Review Amartha 2021 – p2p lending pendukung wanita

Review Amartha ini pertama kali ditulis pada Januari 2019 dan diperbaharui terakhir kali pada 7 Juli 2021. Kriteria penilaian yang digunakan untuk mengulas Amartha dibahas lengkap di tulisan BAGAIMANA MENGEVALUASI P2P LENDING. Sebelum membaca review ini, saya merekomendasikan anda membaca tulisan tersebut supaya bisa memahami jelas kriteria yang digunakan dalam review ini.

Portfolio Saya di Amartha

Total disbursement: 28.313.100 atas 15 peminjam

Total return sebelum dikurang dana bermasalah: 921.053 (ekspektasi bertambah 428.046 bila lancar semua)

Total dana bermasalah:  5.168.292 (termasuk restrukturisasi, grace period, dan gagal bayar) dari 6 peminjam

Sekilas tentang Amartha

Latar belakang perusahaan meningkatkan kredibilitas terhadap pihak yang mengelola uang anda, semakin transparan, semakin baik nilainya.

Amartha merupakan salah satu P2P lending tertua di Indonesia. Didirikan tahun 2010 di Indonesia oleh orang Indonesia, saat ini sudah mendapatkan injeksi dana dari Mandiri Capital juga sehingga tidak diragukan lagi kalau Amartha sangatlah lokal. Amartha telah menyelesaikan pendanaan seri A dan bahkan pendirinya sudah dipanggil pak Jokowi untuk mewakilkan generasi milenial di staf khusus kepresidenan.

Total staff cukup banyak dibanding website lainnya, yaitu 135 orang. Jumlah ini tidak termasuk staff yang berada diluar HQ mereka, misalnya petugas lapangan yang bertugas ‘mengawas’ kinerja para peminjam di daerah pelosok. Amartha juga memiliki halaman Wikipedia sendiri sehingga saya tidak usah membahasnya panjang lebar disini. Saya akan fokus mengulas pengalaman saya di Amartha.

Produk pendanaan Amartha

Kuantitas pendanaan

Kuantitas pinjaman penting agar dana anda tidak nganggur (tidak berbunga) serta mempermudah proses diversifikasi untuk meminimalkan risiko.

Pendanaan yang tersedia sangat banyak, dalam hitungan puluhan, sehingga mudah menemukan pinjaman tersedia di Amartha, entah karena Amartha berhasil memperbanyak produknya atau karena banyak investor yang pindah ke website lain sejak dibuat kecewa paska pandemi. Anda perlu membaca artikel ini untuk paham bagaimana suatu P2P lending bisa memiliki jumlah ketersediaan pendanaan yang fluktuatif.

Perlu dicatat bahwa pendanaan di Amartha bukan bersifat crowdfunding dimana beberapa orang bisa bersama-sama mendanai satu pinjaman, sehingga satu pinjaman hanya bisa didanai oleh satu orang. Karena hal ini, maka keseimbangan jumlah antara peminjam dan pendana sangatlah penting di Amartha agar tidak berat sebelah.

Variasi Pinjaman Amartha

Variasi pinjaman penting untuk meminimalkan risiko, serta membantu lender/investor menyusun perencanaan keuangan yang baik terhadap likuiditas uangnya.

Semuanya pinjaman di Amartha merupakan pinjaman personal dengan tujuan pendanaan usaha mikro. Variasi dari segi industrinya bermacam-macam, ada yang untuk perdagangan, pertanian, warung, dan lain-lain . Meskipun semua tujuannya baik, namun saya cukup khawatir akan tingkat risiko yang ada di industri microeconomy dan UMKM. Kekhawatiran saya tersebut menjadi nyata saat Amartha mengalami restrukturisasi massal akibat pandemi COVID-19

Likuiditas

Amartha hanya menyediakan dua jenis tenor pinjaman, yaitu 25 minggu dan 50 minggu. Saat ini tenor 25 minggu pun sudah jarang sekali bisa ditemui, kemungkinan karena memang sedikit borrower yang bisa memenuhi kriteria tersebut atau hampir semua lender memperebutkan tenor kecil.

Seorang pembaca saya bernama Albert Thomas memberikan saya sebuah insight menarik perihal likuiditas di Amartha. Sebenarnya meskipun tenornya panjang, pengembalian di Amartha setiap minggunya mengandung baik pokok modal maupun bunga dari pinjaman anda, sehingga sebagian uang yang anda investasikan langsung bisa digunakan bahkan di minggu pertama pengembalian pinjaman.

Setelah saya pikir-pikir, masukan dari beliau ini ada benarnya, likuiditas Amartha bisa dianggap sebagai ‘pendapatan pasif’ dimana kita menabung dimuka untuk mendapatkan uang ‘jajan’ selama waktu tertentu, mirip dengan cara kerja obligasi dan asuransi pendidikan seperti Manulife Income Protector.

Namun satu hal di Amartha yang saya masih kurang suka adalah, meskipun pinjaman tidak menunggu penggalangan dana selesai (karena kan langsung terdanai penuh oleh satu orang), namun pencairan uang kita kepada peminjam tetap memakan waktu cukup lama sampai dengan 5 hari kerja (berdasarkan pengalaman saya)

Minimum investasi

Yang pasti diatas Rp2 juta tergantung nominal pinjaman yang ada. Setiap pinjaman harus didanai oleh satu orang peminjam saja sehingga anda tidak bisa patungan dengan investor lainnya. Hal ini tentu mempersulit efek compounding karena anda belum tentu bisa langsung menginvestasikan ulang hasil suatu pinjaman ke pinjaman lainnya.

Namun tentu saja anda bisa menggunakan fresh fund (dana tambahan) untuk dijumlahkan bersama pengembalian dana anda untuk langsung menginvestasikannya kembali. Apabila anda menarik dana dari Amartha akan ada potongan biaya transfer yang perlu anda pertimbangkan karena akan mengurangi return anda. Kendati demikian mempertimbangkan nominal investasi yang cukup tinggi, total biaya transfer ini tidak akan lebih tinggi daripada return anda.

Dampak Sosial Amartha

Beberapa investasi di P2P lending mempunyai dampak sosial baik, dan beberapa tidak.

Anda berkontribusi langsung untuk menggerakkan roda ekonomi negara di bagian yang paling penting – yaitu microeconomy. Bagian tersebut yang memang sedang membutuhkan pendanaan besar-besaran.

Mitigasi Risiko Amartha

Beberapa website P2P lending memiliki perlindungan atau jaminan terhadap nilai modal anda sehingga kerugian anda terbatasi bila terjadi gagal bayar.

Amartha adalah satu-satunya website yang menawarkan perlindungan ganda melalui asuransi jiwa wajib bagi lender ditambah dengan asuransi kredit yang bersifat opsional. Anda bisa membayar premi asuransi sebesar 1.5% dari pendanaan anda untuk melindungi 75% modal yang anda investasikan.

Sayangnya, komitmen Amartha untuk mencairkan asuransi kredit ini sangat dipertanyakan. Ketika banyak pinjaman kesulitan ditagih sejak pandemi COVID-19, alih-alih melakukan klaim asuransi, Amartha malah sibuk melakukan restrukturisasi berjilid-jilid. Sampai hari ini banyak lender yang masih merasakan pinjaman tanpa kejelasan, termasuk saya.

Informasi lebih lanjut tentang penanganan gagal bayar, baca artikel ini.

Apakah Amartha Aman?

Ya, Amartha sudah memiliki izin oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Izin usaha ini adalah tingkatan yang lebih terpercaya dibandingkan sekedar diawasi.

Apakah Amartha penipu?

Belum pernah ada laporan, berita, atau keluhan tentang pelanggaran serius yang diakibatkan oleh Amartha. Saya sebagai pengguna Amartha yang sudah cukup lama bergabung juga belum menemukan masalah yang serius tentang mereka.

Apabila anda membaca komentar negatif tentang proyek gagal atau pembayaran yang telat di Amartha, hal tersebut sangatlah wajar karena dalam investasi P2P lending, risiko telat bayar dan gagal bayar memang ada sehingga bukan murni merupakan kesalahan Amartha.

Jadi, jelas Amartha bukan penipu (maaf, saya hanya curi SEO disini).

Untuk memahami risiko dan keamanan dalam p2p lending, baca artikel ini

RM dan Customer Service Amartha

Dinilai dari kecepatan membalas dan kualitas balasannya – apakah sesuai pertanyaan? Apakah punya empati dan ingin mengenal pemodal lebih lanjut?

Saya belum pernah menghubungi tim support Amartha sehingga belum bisa memberikan penilaian. Namun seorang pembaca yang berkomentar dibawah berkata bahwa kualitas jawaban tim Amartha kurang memuaskan karena menggunakan respon standar yang tidak benar-benar menjawab pertanyaan. Saya juga mendapat informasi bahwa lender tertentu dengan pendanaan yang cukup besar mendapatkan akses ke Relationship Manager yang khusus menangani kebutuhan beliau. Tentunya mereka ini masuk kategori VIP Lender. VIP Lender juga memiliki akses ke program compounding khusus yang tidak bisa diakses sembarangan orang.

Persentase Non Performing Loan (NPL) Amartha

Non Performing Loan (NPL) adalah pinjaman yang gagal bayar sehingga anda tidak mendapat bunga sama sekali atau bahkan kehilangan sebagian atau seluruh. modal anda.

Laporan KPMG di bulan November 2018 melaporkan angkanya berada di 0.02 persen.

Amartha menuruti peraturan terbaru OJK yang mengharuskan setiap P2P lending memajang persentase pinjaman lancar mereka secara realtime di halaman depan website mereka. Semakin rendah angka ini, berarti semakin buruk kinerja pinjamannya (banyak yang gagal bayar) Per 30 April 2019, Amartha menunjukan angka 98.32% yang berarti ada sedikit pinjaman bermasalah.

