Takut Uang Investasi Dibawa Kabur? Cek Kriteria Ini
Setiap menjalankan investasi, tentu terdapat berbagai risiko yang harus siap untuk dihadapi. Untuk mempersiapkannya, Anda perlu menguasai instrumen investasi yang tengah Anda jalani. Yang tak kalah penting, Anda juga dituntut untuk mengetahui serta memahami berbagai risikonya, agar keuntungan yang Anda harapkan bisa tercapai.
Risiko dalam investasi sendiri meliputi banyak hal, di antaranya seperti kerugian akibat gagal paham, terkena scam maupun penipuan, dan sebagainya.
Dalam instrumen investasi peer-to-peer lending, saya sering mendapat pertanyaan klasik seperti ini;
“Koh, kalau saya join di P2P lending yang ini, aman gak ya? Saya takut uang saya malah dibawa kabur oleh pihak P2P-nya.”
Jawaban untuk pertanyaan tersebut sebenarnya sederhana. Saat ini platform P2P lending sudah memberlakukan RDL atau Rekening Dana Lender untuk menyimpan dana di platform, terlebih bagi penyelenggara P2P lending yang sudah berizin OJK.
Yang Dimaksud dengan RDL
Dalam pengertian sederhana, RDL merupakan produk simpanan atau rekening khusus yang diperuntukkan bagi para lender (pendana), yang melakukan pendanaan pada platform Peer-to-Peer Lending.
Prinsip kerja RDL sama persis seperti RDN atau Rekening Dana Nasabah yang diterapkan oleh sekuritas saham, atau Segregated Account (SA) yang diterapkan oleh pialang berjangka atau broker Forex. Khusus untuk transaksi di fintech P2P lending, namanya diadaptasi menjadi Rekening Dana Lender.
Pada dasarnya, baik RDL, RDN maupun SA, prinsipnya adalah menyetor dana ke dalam rekening tabungan atas nama kita sendiri. Di mana tabungan tersebut tentunya terpisah dari rekening operasional perusahaan investasi.
RDL pada Platform P2P Lending
Seperti yang telah disebutkan di atas, cara kerja platform P2P lending relatif sama. Hanya saja, terdapat sedikit perbedaan yang mencakup profil peminjam dan besaran dana yang dibutuhkan sebagai berikut;
- Setiap pengguna, baik peminjam maupun pendana, harus melakukan registrasi mandiri secara online yang bisa dilakukan melalui smartphone ataupun komputer.
- Bagi pendana atau lender, akan diarahkan untuk membuat Rekening Dana Lender (RDL) sebagai wadah untuk menampung dana. Rekening ini dibuat khusus oleh platform pada institusi bank, yang melakukan kerja sama dengan platform P2P lending.
- Nama pendana akan disamakan dengan formulir yang harus diisi oleh setiap pendana pada tahap awal registrasi, sehingga transaksi yang dilakukan di P2P lending akan semakin aman.
- Penyetoran dan penarikan dana pada platform P2P lending bisa dilakukan kapan saja. Saldo dana juga akan terpampang jelas di dalam platform P2P lending tersebut.
Tidak Perlu Khawatir Lagi Investasi Dibawa Kabur
Dari penjabaran di atas, dapat disimpulkan bahwa secara teknis, uang kita tidak akan bisa dibawa kabur oleh penyelenggara P2P lending. Para lender tidak perlu merasa khawatir uang investasi dibawa kabur ole penyelenggara karena dana dalam Rekening Dana Lender telah dijamin keamanannya sesuai dengan ketentuan dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Kendati demikian, adanya risiko-risiko terkait produk investasi tersebut tidak dapat dipungkiri. Mungkin saja kita akan mengalami kerugian dari investasi yang kita jalankan.
Akan tetapi, kemungkinan buruk lain seperti uang kita dibawa kabur atau dipakai untuk kepentingan pribadi perusahaan penyelenggara investasi, hal itu tidak akan mungkin terjadi. Karena adanya RDL ini merupakan salah satu regulasi dari otoritas di Indonesia terkait masalah keamanan, untuk menghindari skema investasi bodong.
Ingin belajar memilih kartu kredit terbaik sesuai dengan kebutuhan dan kondisi anda?
pabila kamu pemula di dunia kartu kredit dan ingin mulai mengumpulkan cuan dari kartu kredit, maka kamu akan cocok bergabung di kursus C4: Cari Cuan Credit Card, dimana kita akan belajar:
- Bagaimana orang bisa naik pesawat gratis dari penggunaan kartu kredit
- Bagaimana kartu kredit bisa membuat kita berhemat ratusan ribu sampai jutaan rupiah setiap bulan
- Bagaimana cara agar tidak membayar biaya kartu kredit sama sekali
Ayo cek dan gabung sekarang dengan klik tombol dibawah!
karena tingginya spam, kolom komentar saya tutup sementara. Untuk menghubungi saya, dm saya di Instagram, Telegram, Tiktok (@adriansiaril), atau isi formulir dibawah ini.