Amartha Kirim Surat Cinta Paksa Write Off – Kamu Bisa Apa?

Sebelumnya, saya sudah pernah bahas topik ini di Maret 2023 , tapi dalam seminggu belakangan ini, beberapa orang kembali menanyakan hal yang sama karena mereka baru saja menerima email dari Amartha terkait write off. Hal ini berarti Amartha MASIH LANJUT melakukan write off secara aktif sampai saat ini, bukan saja sekali saat Maret 2023 kemarin.

Apa yang Dimaksud Dengan Write-Off

Tindakan penghapusan kredit macet, debitur dibebaskan dari kewajibannya untuk melunasi pembayaran.

Intinya, tidak ada lagi kegiatan penagihan lebih lanjut, pinjaman dianggap selesai, debitur dianggap tidak lagi memiliki tunggakan untuk pinjaman yang di write off, dan lender gigit jari karena duitnya ilang. Write off umum dilakukan di dunia perbankan, namun di dunia p2p lending ada keanehan tersendiri.

P2P lending bukan merupakan Bank

Di P2P lending, dana yang disalurkan adalah milik lender, bukan p2p sebagai mediator

Menggunakan logika dunia perbankan, harusnya lender yang memiliki hak untuk menentukan melakukan write off atau tidak. Lucunya, dalam email Amartha di 2023, lender tidak diberikan pilihan untuk menolak sama sekali. Dibawah ini saya lampirkan screenshot dari Amartha di bulan Maret 2023:

Amartha Kirim Surat Cinta Paksa Write Off

Apabila anda mencermati kalimat diatas, seolah-olah kita punya pilihan, padahal aslinya tidak ada cara untuk tidak menyetujui tindakan write-off tersebut.

Bagaimana Cara Menolak Write off?

FAQ Amartha yang bisa dibaca disini menjelaskan mekanisme write-off tanpa menjawab pertanyaan ini. Lender bisa mencoba email Amartha menanyakan hal ini, tapi prediksi saya sih GA AKAN ADA GUNANYA. Ada juga yang nanya ke saya OJK bisa bantu atau tidak? Sudah jelas tidak mungkin. Pada dasarnya OJK ga akan mengurusi hal seperti ini karena prinsip mereka adalah “P2P lending itu risiko lender”.

Update penting

Ada salah satu pembaca saya yang punya keberuntungan lebih baik – ia berargumentasi ke Amartha bahwa ia membeli asuransi untuk seluruh pendanaan di Amartha, dan menolak melakukan write off karena biaya asuransi yang ia bayarkan menjadi percuma. Ia menceritakan hal ini kepada OJK, dan beberapa hari kemudian, Amartha mencairkan sebagian asuransi yang melindungi pendanaannya. Tentu tidak semuanya – misalnya dari 10 pendanaan, ada 5 yang asuransinya dicairkan, dan sisa 5 nya tidak.

Jadi, jika anda punya pendanaan yang dilindungi asuransi namun akan dilakukan write off, anda bisa menceritakannya kepada OJK dan bisa jadi anda mendapatkan bantuan yang memuaskan.

Apa Alasan P2P Melakukan Write Off?

Dari kacamata pelaku usaha (Amartha) write off sebenarnya keputusan masuk akal. Pinjaman yang macet menimbulkan biaya terus menerus untuk penagihan, sedangkan pemasukan p2p lending tidak bertambah sama sekali – mereka hanya terima uang di depan dari provisi dan/atau spread – dan bunga keterlambatan biasanya `100% hak lender. Write off dilakukan demi keberlangsungan usaha p2p lending supaya tidak bangkrut.

Apa Kriteria Amartha Melakukan Write-off?

Menurut FAQ Amartha, bila tidak bisa bayar sama sekali dalam 12 minggu / 12 kali, maka dianggap gagal bayar dan dilakukan write off. 12 Minggu berarti 3 bulan, sesuai dengan aturan OJK terkait TKB90 dimana pinjaman dinyatakan gagal bayar setelah tidak ada pembayaran sama sekali selama 3 bulan. Bedanya, di Amartha pembayaran dilakukan mingguan sehingga kriteria gagal bayarnya adalah 12x tidak bayar sama sekali. Dengan pernyataan seperti ini, Amartha bisa dibilang tidak ada mitigasi risiko sama sekali alias lepas tangan

Kesimpulan dan Alternatif

Silakan saja kalau masih mau menggunakan Amartha, tapi tolong jangan dianggap investasi. Anggap saja anda donasi sosial untuk pelaku usaha mikro – kalau duit balik ya syukur, kalau ngga ya gausa kecewa. Alternatif nya, ada p2p lending lain di segmen sejenis yaitu

Fintag Review

TKB90 masih 100%, dan menyatakan bahwa asuransi kredit tidak pakai skema ASO. Anda bisa baca review saya tentang Fintag disini.

