TKB Total dan TKB90: Apa bedanya?

Ada 2 jenis angka TKB di P2P lending. TKB90 harus tercantum di halaman website P2P lending sesuai regulasi OJK. Komunitas lender P2P lending sering menggunakan angka TKB90 sebagai acuan untuk membandingkan performa penyelenggara. Meskipun, bagi saya pribadi TKB90 merupakan indikator yang kurang akurat karena tidak diaudit dan rawan manipulasi

Jadi, kenapa ada istilah lain yaitu TKB total?

Pertama, mari kita pahami TKB total dan TKB90. Anda sebaiknya mengabaikan TKB total karena saya akan menjelaskan mengapa. Definisi resmi OJK menyatakan TKB90 sebagai “ukuran keberhasilan Perusahaan Fintech Pendanaan Bersama dalam memfasilitasi penyelesaian kewajiban Pendanaan sampai 90 hari setelah jatuh tempo”. Pinjaman yang mengurangi nilai TKB90 suatu p2p lending adalah pinjaman yang sudah macet dalam kurun waktu 90 hari atau lebih.

Namun, yang menjadi patokan TKB90 adalah nominal outstanding, yakni jumlah dana yang saat ini dalam posisi dipinjamkan kepada borrower.

Contoh: saya meminjamkan uang ke Andi, Budi, Cindy, Doni, dan Eggy masing-masing 10 juta rupiah dengan tenor 1 bulan. Anggap saja jatuh temponya adalah 1 Maret 2023

Tepat saat jatuh tempo, kelimanya wajib mengembalikan uang kepada saya. Namun, Eggy tidak mampu mengembalikannya karena suatu sebab. Di tanggal 2 Maret 2023 (satu hari setelah jatuh tempo), maka TKB90 saya masih 100%, karena pinjaman Eggy yang menunggak belum mengurangi TKB90 saya. Apabila Eggy masih juga tidak bisa membayar di tanggal 1 Juni 2023 (90 hari setelah jatuh tempo), maka barulah TKB90 saya turun ke angka 0 persen.

Kenapa 0 persen dan bukan malah 80 persen?

Karena TKB90 menggunakan TOTAL OUTSTANDING sebagai acuan. Di tanggal 1 Juni 2023, saya tidak lagi memiliki outstanding apapun karena keempat orang lainnya sudah melunasi pinjaman mereka. Sedangkan, TKB total saya akan menjadi 80%, karena TKB total menggunakan TOTAL DISBURSEMENT sebagai acuan. Total disbursement merujuk pada keseluruhan dana yang disalurkan sebuah p2p lending sejak mereka berdiri.

Salah satu alasan saya menyebut TKB90 kurang akurat adalah karena OJK tidak mengecek dan mengaudit bila penyelenggara P2P lending benar-benar memasukkan seorang borrower ke kategori “TKB90″. Bila mengacu pada kriteria resmi OJK, maka kriteria borrower yang mengurangi TKB90 adalah ” Macet apabila terdapat keterlambatan pembayaran pokok dan/atau manfaat ekonomi Pendanaan yang telah melampaui 90 hari kalendar.”

Nah, bagaimana jika Eggy melakukan pembayaran 10 ribu rupiah di tanggal 1 Juni 2023? Apakah pinjaman macet Eggy tetap mengurangi TKB90 saya? Hal ini masih abu-abu di P2P lending dan banyak P2P lending yang ketahuan memilih tidak memasukkannya dalam kategori TKB90, guna menjaga angka TKB90 tetap cantik dan sedap dipandang.

TKB90 juga memberikan ‘pressure’ atau tekanan pada penyelenggara p2p lending untuk terus menyalurkan dana dan meningkatkan angka outstanding guna menjaga angka TKB90 agar tetap bagus. Padahal, peningkatan penyaluran yang dilakukan secara gegabah dan terburu-buru justru meningkatkan tingkat risiko keseluruhan. Nah, apakah anda mulai paham loophole p2p lending disini?

Kalau begitu, apakah TKB total merupakan indikator yang lebih akurat?

Jawabannya tidak pasti. TKB total memberikan gambaran performa penyelenggara secara komprehensif, karena TKB90 dapat turun pada suatu saat meskipun sebelumnya baik-baik saja. Namun, TKB total seringkali membingungkan lender pemula karena perbedaannya. Setelah membaca tulisan ini, diharapkan Anda dapat membedakan TKB90 dan TKB total serta bijaksana dalam menganalisis performa P2P lending.

Adrian Siaril
Adrian Siaril

The boss

Articles: 599

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.