Akhir dari 2023, Akhir dari P2P Lending?

P2P lending 2023 bukan merupakan tahun yang baik. Meskipun kebanyakan p2p lending operasionalnya mulai terganggu di tahun 2021 karena pandemi, namun 2023 merupakan tahun dimana dampaknya baru mulai benar-benar terasa (kantor investor lumayan kering, lender mulai mengambil langkah hukum, dan asuransi sulit cair)

Postingan ini akan merekap apa saja yang terjadi selama tahun 2023. Yang mana saja yang anda rasakan?

Tanifund

Rasanya anda pasti tahu soal Tanifund kalau anda followers lama saya atau setidaknya pernah main di p2p lending.

Runtuhnya Tanifund bisa dibilang katalis yang memulai ketidakpercayaan publik pada industri p2p lending di Indonesia, karena Tanifund adalah p2p lending yang sangat besar dan menyita perhatian publik saat itu.

Saat ini Tanifund masih hidup sebagai sebuah entitas resmi, namun sepertinya sudah diambang kematian.

Asetku

Bisa dibilang p2p lending konsumtif paling eksis dan paling terpercaya di puncak masa kejayaannya, saat ini salah satu insider disana menginformasikan kepada saya bahwa mulai terjadi gagal bayar yang harus ditanggung asuransi. Proses asuransinya sendiri memakan waktu sampai 90 hari meskipun belum ada yang ‘macet’ (proses asuransi nya)

Ada juga lender yang bercerita dirinya diblok akun Asetku karena bertanya soal TKB90 di Instagram. Ini jelas merupakan gerak-gerik yang patut dicurigai.

Akseleran

Akseleran masih merupakan p2p lending produktif yang saya cukup rekomendasi, dan tidak ada masalah serius – telat bayar masih dalam batas wajar dan asuransi tetap bisa cair.

Namun, batalnya IPO Akseleran menandakan makin turunnya kepercayaan publik pada industri p2p lending, yang tercermin pada kurangnya minat orang berpartisipasi mendukung IPO ini. Apalagi, PHK massal menyusul batalnya IPO Akseleran.

Modalrakyat

Modalrakyat dulu merupakan p2p lending yang sangat sangat recommended, bahkan ada sekelompok sepuh p2p lending yang fanatik sekali kepada Modalrakyat.

Namun di 2023, Modalrakyat terang terangan mengumumkan mekanisme asuransi ASO yang sangat aneh sekali, dimana ASO diterapkan atas dasar individu-per individu, yang berarti sebenarnya lender melakukan “self insurance” pada portfolio nya sendiri.

Ada juga lender yang curhat kepada saya mau mengambil langkah hukum atas kerugian besar yang ia tanggung.

Investree

Di awal 2023 saya masih menjalin komunikasi yang cukup baik dengan Investree, dimana mereka bersedia saya wawancara secara email dan bahkan pertanyaan saya dijawab langsung oleh Adrian Gunadi selaku bos nya Investree.

Namun, pertengahan 2023 sampe sekarang, kondisi Investree semakin mengkhawatirkan dan saat ini Investree diduga akan tutup.

Update: Investree telah membantah rumor tersebut.

iGrow

Igrow merupakan p2p lending agrikultur yang juga mendapat perhatian seiring robohnya Tanifund, dikarenakan TKB90 nya turun dibawah 60%. Meskipun masih beroperasional dengan LinkAja sebagai pemilik, iGrow rasanya saat ini dalam kondisi mati suri. Bahkan LinkAja berencana melakukan Pivot/restruktrusisasi pada model bisnis iGrow.

Amartha

Amartha tidak pernah gagal membuat saya ‘terkesan’ atas kebodohan mereka sendiri. Setelah sebelumnya melakukan penawaran restrukturisasi di tahun 2021, yang tentu saya setujui, sekarang mereka malah melakukan write-off sepihak pada pinjaman yang sudah lender setujui untuk dilakukan restrukturisasi di tahun 2021. Ada beberapa lender yang sukses menuntut hak asuransi mereka, dan saya sarankan anda juga melakukan hal yang sama dan menolak keputusan sepihak mereka untuk melakukan write off.

Untuk lebih lengkapnya anda bisa baca tulisan saya sebelumnya disini:

• Email Amartha Kepada Lender Perihal Write Off
• Amartha Memaksakan Write Off Secara Sepihak

Tapi…

Bukan berarti semua p2p lending mendadak ambruk di 2023. Masih ada p2p lending yang sehat di 2023 seperti:

1. Esta Kapital, yang meskipun ada macet namun hampir tidak ada yang berujung pada gagal bayar
2. Fintag, yang TKB90 nya masih 100% dan justru membuka pendanaan untuk ritel di tahun ini
3. Gradana, yang sejak berdiri sampai hari ini tidak pernah mengalami gagal bayar massal.
4. Koinworks, yang masih memiliki banyak RM dan gencar memasarkan produk KOINROBO
5. Cairin, pendatang baru p2p konsumtif yang malah baru membuka pendanaan untuk ritel

Seluruh lima p2p lending diatas juga aktif berkomunikasi dengan saya dan media sosialnya terbuka – suatu pertanda mereka masih berani ‘dihujat’ dan tidak menyembunyikan apapun (berbeda dengan banyak p2p lain yang menutup kolom komentar)

Kesimpulan

Jangan lagi menganggap p2p lending sebagai tempat parkir dana darurat layaknya 3 tahun lalu

P2P lending telah menjadi instrumen “investasi” tinggi risiko yang risk-reward ratio nya dipertanyakan. Meskipun ada p2p lending yang masih sehat, jangan pernah anggap bebas risiko.

Menurutmu gimana, masih worth it mendanai di p2p lending? Masih pake p2p yang mana?

SELAMAT TAHUN BARU 2024!