Esta Kapital Review

Asuransi ASO dan TKB tidak sempurna, tapi jauh lebih oke dibanding Amartha. Tidak write-off sembarangan. Anda bisa baca review Esta Kapital disini.

Adrian Siaril
Adrian Siaril

The boss

Articles: 576

2 Comments

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  1. Kalau write off di dunia P2P Lending seharusnya semua lender sudah paham dan terima risikonya ya.

    Yang tidak benar dari Amartha waktu write off bulan Maret adalah tidak mencairkan asuransinya jika pendana sudah membayar asuransi pendanaan. Amartha tidak benar karena tidak menepati kesepakatan tentang asuransi pendanaan.

    Tentang cara Amartha “meminta” konfirmasi persetujuan write-off saya juga tidak suka. Ini dikarenakan Amartha ingin memberikan kesan ada pilihan terhadap pendanaan-pendanaan yang dinyatakan gagal bayar, tetapi bersifat wajib setuju. Amartha ingin ambil muka saja agar tidak kena amarahnya pendananya. Kelakuannya Amartha waktu restrukturisasi pendanaan di bulan November 2021 juga sama. Memberikan kesan ada pilihan, tetapi jika tidak setuju pendanaan akan dinyatakan gagal bayar. Memang ada pilihan lain selain setuju?

    Saya tidak suka kelakuan Amartha dan Amartha salah juga 2 hal yang berbeda. Kapan dan siapa yang menentukan pendanaan gagal bayar seharusnya juga sudah jelas untuk semua pendana. Platform P2P Lending (Amartha) berhak untuk menentukan kapan pendanaan gagal bayar. Di sini Amartha tidak salah selama sesuai dengan peraturan yang berlaku.

    Hasil pendanaan di Amartha yang saya terima dibawah prospek tahun ini tetapi masih saya bisa terima.
    Dari semua pendanaan saya yang dinyatakan selesai tahun ini oleh Amartha:

    Jumlah gagal bayar: 22,30%
    Nominal gagal bayar: 6,23%
    Hasil rata-rata pendanaan: 7,02%
    Hasil rata-rata pendanaan effektif: 20,39%

    Hasil effektif pendanaan sangat tinggi dibanding hasil rata-rata pendanaan. Ini dikarenakan sejak januari 2023 Amartha memberlakukan peraturan baru yaitu mewajibkan peminjam membayarkan semua bunga pinjaman untuk seluruh tenor saat melunasi pinjamannya lebih cepat. Hal ini menaikan hasil pendanaan. Ditambah rata-rata bunga pendanaan yang saya pilih di tahun 2022 17,1%.

    Saya taruh hasil portfolio saya di Esta Kapital untuk perbandingannya:

    Jumlah gagal bayar: 7,4%
    Nominal gagal bayar: 0,28%
    Hasil rata-rata pendanaan: 6,16%
    Hasil rata-rata pendanaan effektif: 13,50%

    Walaupun jumlah pendanaan yang gagal di Amartha 3x lipat dibanding di portfolio saya di Esta Kapital, hasil per pendanaan agak mirip di Amartha dan Esta Kapital, 7,01% dan 6,23% dan hasil effektifnya Amartha 1,5x hasil effektifnya Esta Kapital.

    Saya mendaftar di Fintag tetapi menurut saya Fintag belum siap menerima lender retail. Masih banyak yang masih harus diperbaiki.

    Kekhawatiran saya terhadap Amartha adalah kelakukan Amartha untuk mengendapkan pendanaan-pendanaan yang seharusnya sudah dinyatakan gagal bayar. Mungkin ini dilakukan untuk menjaga angka TKB90 tetap cantik atau Amartha benar masih berusaha menagih seperti yang dikatakan agar lender tidak rugi (banyak). Bagaimanapun kekhawatiran saya pendanaan-pendanaan ini sesuatu saat akan dinyatakan gagal dan jumlahnya begitu banyak uang lender habis semua dan Amartha menghilang dari permukaan bumi. Semoga ini tidak akan terjadi. Melihat Amartha menghilangkan opsi asuransi bulan April ini, saya pikir Amartha merasa PD tentang jumlah pendanaan yang gagal bayar.

    Mungkin yang kita harus pahami sebagai lender adalah risiko yang diambil.
    1. Saat P2P Lending menghasilkan uang bagi kita, kita jangan merasa hebat karena dapat uang dan menyarankan semua orang masuk dunia P2P Lending karena lupa risikonya.

    2. Saat P2P Lending merugikan kita rugi, kita terima kerugiannya karena sudah tahu risikonya sebelum memasukan uang kita ke instrumen investasi ini.

    Saya harap P2P Lending di Indonesia kedepannya tetap bisa memberikan hal yang baik bagi masyarakat.