Gradana: P2P Lending yang Tidak Bermasalah di 2023

Sepanjang tahun 2023, saya memang sangat mengurangi porsi investasi saya di p2p lending, karena seperti kita sudah tahu di 2021 dan 2022 banyak sekali masalah gagal bayar massal hingga asuransi kredit yang mandek cair. Bahkan nama besar seperti Investree pun ikut terseret namanya karena dikritik oleh influencer besar yang pendanaan nya macet.

Jadi, wajar saja kalau selama tahun 2023 tidak banyak p2p lending yang berkolaborasi dengan saya. Seperti yang sudah saya bahas di tulisan saya ini, salah satu gejala penyakit p2p lending adalah “menutup gerbang komunikasi” – menutup kolom komentar, tidak pernah ada komunikasi dengan lender, dan tidak lagi melakukan promosi.

Saya sebenarnya masih cukup aktif memantau industri p2p lending Indonesia agar tidak kudet, jadi saya tahu siapa saja p2p lending yang masih layak direkomendasikan. Namun, ada satu p2p lending yang lolos dari radar saya karena terlupakan begitu saja.

Gradana adalah p2p lending yang sebenarnya sudah beberapa kali berkolaborasi dengan saya, dan sudah lama tidak saya gunakan – meskipun seluruh pendanaan saya disana lancar-lancar saja. Disaat p2p lending banyak yang ngumpet tahun ini karena industrinya sedang bergoncang, Gradana ini justru berani ngajak saya – kritikus p2p lending paling sadis di Indonesia – untuk collab.

Tulisan ini bukan tulisan paid promote – saya tidak menerima sepeserpun dari Gradana untuk menulis tulisan ini. Tapi, ketika mereka ngajak saya collab saya jadi merasa harus menulis tulisan ini: untuk menyebarkan berita bahwa ternyata masih ada lho p2p lending yang malah mau berkembang di tahun penuh tantangan ini.

Tentunya Gradana bukan satu-satunya p2p lending yang masih nekat ngajak saya collab sepanjang 2023 ini. Ada juga Esta Kapital, Cairin, dan Fintag yang juga sempat berkolaborasi dengan saya di tahun 2023 ini. Berkolaborasi dengan saya tentunya BUKAN JAMINAN bahwa p2p lending tersebut aman, namun tindakan kolaborasi MEMBUKTIKAN bahwa mereka masih berani di ‘judge’ oleh publik dan tidak menyembunyikan hal apapun. Coba bandingkan dengan p2p lending sebelah yang menutup kolom komentar di Instagram.

Ngomong-ngomong, apakah anda tahu soal Gradana?

Gradana sebenarnya merupakan salah satu p2p sepuh yang sudah ada sejak blog ini mulai membahas soal investasi, namun entah kenapa Gradana ini daridulu memang adem ayem saja dan tidak pernah melewati masa ‘heboh’ layaknya p2p lending lain yang jor-joran promosi. Kalau dilihat-lihat, kok justru p2p lending yang ga pernah heboh justru lebih ga bermasalah ya? hmm…

Anyway, Gradana bisa dibilang sangat unik dalam preposisi produk. Gradana fokus pada segmen ‘tempat tinggal sebagai kebutuhan primer’. Jadi, produk pendanaannya semua berhubungan dengan tempat tinggal. Contoh, invoice financing nya hanya melayani perusahaan yang bergerak di bidang arsitektur dan pembangunan. Lalu, ada juga pendanaan konsumtif untuk orang yang ingin menyewa gedung, rumah, atau properti lainnya. Well, you get the idea.

Secara teori, sebenarnya segmen Gradana ini merupakan segmen tinggi risiko. Itu sebabnya daridulu saya tidak terlalu merekomendasikan Gradana sebagai pilihan pertama untuk mayoritas orang. Namun, pada praktiknya justru Gradana malah sukses menjaga TKB90 relatif stabil diatas 98%. Tidak berbeda jauh dengan p2p konsumtif yang membantah persepsi orang-orang bahwa pendananaan konsumtif justru lebih berisiko.

Kesimpulan

Saya masih bersikukuh bahwa sekarang masih belum menjadi waktu yang baik untuk kembali mendanai p2p lending. Tapi apabila anda masih menggunakan p2p lending dan tertarik mendiversifikasi portfolio anda, maka boleh mempertimbangkan menambahkan Gradana.

Apabila tertarik mencoba Gradana, anda juga bisa mendapatkan 100rb uang tunai dengan menggunakan kode referral saya G12ADRIAN di halaman pendaftaran Gradana