Saya tidak akan memperbaharui lagi bagian ini karena anda bisa dengan mudah melihat sendiri angka TKB90 ini di website Amartha.

Amartha Syariah atau Tidak?

Amartha mengaku mengelola pinjaman mereka secara syariah. Namun saya tidak yakin apakah hal ini berlaku untuk semua pinjaman mereka atau hanya sebagian. Ketika mendanai peminjam, kita memang mendapatkan dokumen akad yang ditulis secara syariah.

Promo dan Program Referral Amartha

Tidak ada program referral per tahun 2021

Amartha termasuk P2P lending yang sangat sering memberikan promo diskon pendanaan, nilainya biasanya Rp100rb sampai dengan Rp175rb. Saya sarankan untuk memanfaatkan sebaik-baiknya promosi seperti ini supaya premi asuransi yang anda bayarkan bisa ‘ditutupi’ diskon dari vouchernya.

Selain diskon pendanaan, Amartha juga sering memberikan promo tambahan bunga (1% sampai 5%) dan juga promo gratis asuransi. Saya menyarankan untuk selalu menunggu ada promo sebelum mendanai, mengingat promo tersebut muncul sangat sering. Sayangnya, saldo referral dan kupon diskon tidak bisa digunakan bersamaan.

Tips

Rekan-rekan pembaca yang lebih sering mendanai di Amartha menyarankan agar melihat rekam jejak peminjam yang ingin anda danai. Untuk meminimalkan risiko pilihlah peminjam (atau disebutnya mitra Amartha) yang sudah meminjam lebih dari 2x dan terbukti selalu lancar bayar.

Kesimpulan

Kelebihan Amartha:

  • Design website Amartha sangat menarik dan interaktif. Saya belum menjumpai masalah apa-apa.
  • Pemain senior di ranah P2P lending.
  • Punya asuransi yang bersifat opsional.

Kekurangan Amartha:

  • Semuanya pinjaman di Amartha merupakan pinjaman personal dengan tujuan usaha mikro. Meskipun tujuannya baik, namun saya khawatir akan tingkat risiko yang ada.
  • Hampir semua pinjaman tenornya 50 minggu (hampir satu tahun). Sangat lama sehingga likuiditas rendah.
  • Nominal investasi cukup tinggi yaitu diatas Rp1 juta.

Rekomendasi

Saya kurang merekomendasikan Amartha bila anda berinvestasi untuk keuntungan karena panjangnya tenor yang ditawarkan. Namun Amartha sangat cocok untuk investasi sosial untuk membantu UKM (Usaha Kecil Menengah).

Siapa yang Cocok Berinvestasi di Amartha?

  • Investor dengan modal yang cukup besar.
  • Investor yang peduli tentang dampak sosial dari investasi mereka.
  • Investor ahli yang mengetahui perlu atau tidaknya proteksi modal berdasarkan tingkat risiko yang diambil.

Demikian ulasan/review saya tentang Amartha. Semoga bisa memberi anda gambaran tentang kelebihan dan kekurangan Amartha, serta membantu anda menentukan apakah Amarthaaman untuk profil risiko anda. Jangan lupa untuk membandingkan website P2P lending lainnya.

Adrian Siaril
Adrian Siaril

The boss

Articles: 591

107 Comments

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

    • Dari akhir thn 2017 sampai saat ini saya telah mndanai 33 ibu2 (d Amartha d sebut dgn Mitra) dgn beragam tipe usaha. Mayoritas dgn credit score A- disusul oleh B kmd diikuti A, sedikit score C dan tidak berani mnyentuh score D. Sejauh ini belum menggunakan sarana proteksi kredit yg bekerjasama dgn Amartha. Hasilnya sejauh ini :

      – 1 macet sampai katagori NPL atau
      write off.
      – yg lain nya sejauh ini lancar.

      Secara keseluruhan 40% pokok investasi sudah terbayar sdngkan 60% sisa pokok nya masih berjalan.

      Karena pembayaran angsuran nya tiap minggu maka justru ketersediaan cash lumayan ada .. yg bisa d pergunakan utk menambah pendanaan2 baru (ini pertumbuhan organic). Kalaupun jumlahnya masih kurang efeknya akan mngurangi beban keuangan saat kita ingin mndanai krn tidak harus 100% dari uang baru/tabungan kita.

      Tips saya.. mayoritas pilihlah mitra2 yg sudah lebih dari 1 – 2x sukses melakukan pinjaman d Amartha, gunanya untuk mngurangi risiko gagal bayar (bisa d lihat d sejarah pembayaran mitra tsb sebelum melakukan pendanaan).

      Kelemahan Amartha yg sy rasakan selama ini adalah penanganan thd mitra yg macet (saya baru punya pengalaman dgn 1 mitra). Transparansinya sangat kurang dan jawaban/respond dari customer service nya mell online chattingnya sifatnya standar narative saja alias tidak memuaskan. Sebagai tambahan, respond yg saya anggap memadai dari customer service hanya pada saat kita mnanyakan mngenai masalah pendanaan, jadwal peluncuran mitra2 yg baru mis nya, yah.. hal2 spt itulah.

      Secara umum.. berinvestasi d Amartha cukup aman dengan catatan apabila menemui mitra yg mulai macet, d karenakan adanya keterbatasan kemampuan Amartha d bidang collection, maka.. rasa2nya saat ini.. jalan satu2 nya yg ringkas agar %tase pembayaran tidak lancarnya turun ya invest lebih banyak lagi.. (ampun ya.. jadi mirip strategi bank buat ngecilin NPL nya) dgn catatan punya cukup dana ??..

      Dari segi imbal hasil sebetulnya hasil 12.5% – 13% net per tahun sudah cukup bagus lho.. plus adanya cash flow tiap minggu .. mis kl d bandingkan dgn obligasi corporate aja saat ini yg hanya sekitar 9% – 10% gross lagipula kupon yg d bayarkan tiap bulan/3 bulan nya khan khan bunganya saja bukan bunga + pokok seperti pembayaran mitra2 Amarthabyg tiap2 minggunya kita terima ..

      Jadi bagi rekan2 investor yg mncari imbal hasil yg lumayan, keamanan yg lumayan baik dan mensyaratkan adanya ketersediaan cash maka saya sih merekomendasikan Amartha.

    • Amartha p2p pertama yang kucoba, dan paling besar taruhnya, tapi sejak dari awal 2020 pembayaran lancar turun dari 90% menjadi 50% dan per sekarang di 2021 Januari turun menjadi 30% saja, sudah menghubungi CS kok bisa begtu jawaban juga hanya naratif seperti robot yg reply. Jujur agak kecewa apakah ini berarti uang saya akan hilang 70% nya karena yg lancar bayar hanya 30%? Tidak ada kejelasan sama sekali.

      Selain itu, semua yg digembar gemborkan diawal seperti sistem tanggung renteng dll yg merupakan sistem filter gagal bayar tidak pernah dilakukan sampai skrg, kl gagal bayar ya uda gagal bayar aja, jd kudu berhati2 jg ya dg janji2 diawal banyak yg ga dilakukan. Ini efeknya gagal bayar jd tinggi.

      • Setuju pak, saya juga cukup dikecewakan nih penanganan mereka sejak pandemi kacau banget. Asuransi kredit ga jalan, grace period diperpanjang terus, kalau lended ga setuju malah “diancam” akan gagal bayar. Hadeuh cuma bisa pasrah deh sekarang

          • Menurut peraturan OJK seharusnya di hari ke 91 keterlambatan itu sudah langsung diurus asuransi. Asuransi sendiri memakan waktu sd 90 hari untuk dicairkan ke pendana. Permasalahannya grace period ternyata menunda periode perhitungan 90 hari ini sehingga akhirnya ga ada yang di klaim asuransi. Saya bingung kenapa ga dari awal aja urus ke asuransi, ketimbang pusing urusin grace period sana sini.

      • Semua pendana pasti kecewa dengan kelakuan Amartha. Kelakuan Amartha memang aenh, tidak transparan, dan CS sama dengan tiada.

        Soal tanggung renteng memang aneh dan tidak jelas soalnya tidak ada kewajiban untuk peminjam lain dalam grup untuk menanggung peminjam yang gagal/telat bayar. Itu sama saja tidak ada tanggung renteng. Saya tidak paham kenapa tanggung renteng dibanggakan sama Amartha.

        Amartha juga tidak menagih peminjam yang telat bayar angsuran lebih dari 1x angsuran mingguan. Jadi kalau telat atau tidak bayar 12x artinya gagal bayar, soalnya telat bayar = tidak bayar.

        Aturan-aturan dan keputusan-putusan aneh dari menagement Amartha. Management Amartha kelihatan inkompentensinya sejak awal masa pandemi.

        Isi portfolio saya:
        Lancar 54.84%
        Telat 32.26%
        Grace periode 12.9

        Semoga minimal dapat uang pokok kembali.

  1. Kalau ngomong default saya per hari ini sudah ada lebih dari 10 borrower yg gagal bayar (sekitar 5%) dari seluruh total borrower yang sudah saya danai. Memang rugi sih tidak tapi menurangi profit tentunya. Saya sudah 2 tahunan di Amartha, menurut saya yang paling menarik adalah bunganya yang 13-15% itu flat, artinya kalau di effektif kan dengan annuitas seperti di bank konvensional saya hitung bisa setara sekitar 25%. Katakan ada yang default, ya paling tidak 20-25% bisa lah. Selain itu, dia juga pembayarannya mingguan jadu cashflow nya ada tiap minggu. Kadang kalau saya lagi butuh bayar ini itu tinggal ambil dari hasil kembalian mingguan di amartha aja.

    • wah berarti bapak sudah lending ke sekitar 200 orang kah? Padahal di Amartha tergolong susah dapat jatah peminjam. Ketika gagal bayar modal balik berapa persen pak?

