produk syariah.

Kekurangan Crowde:

  • Tim customer service sangat lambat dalam menyelesaikan BANYAK masalah teknis yang masih menghantui website.
  • Meskipun bisa diakses dari aplikasi maupun website, interface mereka sangat memusingkan. Saya sampai sekarang masih bingung dengan istilah-istilah yang mereka gunakan. Banyak masalah teknis di aplikasi maupun web.
  • Crowde tidak memberikan jaminan apapun bila proyek gagal.

Rekomendasi

Crowde cukup menarik untuk investasi di bidang agrikultural. Nominal minimal investasi jauh lebih rendah daripada semua website lainnya (Hanya Rp10 ribu!). Apabila modal anda sedikit dan anda tidak takut menghadapi tim support mereka yang tidak berguna, maka Crowde menjadi pilihan yang tepat.

Siapa yang Cocok Berinvestasi di Crowde?

  • Investor dengan modal minim.
  • Investor yang peduli dengan dampak investasi mereka terutama di bidang pertanian.
  • Investor yang mencari produk syariah.

Ingin mendaftar Crowde? Gunakan kode referral saya FNYTMZK atau klik link ini untuk mendapatkan bonus

Demikian ulasan/review saya tentang Crowde. Semoga bisa memberi anda gambaran tentang kelebihan dan kekurangan Crowde, serta membantu anda menentukan apakah Crowde aman untuk profil risiko anda. Jangan lupa untuk membandingkan website P2P lending lainnya.

Ingin belajar memilih kartu kredit terbaik sesuai dengan kebutuhan dan kondisi anda?

pabila kamu pemula di dunia kartu kredit dan ingin mulai mengumpulkan cuan dari kartu kredit, maka kamu akan cocok bergabung di kursus C4: Cari Cuan Credit Card, dimana kita akan belajar:

  1. Bagaimana orang bisa naik pesawat gratis dari penggunaan kartu kredit
  2. Bagaimana kartu kredit bisa membuat kita berhemat ratusan ribu sampai jutaan rupiah setiap bulan
  3. Bagaimana cara agar tidak membayar biaya kartu kredit sama sekali

Ayo cek dan gabung sekarang dengan klik tombol dibawah!

C4: Cari Cuan Credit Card
C4: Cari Cuan Credit Card
Adrian Siaril
Adrian Siaril

The boss

Articles: 632

CATATAN!

karena tingginya spam, kolom komentar saya tutup sementara. Untuk menghubungi saya, dm saya di Instagram, Telegram, Tiktok (@adriansiaril), atau isi formulir dibawah ini.