Tubuh berserak di pinggir jalan
Derapan langkah dibalik rerumputan
Semerbak harum nyanyian
Terikat suara tangisan dara
Kutanya pada yang tua
Apa makna sebuah dosa
Ketika mereka dipuja
Oleh eluan merdeka
Yang muda diam terlena
Yang tua tiada berdaya
Semua tenggelam dalam suara
Ku diam terpana
Terhasut derap kaki kuda
Darah darah terlukis pada awan
Bagaikan hujan organ organ
Ku duduk di tepi meja
Berdua dengan sang pena
Di ruangan tanpa hawa
Tanpa canda tanpa tawa
Ketika kulihat yang berkuasa
Tak kutangkap makna kebebasan
Yang terlihat hanya kekuatan
Kekuatan dan perlawanan
Apalah daya seorang pemuda
Kalau ditanya apa yang dipunya
Hanya kertas dan pena
Dan sebuah pemikiran
Wacana yang terpendam dalam jiwa
Telah terlepas ke alam surga
Pikiran-pikiran yang tersimpan
Telah tertuang ke sudut ruangan
Ketika kuasa kalah oleh tulisan
Ketika yang muda punya iman
Maka tak lagi perlu demonstran
Tak butuh lagi kekuatan
Janganlah cinta kita simpan
Tapi buanglah semua kebencian
Wajah wajah yang tampan
Sudah tak lagi sepadan
Kututup ini dengan senyuman
Kutahu mereka mendengarkan
Apa yang sudah kuserukan
Untuk sebuah kemerdekaan.