  2. Sekarang banyak kok pak borrower yg tersedia di marketplace beda dengan kondisi 1 tahun lalu. Pengalaman saya karena pernah beberapa kali nyangkut di default loan saya jadi pilih lebih banyak pendanaan di Bogor terutama ke ibu-ibu yang sudah 5-6 kali berulang ambil pinjaman di Amartha. Kemudian sekarang saya juga selalu beli asuransi Jamkrindonya. Pengamatan saya akhir-akhir ini Amartha defaultnya agak relatif ditekan terlihat juga dari TKB90 nya yg agak naik.

  3. Saya pilih sendiri karena menurut RM saya sama aja antara pilih sendiri dengan dijalankan (ikut program). Efek compoundingnya sama. Kalo pilih sendiri saya malah merasa lebih aman karena bisa ambil pinjaman yg kita benar-benar menasa sreg aja. Gak tau ya apa ada yg pernah ikut program compounding nya amartha dan bagaimana pengalamannya.

    • owh i see , bearti pilih2 sendiri ya pak

      kalau saya ikut yg program compoundingnya 150 untuk all grade diberi bunga 13%an
      (katanya kalau ikut yg compound 250 untuk all grade diberi bunga 14%an)

      so far dari 64 mitra. Yg telat bayar ada 1,
      dimana 1 tersebut sudah masuk kategori telat 15-30 hari

  4. Pak Adi Surya paling banyak uangnya di P2P mana? Kalau saya posisi paling banyak di Amartha dan Asetku. Btw, salam kenal ya pak, bapak salah satu yg paling banyak yg berkomentar di blog ini. Hehe. Makasih juga buat Pak Adrian yg udah buat blog ini untuk update dan mengamati P2P secara rutin.

    • Halo pak Albert untuk saat ini dari yg portofolio terbesar : Asetku, Amartha, Uangme, Akseleran.

      untuk Akseleran rencana saya sudah tidak mau nambah dulu
      dan akan saya withdraw semua karena melihat TKB90 nya tiba2 anjlok 1 bulan terakhir ini.
      TKB per hari ini sekitar 95% (NPL 5% ini kelihatan cukup tinggi, saya nyari yg NPL diatas 98% pak)

      Akseleran ini kelihatannya harus hati2 dengan pinjaman mitra PLN atau mitra Pertamina
      (dengar dari pihak investree, mitra 2 perusahaan itu yg biasanya default)

      kedepan ingin menambah portofolio di KlikACC dan Finmas karena mereka barusan berizin dan dibackup grup ternama sekali
      tetapi sepertinya untuk bisa terdaftar menjadi lender mereka , ga bisa semudah di fintech lain
      https://keuangan.kontan.co.id/news/astra-sinarmas-hingga-djarum-manfaatkan-jaringan-grup-untuk-kerek-bisnis-fintech?page=all

      • Informasi yang menarik pak. Jadi bumn malah sering macet ya hehe. Btw, untuk Finmas ini yang harus punya rek sinarmas ya? Klik acc kenapa pak, perlu BCA kah?

        • untuk menjadi lender Finmas sepertinya cukup sulit karena persyaratan cukup berat
          https://www.finmas.co.id/lender

          saya sudah coba beberapa kali telepon untuk mempertanyakan kelonggaran dari syarat2 tersebut
          namun ketika berhadapan dengan CS Finmas di telepon sepertinya sia2 saja
          karena CSnya lebih ke arah borrower,
          untuk lender selalu dijawab akan dihubungi dlm waktu dekat tapi tidak pernah dihubungi

          kecuali
          kalau datang lgsg ke kantornya mungkin baru lebih jelas (sayangnya saya domisili bukan di jakarta)

          kalau untuk KlikAcc, persyaratan minimal 500 juta
          selain itu ada masalah baru yaitu

          “pinjaman Dealer automobil (pinjaman dari dealer besar di jakarta dengan jaminan BPKB)
          selalu kalah duluan /kalah cepat

          • nah kesanggupan 20 Milyar ini sebetulnya yg mau coba saya tanyakan bisa berkurang atau tidak pak
            cuma CS finmas kurang bisa menjelaskan soal ini

            jawabannya selalu nanti akan dihubungi staf kami yg bagian lender (semacam IR)
            namun
            faktanya tidak pernah dihubungi

            apa mungkin gara2 saya menanyakannya bisa kurang atau tidak kesanggupannya ya haha
            jadi mereka malas hubungi

        • kalau untuk data BUMN apakah sering macet atau tidak saya masih belum tau juga pak

          tapi
          sy pernah tau dari investree yg macet itu terutama dari payor PLN ,Pertamina

          lha kebetulan di akseleran ini cukup banyak
          pinjaman2 dari mitra PLN (kontraktor kelistrikan yg dapat order dari PLN)

          saya kok curiga yg menyebabkan TKB90 akseleran turun ini gara2 dari sektor kelistrikan
          (yg kebanyakan mitra PLN dapat order dari PLN atau anak usaha PLN)

    • Pak alb3rt dan Pak asiaril
      ini dari data yg kubikin bulan lalu https://ibb.co/WGpRvMX

      saya sebenere tertarik nyoba pinjamango (dari grup ternama juga + ada asuransinya juga )
      tetapi
      selalu macet di proses registrasi lender (waktu mau verifikasi KTP gagal terus, ga tau kenapa)

      • saya masih sulit percaya market share modalku gede gitu, soalnya dikecewakan sih oleh mereka. Itu data outstanding mereka di indonesia doang atau plus diluar negeri via funding societies pak?

          • I see. Kalau gitu masuk akal sih pak krn mereka memang cukup besar di malaysia dan singapura. Waktu ketemu dengan sayapun mereka gembor2in nya funding secara keseluruhan bukan hanya di indonesia

      • Halo Pak Adi, maaf saya ingin menanyakan apakah Bapak sudah coba pinjamango? Kebetulan sekali saya baru mau coba, eh pas baca komen artikel ini, ada bapak yg menyebut ttg pinjaman go..

  5. Asetku berarti sudah cukup hebat ya sampai seri D pendanaannya. Amartha yg lebih senior aja seri B gak tambah2. Untuk Modalku apa yakin pendanaannya sudah sampai sebanyak itu kalau untuk di Indonesia saja? Secara di marketplace aja dikit banget loannya.
    Kemudian untuk Pak Adrian, ini di Amartha menurut saya cukup baik likuiditasnya lho karena pengembaliannya kan mingguan jadi setiap minggu saya menerima uang yang bisa saya putarkan lagi atau untuk keperluan pengeluaran mingguan saya. Cukup enak likuiditasnya sih dibandingkan misalnya di Uangme yang pendanaan 4 bulan (dana kita dikunci selama itu) atau di Koinworks dan Modalku yang pengembaliannya dengan pembayaran bulanan. Kalau sudah lama di Amartha pasti sudah ada feel tiap minggu saya akan menerima uang berapa, alokasinya untuk apa aja jadi enak buat budgeting juga.

  6. Pakai rekening mandiri saja pak penarikannya gratis selama di atas 500rb. Coba dilihat lagi pak di Q&A untuk memastikan aja. Kadang saya iseng tarik kok 1-2 juta, kadang nunggu sampai di atas 5jt baru tarik.

  7. Salken, saya sudah sekitar 2 tahun join amartha. Overall keuntungan cukup bagus sih, cuma saya agak kecewa ada 2 borrower macet tiba2 diputihkan/ di write off oleh amartha setelah menunggak cukup lama. Terus sepertinya metode amartha tidak seperti yang digembar gemborkan di website nya yakni tentang pembentukan kelompok tanggung renteng dimana kalau ada satu borrower yang kesulitan, kelompoknya bisa nalangin. Kenyataannya untuk borrower macet info amartha sedang menagih ke pihak keluarga, dimana kelompok tanggung renteng nya? Saya tanya juga no response, cuma disarankan next time pakai asuransi jamkrindo. Tapi pikir2 imbal hasil amartha kebanyakan 12%, dipotong asuransi jadi tinggal 10.5%, sepertinya kurang kompetitif.

    • Halo kak terimakasih sharing informasi nya. Saya sih jarang mendanai di amartha jadi sejauh ini belum pernah ngerasain macet. Tapi parah juga ya kalau trnyata tidak seperti yang diiklankan. Saya sih memang setiap kali pakai asuransi di amartha karena takut risiko gagal bayar. Memang keuntungannya jadi kecil, bisa kalah dari Reksadana pendapatan tetap, jadi saya hanya ingat dampak sosialnya sjaa

  8. Kalau menurut saya untuk menghitung bunga yang diberikan oleh Amartha kita harus menggunakan sistem annuitas, mirip seperti ketika kita ambil kredit ke bank. Bunga 13-15% yang di”quote” oleh Amartha adalah perhitungan flat jadi bukan secara annuitas. Kenapa kita harus menghitung dengan annuitas? Karena dana kita dikembalikan sedikit demi sedikit tiap minggunya. Jadi katakan kita sampai minggu ke 25, dana kita sudah kembali separuhnya, kalau bunga yang kita dapat dihitung flat sama dengan di depan saat dana kita masih belum dikembalikan tentunya secara perhitungan kita mendapatkan persentase lebih besar di akhir.
    Kalau mengenai tanggung renteng memang saya juga merasa aneh karena banyak yang gagal tidak seperti yang dibanggakan mereka. Sekarang saya direkomendasikan oleh RM untuk ambil pinjaman yang sudah berulang di atas 5 kali saja karena ibu-ibu yang sudah lama cenderung lebih terpercaya dibanding member-member baru.

  9. Kalau dibandingkan reksadana pendapatan tetap kan pokoknya tidak dikembalikan ke kita, misalnya kita invest 5.000.000 kan tetap 5.000.000 kecuali kita ambil reksadananya. Kalau amartha kan kita invest 5.000.000 sampai tengah jalan dana kita yang di dalam tinggal 2.500.000 sedangkan yang 2.500.000 lagi sudah bisa diinvestkan di pinjaman lain.

