Bea cukai sedang menjadi topik hangat di kalangan netizen karena banyaknya kontroversi terkait negosiasi registrasi IMEI, serta pemungutan biaya atas piala juara lomba nyanyi yang didapatkan di negara Jepang.
Tulisan saya kali ini tidak menambahkan kontroversi bea cukai, malah mungkin lebih tepat digunakan untuk hashtag #beacukaimakinbaik.
Alasannya, saat kepulangan saya dari New Zealand kemarin, saya memang di-stop saat menyerahkan QR code electronic customs declaration. Saya kira itu merupakan random check biasa yang memang sering terjadi. Namun ternyata, petugas bea cukai tersebut hanya sekedar mengajak ngobrol karena mengenali saya. Ia merupakan salah satu anggota grup Telegram lender p2p lending – grup yang malah sudah saya abaikan sejak 1 tahun lalu.
Hal tersebut tentunya membuat saya senang, karena saya berasa jadi artis – dan tentunya memberikan saya semangat untuk terus membuat konten edukasi secara gratis dan membagikan ilmu yang bisa dinikmati oleh banyak orang, sekalipun yang tidak saya kenal sekalipun.