  10. https://en.m.wikipedia.org/wiki/Flat_rate_(finance)
    Mungkin bisa dipakai untuk bacaan latar belakang bunga di Amartha. Dia menggunakan flat rate dengan pertimbangan memudahkan perhitungan di sektor mikrokredit. Tapi, kalau kita gunakan untuk perbandingan, bunga flat ini harus diubah dulu ke bunga efektif dan itu menurut perhitungan sekitar: Effective rate = flat rate x 1.9. Jadi katakan di Amartha bunga dasarnya 15%, kurangi asuransi 1.5%, kurangi resiko dana yang hilang karena tidak dicover asuransi ketika default 1%, maka kita masih dapat 23-24% di effective rate. Saya mungkin salah tapi kalau ada pemikiran lain boleh jadi masukan buat saya untuk menilai Amartha ini.

  11. Sedangkan untuk mitigasi resiko saya mengandalkan: 1. Tanggung renteng dari amartha, 2. Asuransi jiwa bawaan dari amartha, 3. Asuransi kredit jamkrindo yang kita beli, 4. Pemilihan borrower non pertanian, 5. Pemilihan borrower di daerah yang bagus sejarahnya (bisa tanya ke RM), 6. Pemilihan borrower yang pendapatan bulanannya mencukupi (kira-kira pendapatan bulanan lebih dari separuh jumlah pinjaman), 7. Pemilihan borrower berulang yang sudah lebih dari 5x pinjam di amartha, 8. Membagi investasi saya di beberapa P2P

  12. Benar bung albert, 2 borrower saya yang gagal bayar ada di sektor pertanian. Sayang sekali padahal hati kecil saya condong ingin bantu petani/peternak

  13. Mungkin itu yang menyebabkan pinjaman di Cro**e berantakan karena seluruhnya di sektor pertanian/peternakan jadi gak ada diversifikasi sektor.

  14. Sya ‘newbie’ di P2PL dan di amartha sudah coba mendanai 7mitra. Yang saya alami, dari transfer perlu skt 7hr sd start pendanaan berjalan Dan pada saat terjadi pembayaran dari mitra sd ke rekg pendana, informasi CS-nya perlu 7 hari kerja [non sabtu minggu tanggal merah] untuk sampai ke rekg. Mungkin dari para ‘sesepuh’ bisa share pengalamannya

    • halo kak, untuk pendanaan memang bisa sampai 7 hari sampai pinjamannya mulai ‘aktif’. tapi untuk pembayaran, dilakukan rutin setiap minggu kok oleh mitranya. Masuknya kan ke wallet/saldo Amartha, setelah itu kita bisa cairkan ke rekening pribadi kita. Biasa 1 atau 2 hari kerja sudah masuk rekening

    • Paling kena dampak keputusan Amartha di periode relaksasi 24-03-2020 sd 05-04-2020.

      https://blog.amartha.com/ceo-letter-dukungan-untuk-sektor-usaha-mikro-indonesia/

      Saya sejak tahun 2019 ikut Amartha dan waktu yang dibutuhkan dari mendanai sampai pinjaman jalan (Mitra mendapatkan uangnya) membutuhkan waktu yang berbeda-beda. Dulu (2019) Amartha menyalurkan uangnya ke Mitra di hari Senin dan Rabu. Jadi membutuhkan waktu jeda antara hari pendanaan dan hari penyaluran. Jika ada masalah jeda waktu ditambah dengan hari penyaluran berikutnya.

      Tetapi sejak 19-02-2020 Amartha memperbaiki jeda waktu antara pendanaan dan penyaluran. Jeda waktunya menjadi 0 sampai 2 hari. Jika ada masalah dalam penyaluran, mitra tidak datang ke kelompok mingguan misalkan, penyaluran ditunda langsung seminggu (kenapa ya?!) Rata-rata jeda waktu yang saya alami antara pendanaan dan penyaluran adalah 3,83 hari.

      Untuk jeda waktu antara peminjam bayar angsuran dan muncul di akun kita, CS Amartha mengatakan biasanya butuh 1 hari. Pengalaman saya juga ada yang 2 minggu kemudian baru masuk akun saya. Okelah, mungkin karena Corona.

  15. info di awal dulu memang dmkn bang, dalam 1 atau 2 hari kerja sudah masuk rekg. Tpi sd skg, misalnya pembayaran yang dilakukan mitra pada 17032020 blm masuk rekg juga. Bbrp waktu lalu sya tanyakan ke CS-nya by livechat, katanya kebijakannya memang masuk rekg setelah 7 hari kerja non sabtu minggu hari libur nasional.

  16. Salam kenal semuanya, apakah ada yang terkena dampak dari penundaan penagihan angsuran selama 2 minggu di Amartha?
    Portofolio saya di Amartha dari sebelumnya semua lancar saat ini menjadi hanya 60% yang tepat waktu.
    Isu yang saya hadapi adalah posisi pendana yang relatif kurang menguntungkan, jawaban customer care yang kurang bisa menyelesaikan masalah dan transparansi tindak-lanjut atas mitra gagal bayar yang di hapus bukukan.
    Saat ini ada kemungkinan keuntungan dari hasil 2 tahun lebih memberi pinjaman bakal habis , jika banyak mitra yg gagal bayar 🙁

    • Halo RS.

      Semua lender pasti kena dampak periode relaksasi di Amartha. Saya tidak masalah dengan periode relaksasi. Saya bermasalah dengan rencana Amartha untuk memperpajang tenor semua pinjaman dengan 2 minggu karena periode relaksasi.

      Dengan memperpanjang tenor pinjaman, Amartha merugikan pendana. Amartha memutuskan sesuatu yang merugikan, tapi tidak minta ijin dari pihak yang dirugikan. Mereka memutuskan kontrak pinjaman dan tidak mau bertanggung jawab. Saya sudah berkomunikasi panjang lebar soal perpanjangan tenor dengan Amartha, tetapi Amartha tidak mau tahu dan memberi alasan-alasan yang tidak valid, tidak benar agar pendana yang kurang paham aturan-aturan diam saja.

      Saya belum memiliki pinjaman yang gagal bayar, tetapi dari 44 pinjaman yang saya miliki, 9 pinjaman ada masalah (diluar periode 2 minggu relaksasi). Masalah ini karena ada beberapa daerah terkena COVID-19. Di daerah-daerah itu Amartha tidak bisa mengambil angsuran mingguan dan terjadi terlambat bayar. Itu saya masih maklum.

      Yang saya tidak bisa maklum adalah solusi Amartha untuk meminta angsuran yang telat bila peminjam sudah bisa mengangsur lagi. Solusi Amartha adalah untuk memperpanjang tenor pinjaman-pinjaman yang mengalami telat bayar. Walaupun ada solusi yang lebih baik, sepertinya Amartha tidak mau tahu.

      Amartha cuma punya satu solusi untuk segala masalah yaitu memperpanjang tenor pinjaman. Management Amartha incompeten dan tidak bisa menangani situasi-situasi baru dengan baik. Saya suka CEO Amartha, Andi Taufan Garuda Putra, turun sebagai staf presiden karena dia bukan orang yang mampu untuk menjadi pemimpin.

      Sampai situasi COVID-19 agak tenang saya memutuskan untuk tidak memberi pinjaman lagi lewat platform Amartha karena managementnya kurang mampu menangani situasi baru dan ambil keputusan-keputusan yang merugikan pendana.

      Setelah situasi COVID-19 sudah reda lagi, mungkin saya kembali lagi ke Amartha. Ini karena sebelum adanya COVID-19 Amartha adalah platform P2P Lending yang paling menghasilkan dan fleksibel dari semua (12) platform yang saya (pernah) ikuti.

      Soal customer service Amartha, mereka sopan tapi kurang pahaman dan kurang menjawab pertanyaan dengan tepat.

      • Halo B Man,

        Setuju dengan pendapat bahwa mereka memutuskan sesuatu yang merugikan pendana tanpa meminta persetujuan dari pendana padahal seluruh risiko menjadi pikulan pendana.

        Terlebih lagi setelah membaca ulang FAQ nya dimana disebutkan setelah menagih 12 kali (setelah periode pinjaman berakhir) dan peminjam tidak bisa bayar maka tidak akan di tagih lagi (selesai) , jadi tidak terlihat ada nya proses tanggung-renteng dari kelompok. Memang harus lebih teliti lagi, walau sudah memilih rating A atau A- tetap risiko nya relatif tinggi.

        Saat ini portofolio saya di P2P memang tinggal di Amartha karena tenor yg relatif panjang (50 minggu) jadi tidak keburu di likuidasi untuk antisipasi situasi pandemi ini.

        Yah sekarang tinggal berdoa aja, semoga sisa modal bisa kembali dan masih ada keuntungan walau tipis

  17. FYI

    Amartha mengirimi pendana2 email tentang pemberian ijin kepada peminjam2 untuk tidak membayar angsuran selama 3 bulan (12minggu) yang disebut Grace Periode.

    Amartha meminta ijin pemberian Grace Periode dikarenakan mereka kesulitan mengambil angsuran dari peminjam karena adanya lock down atau sesuatu lain dampak COVID-19.

    Amartha ingin melindungi diri agar tidak terkena masalah dari pihak2 lain. Menurut saya permintaan ijin pendana adalah bohong2an. Kenapa bohong? Menurut saya bohong karena sifat permintaan ijin adalah wajib dan memaksa.

    Jika pendana tidak memberi ijin, Amartha akan mencatat peminjam2 yang terdampak COVID-19 sebagai telat bayar jika Amartha gagal mengambil angsuran.
    Jika pendana memberi ijin, Amartha tidak mencatat peminjam2 yang terdampak COVID-19 sebagai telat bayar.

    Menurut aturan-aturan Amartha sendiri, Amartha memiliki tanggung jawab untuk mengambil angsuran mingguan di daerah peminjam. Jika Amartha gagal masuk wilayah peminjam, kerena ada lock down misalkan, itu tanggung jawabnya Amartha dan bukan tanggung jawab peminjam. Anehnya di sini.

    Jadi kalau Amartha gagal untuk ambil angsuran pinjaman, Amartha akan mencatat peminjam sebagai telat bayar. Jika peminjam tercatat telat bayar 12 kali, pinjaman akan dicatat sebagai gagal bayar.

    Aneh ya. Amartha yang gagal melakukan tanggung jawabnya, tapi peminjam yang disalahkan dan pendana yang dirugikan.

    Masalahnya di pencatatan Amartha. Amartha tidak perlu mencatat peminjam2 yang terdampak COVID-19 sebagai telat bayar. Jika angsuran tidak bisa diambil setelah berusaha apapun, peminjam dimaklumi, tidak perlu bayar angsuran minggu itu, dan juga tidak dicatat sebagai telat bayar. Catat saja COVID-19 pokoknya bukan telat bayar. Masalahnya bukan peminjam yang tidak mampu atau tidak niat bayar soalnya, tetapi Amartha yang tidak mampu mengambil angsuran.

    Implikasi dari keinginan Amartha untuk mencatat peminjam2 yang terdampak COVID-19 sebagai telat bayar adalah banyak pinjaman akan gagal bayar. Bukan karena peminjam tidak mampu atau tidak niat bayar tetapi karena Amartha tidak mampu melakukan tanggung jawabnya untuk mengambil angsuran di daerah peminjam. Gara2 ini pendana akan rugi sangat banyak.

    Jika memberi ijin, peminjam yang kena dampak COVID tidak akan dicatat sebagai telat bayar.
    Dengan kata lain Amartha bilang ke pendana: Beri saya ijin. Kalau tidak saya buat semua pinjamanmu gagal bayar.

    Amartha bisa melakukan itu karena catatan telat bayar dan gagal bayar di tangan Amartha.

    Amartha boleh mencatat pinjaman yang terdampak COVID-19 sebagai apa saja, tetapi memilih untuk mencatat telat bayar dan akhirnya membuat sangat banyak pinjaman yang dimiliki pendana gagal bayar. Semua karena pencatatan Amartha doang.

    Amartha membuat permohonan ijin Grace period 3 bulan atas nama peminjam. Ini sudah salah menurut saya karena peminjam tidak minta Grace periode 3 bulan. Yang tidak mampu ambil angsuran itu Amartha, dan permohonan ijin Grace period 3 bulan seharusnya atas nama Amartha. Itu keinginan dan rencana Amartha soalnya, bukan keingnan dari peminjam.

    Dengan mengirimi pendana2 permohonan ijin Grace Periode 3 bulan atas nama peminjam, Amartha cuma ingin melindungi diri sendiri. Kan bukan keinginan atau rencana Amartha untuk meminta Grace Periode 3 bulan. Peminjam disalahkan dan pendana dirugikan.

    Dalam surat Amartha, setiap peminjam memohon Grace Periode 3 bulan. Anehnya lagi, pendana cuma bisa memberi ijin untuk semua peminjam yang ada di portfolionya atau semua peminjam tidak diberi ijin. Pendana tidak bisa memberi ijin per pinjaman atau per kasus. Aneh.

    Ada hal aneh lagi dari keputusan2an Amartha. Walaupun pendana memberi ijin Grace Periode 3 bulan ke peminjam, Amartha akan tetap menagih peminjam2 yang terdampak COVID-19. Pendana baru diberi dananya setelah Grace Periode selesai. Ini sangat tidak benar dalam mata saya. Katanya mau baik ke peminjam. Pendana sudah memberi ijin untuk libur angsuran 3 bulan, tetapi Amartha tetap nagih. Uang yang didapat dari peminjam tidak langsung diberi ke pendana juga. Parah sekali ini.

    Management Amartha tidak mampu untuk menangani situasi2 baru. Amartha merugikan banyak dengan keputusan2nya.

    Amartha tidak transparan, tidak terbuka, tidak professional, tidak ingin bertanggung jawab, menyalahkan pihak2 lain, dan merugikan pihak2 lain.

    Management Amartha sangat incompeten untuk menangani situasi2 baru.

  18. Sependapat dengan BMan, posisi pendana lemah sekali dalam situasi ini.
    Sepintas saya lihat di sistem pencatatan nya juga tidak merefleksikan adanya grace period, yang arti nya kalau lebih >90 hari tertunggak bisa dihapus dari portfolio pendana. Hilang sudah dana dari portfolio, belum tahu berapa banyak pendana dan total dana yang mengalami hal ini.
    Mungkin perlu di eskalasi ke OJK juga.

    • Halo Rs, om Adrian dan teman lainnya
      Kemarin ini tiba2 saja status 3 borrower di Amartha saya selesai (LUNAS DINI) padahal jelas jelas belum lunas .. apa ada yang mengalami hal ini juga yaa
      Nilai portofolio saya di Amartha malah berkurang karena itu

      • Yang mas Asiaril maksud adalah pinjaman yang dilunasi sebelum tanggal pinjaman jatuh tempo. Untuk pinjaman-pinjaman seperti ini, modal akan kembali tapi bunga yang diterima akan kurang dari apa yang direncanakan. Bunga dari sisa waktu, 50 minggu minus minggu pelunasan, pendana tidak akan terima.

        Yang Sanz maksud adalah pinjaman-pinjaman yang dicatat pelunasan dini tetapi pinjaman belum lunas. Ini dikarenakan sistem Amartha tidak bisa mengelola kebijakan-kebijakan management yang baru. Ada pinjaman-pinjaman yang angsuran mingguan dan/atau tenornya diperpanjang dengan sangat banyak minggu. Saya miliki beberapa pinjaman yang angsuran minguannya diperkecil ke 20rb per minggu dan tenornya diperpanjang dengan lebih dari 50minggu. Pinjaman-pinjaman seperti ini akan dicatat pelunasan dini. Untuk sisa modal dan marge, Amartha mencatat pinjaman-pinjaman ini juga sebagai pinjaman baru. Jadi untuk pinjaman-pinjaman seperti ini Amartha mencatat lunas dini untuk bagian yang sudah diterima oleh pendana dan membuat pinjaman baru untuk bagian yang belum diterima.

        Amartha juga mengirim email di 29-09-2020 soal perubahan status mitra.

        • Oh begitu ya pak.. jadi artinya duit saya ga hilang tp utk berikutnya bunga cuma dihitung sesuai dengan pokok yang belum terbayar.. apa benar begitu pak Bman? …. terus terang utk lender awam dan “bodoh” seperti saya ini ga paham dengan kebijakan2 Amartha yang super membingungkan..apalagi di Amartha tidak ada RM nya jadi lender benar benar dibiarin pusing sendiri..untuk saat ini sih saya kapok pok pok mendanai di sini.. mending ke tempat lain yang jelas jelas aja

          • Dana bapak / ibu tidak hilang. Cuma pencatatannya yang berubah. Dana yang dicatat di portfolio bapak/ibu adalah pendanaan yang berjalan. Pendanaan yang sudah selesai (lunas) tidak masuk portfolio. Karena Amartha mencatat beberapa pendanaan yang belum lunas sebagai lunas dini untuk bagian yang bapak/ibu sudah terima, portfolio bapak/ibu akan berkurang dengan nilai yang sudah diterima yang dicatat sebagai lunas dini. Bagian yang belum diterima masih masuk portfolio karena dicatat sebagai pinjaman baru.

            Bunga yang belum diterima akan diterima juga, karena pencatatan lunas dini adalah cuma pencatatan saja dan tidak nyata. Untuk bagian yang belum diterima dicatat sebagai pinjaman baru dan punya akad sendiri.

            Dalam akad, pasal 1 mendiskripsikan pokok, bunga, angsuran dan jangka waktu. Kemungkinan besar pasal 1 ini mengatakan beberapa hal yang belawanan (tidak benar). Saya sudah memberitahu Amartha soal masalah ini dan Amartha mengatakan akan mereview akad. Kita lihat Amartha akan merubah akadnya menjadi benar atau tidak. Pertanyaan-pertanyaan seperti ini, Amartha tidak akan menjawab dengan baik.

            Sebenarnya kalau semua berjalan sesuai dengan rencana, informasi dari Amartha cukup jelas. Cuma karena adanya pandemi, banyak yang tidak sesuai rencana dan akhirnya banyak perubahan yang buat pusing. Untuk pendana baru di Amartha, yang belum paham cara kerjanya Amartha, perubahan-perubahan akan buat lebih pusing lagi. Kalau ada pertanyaan coba untuk telpon Amartha atau live chat Amartha di website atau di app. Untuk pertanyaan seperti ini, Amartha akan beri jawaban yang baik. Kalau jawabannya kurang menjawab pertanyaan (sering terjadi juga), bisa tanya sana sini ke orang-orang.

            Karena bapak/ibu ngomong RM jadi ketahuan mendanai di Asetku. Asetku cara kerjanya memang sangat simpel. Tidak beda dari buka deposito di bank. Tapi semua hal memiliki pro dan contra.

            Untuk sementara ini saya pindahkan portfolio Amartha saya ke Asetku. Walaupun Asetku tidak sefleksibel dan max. penghasilan lebih rendah dari Amartha (max. 26,2% untuk gold member), untuk sementara ini Asetku lebih aman untuk pendana. Saya harap ke depan Asetku akan tetap aman dan lebih baik.

            Saran diversifikasi sangat berguna di jaman-jaman seperti sekarang. Pertimbangkan risiko dan hasil.

          • makasih om BMan
            hehe iya saya ketahuan ada di Asetku ya gara-gara bahas RM
            justru P2P pertama saya di Investree (masih) lalu ke Modalku (sekarang sudah ngga lagi) terus Asetku (masih) lalu UangMe (masih) kemudian Danain (masih) lalu ke EasyCash (masih) baru terakhir coba-coba ke Amartha (kapok).. karena dari awal sebenarnya kurang sreg eh beneran sekarang kena masalah disini
            oiya sekarang banyak yang masih Grace Periode ga kira-kira ada yang smapai 65 minggu.. ampunn dj

          • Sepertinya bapak/ibu sudah tidak asing di dunia P2P Lending. Diversifikasinya baik.

            Asetku dan Danain yang paling aman di daftar platform yang diikuti. Mereka masih bertahan di TBK 100% di masa pandemi ini. Amartha yang paling turun dalam keberhasilannya mengembalikan pendanaan.

            Saya tidak punya pengalaman dengan Modalku dan Easy Cash.

          • Modalku jangan deh, gapernah peduli dengan lender retail, tkb sempet drop parah dibawah 90 persen.

            Easycash tkb90 masih 100 persen tp pelayanan ke lender mulai menurun

          • Modalku memang TBKnya terlalu rendah sekarang untuk mengikuti platformnya dengan nyaman.

            Easy Cash menarik setelah baca reviewnya mas Asiaril. Menariknya bisa ambil uangnya dari akun setiap saat. Paling butuh sehari untuk sampai rekening kita ya? Easy Cash jadi tabungan biasa dengan bunga tinggi. Baik sekali buat kelancaran keuangan. Lumayan sempurna.

            Bunganya berapa kalau taruh uang di tabungan Easy Cash mas?

          • Tenor 7 hari 18 persen, tenor 180 hari 24 persen. Itu review nya belum saya update pak, sekarang sudah tidak bisa seperti itu. Dan kuota pendanaan juga sudah dibatasi

          • Sayang sekali kalau begitu Easy Cash sudah tidak ada produk tabungan lagi. Saya pikir saya menemukan investasi yang lumayan baik untuk jangka pendek. Untung masih ada Toko Modal dan Asetku Flexi+

          • Kalau Danamas saya sudah punya. Saya lebih suka Toko Modal dibanding Danamas karena dengan dana 20jt pasti setiap hari ada 1jt yg turun dan bisa diambil. Cashflow saya jadi tidak terganggu kalau mendadak harus membayar sesuatu.

            Contranya Toko Modal adalah berebutan itu.

          • Setelah baca ulang lihat sesuatu yang intinya bisa dianggap salah. Kalimat berikutnya

            ” Dalam akad, pasal 1 mendiskripsikan pokok, bunga, angsuran dan jangka waktu. Kemungkinan besar pasal 1 ini mengatakan beberapa hal yang belawanan (tidak benar).”

            Seharusnya

            ” Dalam akad, pasal 1 mendiskripsikan pokok, bunga, angsuran dan jangka waktu. Kemungkinan besar pasal 1 ini mengatakan beberapa hal yang belawanan, yang tidak benar.”

  19. FYI

    TBK per hari ini 02-11-2020 sudah turun di angka 89,16%.

    Setelah 7 bulan masuk masa COVID19, keputusan dan kelakuan Amartha masih banyak yang sangat meragukan. Saya ingin percaya dengan Amartha, tetapi Amartha membuktikan berkali-kali tidak paham, tidak peduli, tidak transparan. Saya sempat mendanai 2 pinjaman beberapa minggu lalu setelah berhenti mendanai untuk setengah tahun. Ini karena saya ingin tahu Amartha sudah berubah atau belum.

    Beberapa minggu lalu saya mulai meneliti Amartha untuk 5 minggu. Yang saya ingin lihat adalah:

    1. Berapa pinjaman baru Amartha miliki setiap minggu.
    2. Berapa cepat orang mendanai pinjaman yang disediakan.
    3. Pinjaman apa saja yang disediakan dan jumlahnya.
    4. Perbedaan kelakuan pendana saat ada promo.

    Untuk poin pertama, Amartha masih kuat untuk mencari pinjaman-pinjaman baru. Ini positif. Setiap minggu kurang lebih ada 3000 pinjaman baru.

    Untuk poin kedua. Pendana mendanai dengan cara konsisten. Ini artinya sistem Amartha baik mengatur persediaan pinjaman di websitenya dan juga pendana tidak atau tidak drastis pergi meninggalkan Amartha untuk mencari platform lain dalam 5 minggu penelitian saya. Saya suka melihat pendana tidak drastis meninggalkan Amartha karena saya tidak ingin Amartha bangkrut/hilang. Saya masih memiliki portofolio yang cukup besar di Amartha dan tidak ingin dana saya hilang karena platformnya hilang. Saya penasaran siapa yang akan bertanggung jawab dengan pinjaman/pendanaan saat platformnya berhenti. Yang pasti bukan OJK.

    Sekarang ada pinjaman dengan tenor lebih pendek dari 50 minggu. Dugaan saya Amartha ingin menarik pendana-pendana yang takut mendanai dengan tenor Panjang (50 minggu). Sisi satu itu adalah sesuatu hal yang baik. Melihatkan management Amartha berusaha untuk tetep menarik pendana. Sisi lain itu adalah hal yang sangat buruk. Saya melihat pinjaman dengan angsuran mingguan 400an ribu. Sebagai pemilik pinjaman-pinjaman yang ansuran mingguannya diperkercil sampai 20 ribu dan tenornya diperpanjang lebih dari 50 minggu oleh Amartha, saya tidak bisa menahan pikiran management Amartha tidak pahaman. Management Amartha tahu banyak peminjam susah untuk melakukan kewajibannya, tapi mempersilahkan adanya peminjam yang wajib membayar 400an ribu per minggu. Hal-hal seperti ini akan merugikan pendana. Management amartha tidak paham dan meragukan dalam keputusan dan kelakuannya.

    Amartha memiliki banyak promo yang menggiurkan. Pendana bisa mendapatkan sampai 36% bunga per tahun. Saya belum menemukan platform P2P lending yang memberi bunga setinggi 36% dan asuransi 100% modal dikembalikan saat gagal bayar. Walaupun promo-promo menggiurkan, saya tidak melihat pendana lebih cepat mendanai pinjaman yang disediakan saat promo berjalan. Dalam 1 minit bisa puluhan pinjaman terdanai. Ini artinya ada pendana besar atau Amartha menarik pinjaman-pinjaman dari websitenya.

    Saya sempat mendanai 2 pinjaman dan menghubungi customer support. Dalam setengah tahun, CS Amartha masih sama … buruk. CS kurang bisa memahami pertanyaan. Sifat jawaban naratif. Jika pendana memiliki pertanyaan di luar pertanyaan biasa, CS tidak akan memberi jawaban yang menjawab pertanyaan seutuhnya. Saya hubungi CS karena ada sesuatu yang salah dalam akad pinjaman. Setelah 8 hari saya dapat jawaban dari back office (bagian yang terkait) lewat CS mengatakan apa yang dimaksud tanpa mengakui ada salah dalam akad. Back office tidak peduli dengan masalah/salah yang ada dan tidak niat untuk memperbaiki. Setelah saya mengirimi email panjang dan lebar menjelaskan arti permasalahan, baru Amartha mengatakan akan melakukan review dan memperbaiki salahnya.
    Masalahnya tidak hanya dengan akad pinjaman yang saya danai. Masalahnya ada dalam semua akad pinjaman baru yang memiliki tenor beda dari 50 minggu.
    Dengan perubahan-perubahan yang Amartha lakukan dengan pendanaan-pendanaan yang berjalan, semua akad pinjaman yang sudah berjalan harus diubah juga. Pinjaman-pinjaman yang mengalami perubahan seperti grace periode atau/dan perubahan angsuran atau/dan perubahan tenor akad pinjaman harus diubah. Walaupun Amartha sudah diberitahukan soal masalah ini dan Amartha mengatakan ingin memperbaiki salahnya, sampai sekarang tidak ada satu akad yang dirubah oleh Amartha. Ini menampilkan tidak kepedulian Amartha terhadap pendana, peminjam, administrasi dan tanggung jawab. Sangat buruk!

    Dengan pengalaman saya, saya akan berhenti mendanai pinjaman di platform Amartha dan mengambil dana saya secepat mungkin. Ini dikarenakan CS Amartha sama dengan tiada, back office Amartha tidak peduli dan management Amartha meragukan.
    Saya akan evaluasi Amartha setahun lagi, atau jika COVID19 sudah tidak terlalu terasa lagi. Saya harap Amartha setahun lagi masih ada dan berubah sangat banyak ke arah yang lebih baik.

  20. Barusan cek TBK Amartha lagi. Sekarang di 92.79%. Angka ini naik turun di sekitar 90%. Selama pandemi ini Amartha yang memiliki keturunan angka TBK paling drastis (dari 99,5% ke 90%) di antara semua P2P Lending platform yang saya gunakan. Management Amartha ada tidak benarnya.

    Saya harap management Amartha akan belajar apa yang harus dipelajari dengan cepat agar bisa membuat kebijakan-kebijakan yang baik untuk meningkatkan angka TBK.

    Saya juga harap (management) Amartha tidak akan merugikan pendana banyak uang selama pandemi ini berjalan. Untuk sekarang, hati-hati untuk mendanai di Amartha.

  21. Saya baca-baca komentar di sini memang masalah pandemi ini membuat Amartha jadi banyak mengalami masalah sama pengembalian dana. Tapi saya masih mencoba “optimis” dan percaya sama Amartha, minimal karena status IZIN yang sudah dikantongi. Jadi tanggung jawabnya juga sama OJK.

    Plus dari semua P2P produktif yang ada, portfolio saya cuma ada di Amartha dan Mekar (dan Mekar ini lebih parah lagi sekarang buat komunikasinya). Dan kemarin saat saya minta, mereka mau mengirimkan daftar mitra saya yang sedang masa pengurusan asuransi. Akan saya cek sih, apakah sesuai asuransinya turun sesuai timeline di surat itu. Yah, setidaknya dia fintek pertama yang mengirimkan laporan pendanaan saya selama 2020 tanpa diminta. Membantu pas masa-masa SPT 2021 seperti ini ?

    *TAPI*

    Memang akhirnya saya sudah tidak menambah lagi sih di Amartha ini. Cenderung mendanai dari hasil yang masuk aja setiap bulannya (muter uang) atau menarik sebagian kecil untuk diinvestasikan di P2P lain

    • Saya sudah sejak juli 2018 menjadi pendana Amartha.

      Memang saya rasakan Amartha semakin bermasalah sejak Pandemi, puncaknya di Oktober 2020, dimana pada bulan desember 2020, setelah iseng2 saya rekap angsuran dan imbal hasil yg masuk ternyata kurang dari yang seharusnya. Lacak punya lacak (saya harus ngecek seluruh dana masuk dari 70+mitra) ternyata ada selusin mitra yg dananya tidak disetorkan dana dan ternyata ini karena Amartha-nya yg tidak mencatatkan dana masuk tersebut (alasannya ada kendala tim teknis di lapangan), buktinya setelah saya kejar CS (cape hati juga siy) akhirnya turunlah dana selusin mitra itu dari oktober 2020 hingga desember 2020. maka sejak itulah saya tidak pernah top-up lagi di Amartha. Malah saya selalu withdraw karena sudah lelah dengan kelakuan CS Amartha.

      cerita belum selesai disitu. sejak bulan januari 2021 hingga saya tulis reply ini di bulan maret 2021, nilai rekap dan ending balans selalu tidak match, sehingga menyulitkan saya utk withdraw dana saya, karena saya harus hubungi CS dulu lalu menunggu hampir 1×24 jam hanya supaya tahu rekap dana saya. aneh kan? ini terjadi sejak hijrah ke website v4-nya amartha. padahal dulu2 hal ini sngat jarang terjadi, malah hampir ga pernah.

      Sekarang saya mengalihkan dana saya ke fintek yg memiliki “ASET” yg jelas, sudah terbukti angsurannya tidak pernah meleset (bahkan tanggal merah pun transfer euy) dan,yang paling penting bagi saya, sudah jelas sertifikat syariah dan akad-nya (oleh DSN MUI). Btw, selain amartha, saya juga sudah trial di fintek ini sejak 2018, dan saya merasakan ke 3 hal ini.

      • Boleh tau fintek apa? Ngomong-ngomong akhirnya bulan ini ada juga asuransi JAMKRINDO Amartha yang cair (75% dr sisa pendanaan)

          • Wah lama. Setahun deh. Ini semua yang gagal bayar dan jatuh tempo di tahun 2020. Amartha kan masih mencoba supaya mitranya bisa dapat perpanjangan waktu.

            Ini aku ada 3 klaim yang akhirnya turun. Yang dua, mitra terakhir bayar Maret 2020. Yang satu terakhir bayar Mei 2020. Setau aku aturan OJK wanprestasi itu 90 hari berturut2 kan?

          • Kriteria gagal bayar adalah 90 hari berturut-turut tidak bayar setelah pinjaman jatuh tempo.

            Jadi harus menunggu jatuh tempo + 90 hari + waktu penyelesaian claim.

            Yang q penasaran itu waktu yang Amartha butuh untuk selesaikan claim asuransi.

  22. Sempat nanya alasannya karena banyak sekali mitra gagal bayar di 2020 jadi pihak asuransi (Jamkrindo dan Askrindo) butuh waktu lebih lama untuk mencairkan klaim. Tapi aku pengalaman sama KoinWorks juga gitu. Malah ada yg gagal bayar di 2020 sampai sekarang ngga jelas asuransinya. Udah mati rasa malah sama KW itu.

    • Koinworks…. ow..ow.ow… Saya sudah berhenti menambah portfolion di Koinworks sejak 2019. Saya ikut Koinworks karena waktu itu ada program dari bank Mandiri. Tetapi sangat cepat saya kurang cocok dengan caranya.

      Koinworks menulis NPL mereka 1,06% di websitenya hari ini. NPL saya di Koinworks 9,5% sejak 2019 sampai sekarang, 6x lipat dari NPL Koinworks akui. Mungkin saya kurang beruntung saja di Koinworks.

      Untungnya uang saya sudah kembali semua, boleh di Koinworks dan di Amartha. Apa yang saya terima sekarang adalah untung dari 3 tahun mengikuti platform mereka.

      Semoga semua pendana minimal dapat pokoknya kembali.

      • Iya, kayaknya sama KW emang ngga cocok. Dr 2019 itu mulai banyak telat, restrukturisasi, sama gagal bayar. Cuma pas awal doang 2018 kayaknya aku sukses sama KW. Sekarang mah tinggal nunggu aja sisa pendanaan di sana. Ini ternyata ada yang gagal bayar September 2020 baru masuk dana proteksinya bulan ini

  23. Sudah hampir setahun saya tidak mendanai di Amartha. Saat ini saya melirik Amartha kembali untuk melihat apa Amartha sudah berubah ke arah yang lebih baik.

    Saya harus akui belum terlalu dalam meriset Amartha, tetapi dugaan (hipotesis) saya, Amartha belum berubah sama sekali atau belum berubah banyak. Dugaan saya CS Amartha masih sama dengan tiada, back office tidak peduli, dan management meragukan dalam kebijakan2nya. Amartha susah menghadapi permasalahan baru dan cuma memiliki 1 solusi untuk segala masalah. Saya harap saya akan dibuktikan salah dengan Amartha.

    Walaupun saya masih pesimis tentang Amartha, saya optimis tentang kinerja Amartha. Hari ini 20-09-2021 Amartha tayangkan angka TKB90 97.33%. Lumayan meningkat kalau dilihat Amartha sempat di TKB90 89,xx%. Amartha juga tayangkan angka TKB90 dihitung dari Juni 2021. Angka TKB90 2020 99,88%. Apa angka ini bisa dipercaya? Menurut saya bisa.

    Menurut saya Amartha adalah perusahaan yang susah berubah dan akhirnya tidak mampu untuk menangani perubahan-perubahan besar. Bisa dilihat dari awal pandemi. Walaupun Amartha susah berubah, dia memiliki jalan yang cukup baik untuk situasi sebelum pandemi. Jika kita lihat pasar dan situasi saat ini, walaupun Corona jauh lebih parah sekarang dibanding dengan bulan April 2020, hampir semua sudah balik seperti sebelum pandemi. Memang ada PPKM tapi sebenarnya PPKM tidak jalan untuk pasarnya Amartha. Pasar yang masih terdampak karena PPKM adalah travel/hiburan. Mall, tempat-tempat wisata masih tutup (walaupun mau buka kembali lagi). Kalau kita lihat ke usaha-usaha kecil, semua hampir sudah bisa jalan seperti biasanya. Lihat berapa grobak yang sudah kembali jualan di pinggir jalan. Usaha-usaha kecil dalam pengamatan saya sudah kembali bekerja (hampir) seperti sebelum pandemi. Justru ini yang membuat saya percaya kinerja Amartha kembali seperti sebelum pandemi.

    Kinerjanya Amartha membaik bukan karena hasil perubahan Amartha, tetapi karena sejak Juni 2020 seluruh dunia sudah kembali melakukan kebiasaannya seperti sebelum virus Corona dinyatakan pandemi. Seluruh dunia sudah kembali ke OLD Normal sejak Juni 2020. Cuma itu yang mengakatan ke saya Angka TKB90 2020 Amartha bisa dipercaya. Paling saya lihat 2 bulan lagi untuk memutuskan mau mendanai lewat Amartha lagi atau tidak.

    Untuk sekarang saya positif tentang kinerjanya Amartha.

    • Amartha outlook kedepannya menurut saya masih ok, namun masalahnya banyak pemain p2p lending lain yang lebih kompetitif. Kalau memang memiliki kepedulian khusus pada ibu-ibu, tentu akan senang mendanai di Amartha. Tapi kalau tujuan hanya cari cuan, tentu lebih baik pakai yang lain

  24. Selamat sore mas Andrian

    Sepertinya mas Andrian harus baca tentang flat rate dan effective rate.

    Yang ditayangkan banyak platform adalah effective rate karena angkanya lebih besar dibanding angka flat ratenya. Pendana-pendana retail kan cuma tergiur dengan angka bunga besar dan promo pada umumnya.

    Contohnya Easycash. Mereka menawarkan 18% untuk pendanaan dengan tenor 1 tahun. 18% kan lebih tinggi dari apa yang maksimal bisa didapat di Amartha, yaitu 15% per tahun. Kenyataan 15% itu lebih tinggi dari 18% kalau dihitung. Kenapa? Karena 15% itu flate rate dan 18% itu effective rate.

    Effective rate itu bunga yang kita dapat annual dari pendanaan kita. Contoh pendanaan di Easycash 18% itu bungga annual yang effective karena kita masukan uang dan setelah setahun (akhir tenor) pokok dan bunga baru cair. Pokok menambah 18%. Effective 18%. Contoh pendanaan 100jt, setelah 1 tahun dapat:

    Pokok + bunga = 100jt + 18% x 100jt = 118jt

    Di Amartha 15% itu flat rate. Saat kita mendanai, setelah 1 tahun pendanaan kita meningkat dengan 15%. Bedanya dengan Easycash, setiap minggu ada uang yang cair dari pendanaan kita di Amartha. Dengan uang yang cair itu, kita bisa mendanai lagi tanpa harus menambah uang. Kalau dilihat setahun, dengan uang yang sama kita bisa mendanai hampir 2x uang kita. Jadi misalkan uang kita 100jt, pendanaan kita hampir 200jt setelah setahun. Kita dapat 15% itu dari semua pendanaan kita. Jadi setelah setahun dapat

    Pokok + bunga = 100jt + 15% x 200jt = 130jt

    Bunga effective yang kita dapat 30jt (30%).

    15% flat rate artinya 30% effective rate.

    Rumusnya untuk hitung effective rate dari flat rate:

    (2 * bunga flat rate) / (1 / jumlah pembayaran per tahun + 1)

    Untuk contoh 15% dari Amartha dengan angsuran mingguan jadi:

    (2 * 15%) / (1 / 52 + 1) = 29.43%.

    Soal Amartha kurang kompetitif hasilnya… sudah berubah pikiran belum mas 😉

    Sayangnya kenyataan tidak seperti theori juga. Saya mulai mendanai lagi di Amartha, dan masih lihat sangat banyak masalah dalam Amartha. Contoh:

    1. Administrasi: Perjanjian-perjanjian pinjaman tidak diupload atau menaruh salah tanggal dalam perjanjian. Syarat-syarat promo tertulis salah dll
    2. Setengah pendaan gagal pencairan.
    3. Proses refund bisa lama amat.
    4. Proses pendanaan sering terganggu karena diadakan “peningkatan” sistem. Mengadakan promo, mengirakan sistem akan ramai karena banyak pendanaan dan melakukan update sistem di waktu bersamaan menampilkan ketidak pahaman management Amartha. Management Amartha masih meragukan dalam keputusan-keputusan dan kompetensinya.
    5. Website yang sering mengubah-ubah data dan menampilkan data tidak benar karena (lagi) ada “peningkatan sistem”.
    6. Dengan peningkatan sistem, Amartha menghabus opsi-opsi dan informasi-informasi yang dulu baik dan sekarang tidak lagi. Contohnya Amartha menghapus informasi mitra yang mengangsur. Jadi bisa lihat ada angsuran masuk, cuma tidak tahu dari siapa. Agak sia-sia menurut saya. Ada banyak hal terjadi yang tidak benar karena “peningkatan sistem” Amartha dan saya belum lihat atau merasakan manfaatnya selain sekarang perjanjian pinjaman yang ditanda tangani mitra diupload ke portfolio kita.
    7. Customer Service yang tidak pernah menjawab pertanyaan tentang masalah selain “Kita sudah teruskan ke bagian terkait”
    8. dll

    Positifnya untungnya juga ada dari Amartha. Yaitu:

    1. Prospek keuntungan lumayan tinggi.
    2. Masih bertumbuh.
    3. Masih kuat mencari peminjam-peminjam baru
    4. Masih ingin menarik pendana
    5. Banyak promonya
    6. Dengan adanya pandemi dan management yang sangat meragukan dalam keputusan-keputusannya, saya masih dapat 20% bunga annual effectif selama ini. Sangat dibawah prospek (36%), tapi juga tidak mengecewakan amat. Jika saya hapus semua mitra yang bermasalah sekarang, itu berarti saya punya 21% pendanaan gagal bayar. Uang yang hilang dari 21% pendanaan, rata-rata juga 21%.
    7. dll

    Menurut saya masih banyak yang harus diperbaiki dalam Amartha, tapi saya lihat Amartha juga sebagai platform P2P Lending yang kuat. Walaupun saya agak pesimis tentang Amartha belajar sesuatu baru untuk bisa lebih baik lagi, saya positif soal kinerjanya. Semoga Amartha ke depannya lebih baik, lebih terbuka, dan lebih transparan.

    • Amin, terimakasih informasinya pak.
      Saya aware perihal perbedaan effective dan flat rate, dan saya juga aware bahwa amartha, sama seperti Esta Kapital, sistemnya bayar mingguan untuk pokok+bunga, sehingga bisa di auto compound.
      Tapi asumsi tersebut hanya praktikal digunakan bila modalnya cukup besar sehingga pengembalian mingguan bisa langsung diinvestasikan. Untuk kaum receh seperti saya yang cuma punya 50 juta di satu platform, maka pengembalian mingguan masih belum cukup diinvestasikan langsung tanpa nambah modal eksternal.

      Tapi, next update saya akan revisi perihal perhitungan bunganya agar tidak misleading. Sekali lagi terima kasih

  25. Terima kasih untuk review nya. Saya sudah berulang kali mencari referensi p2p lending dari sini dan beberapa kali masuk menggunakan refferall anda.

    Saya saat ini menggunakan investree dan akseleran dengan referall anda. apakah bisa rekomendasikan lagi p2p lending lain yang bagus?

  26. Maaf kak saya mau tanya, untuk TKB90 total di amartha itu dihitung sejak apk tersebut beroperasi hingga sekarang atau perbulan saja ya ? Terima kasih untuk yang sudah menjawab

  27. Terima kasih paparannya, Mas Adrian, Bapak Alb3rt, BMan, Adi Surya dan lainnya. Sangat membuka mata bagi saya yang baru belajar manage keuangan & terjun ke P2P lending. Amartha ini p2p pertama saya. Saya mulai naruh uang di amartha sejak akhir tahun 2021. Saat itu memang kebijakannya masih 1 lender-1 mitra, dan dengan jumlah pinjaman yang agak tinggi (saat saya masuk, ada di 3-9jt), memang lama untuk menunggu uang hasil pengembalian untuk mulai meminjami yang lain. Di awal 2022 mereka bikin skema pendanaan baru, yaitu crowdfunding. Bisa mendanai mulai dari 100rb. Saya gunakan skema baru ini untuk memperkecil kemungkinan kerugian karena gagal bayar, selain melihat dari grade pinjaman, pendapatan & sektor peminjam. Untuk mitra yang menurut saya oke, sementara ini saya berani kasih full pinjaman. Tapi untuk yg risky, saya sebar 100-500rb ke banyak mitra. Sejujurnya saya ingin kasih banyak pinjaman buat sektor pertanian, karena dulu almarhum bapak saya petani dan sulit dapat pinjaman dari bank. Sekarang tinggal berdoa semoga semua pengembalian lancar

  28. Dri comment2 diatas terutama pak @Albert, @BMan, @Adisurya dan @ adriansiaril sendiri dng pengalaman gagal bayar di Amartha dan bahkan di WO, apakah bapak sdh melakukan pengaduan ke OJK ?
    Saya ada 3 mitra yg di WO tertanggal email 17maret kmrn, dan mencoba melakukan pengaduan, walaupun saya nothing to loose atas kemungkinan kembalinya dana saya mengingat reputasi Amartha selama ini. Tpi saya berpikiran kalo kita sbg pendana hanya pasrah terima keputusan sepihak yg menguntungkan Amartha, maka Amartha akan semakin menjadi Untouchable atas keputusan2 sepihak mereka, baik dalam melakukan restrukturisasi (yg TDK pernah diinformasikan sebelumnya kpd pendana) ataupun WO yg dalam pemikiran saya ini dilakukan Krn kegagalan ‘system’ mereka -apapun- tetapi tetap menginginkan tampilan performa yg bagus (nilai TKB nya). Saya hanya worried dng calon2 pendana baru yang akan ‘terpesona’ dng performa TKB nya yg sebenarnya kacau balau. Setidaknya, kalo banyak catatan ‘hitam’ Amartha masuk ke OJK, berharap OJK tersentuh u/ melakukan pengawasan ke Amartha.

  29. 🔔 Saatnya Kamu Investasi Digital📈

    Kami dari PT Fintegra Homido Indonesia merupakan Perusahaan yang bergerak di bidang platform Layanan pendanaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi yang mempertemukan peminjam (pelaku usaha UMKM) dengan pemberi pinjaman (Perorangan maupun Badan Usaha). FINTAG pun merupakan salah satu penyelenggara P2P lending yang kini telah melakukan adaptasi teknologi digital secara proper dengan memiliki beberapa fitur antara lain :
    o E-KYC (Fitur untuk memvalidasi setiap pengguna dengan tepat)
    o Credit Scoring (Fitur untuk mengukur tingkat resiko kredit yang melekat)
    o Ringkasan Digital (Fitur informasi usaha yang dapat menjadi pertimbangan saat memberikan kredit)
    o TTD digital (Fitur keabsahaan tanda tangan setiap pengguna)
    o E-Contract (Fitur kepastian hukum dalam memberikan dan melakukan pinjaman kredit)
    o Proteksi Asuransi Kredit Bagi Pemberi Pinjaman

    Melalui Email ini, Kami bermaksud untuk menawarkan proposal Kerjasama kepada Bapak/Ibu sebagai Lender dan juga beberapa Kerjasama lain nya. Adapun proposal Kerjasama dan Penawaran kami lampirkan di dalam ini sebagai bahan pertimbangan. Bapak/Ibu juga dapat mengakses Website kita di https://fintag.id/. Hubungi Kami jika ada pertanyaan lebih lanjut.

    Atas Perhatian dan Kerjasama nya Saya ucapkan Terima Kasih,

    Regards,

    Dea
    0896-1090-2062 (WA)
    0857-1056-6165 (Tlp)

    PT Fintegra Homido Indonesia
    Gd. Tifa Arum Realty Lt. 7. Jakarta Selatan
    (021) 270-85000

  30. I really like your writing style, great info, appreciate it for putting up :D. “Every moment of one’s existence one is growing into more or retreating into less.” by Norman Mailer.

  31. I like what you guys are up also. Such smart work and reporting! Keep up the excellent works guys I’ve incorporated you guys to my blogroll. I think it’ll improve the value of my site 🙂

  32. Puede utilizar un software de gestión para padres para guiar y supervisar el comportamiento de los niños en Internet. Con la ayuda de los siguientes 10 software de administración de padres más inteligentes, puede rastrear el historial de llamadas de su hijo, el historial de navegación, el acceso a contenido peligroso, las aplicaciones que instalan, etc.

  33. La mejor aplicación de control parental para proteger a sus hijos – monitoriza en secreto GPS, SMS, llamadas, WhatsApp, Facebook, ubicación. Puede monitorear de forma remota las actividades del teléfono móvil después de descargar e instalar apk en el teléfono de destino.