Diskon khusus pembaca blog! Gunakan kode ADRIANSIARIL untuk dapat diskon 20% di kursus C4: Cari Cuan Kartu Kredit.

Kurangi Kerugian Asuransi

Sejak mulai menulis tentang asuransi, ternyata banyak yang menghubungi saya untuk berkonsultasi perihal polis asuransi mereka. Secara mengejutkan, kebanyakan malah menanyakan cara menutup polis asuransi tanpa harus menanggung rugi.

Hal tersebut sebenarnya sangat sulit dilakukan, mengingat asuransi memang investasi jenis jangka panjang yang tidak dianjurkan untuk ‘dicairkan’, berbeda dengan reksadana atau deposito yang sangat likuid dan bisa dicairkan kapan saja tanpa ada denda atau potongan, kecuali asuransi jenis premi tunggal yang sudah saya bahas sebelumnya. Keuntungan asuransi justru baru terasa ketika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan pada diri kita, misalnya tutup usia atau sakit.

Kendati demikian, selalu ada cara yang bisa kita tempuh untuk setidaknya meminimalkan ‘kerugian’ saat kita menutup polis asuransi. Sebelum melanjutkan membaca tulisan ini, anda juga harus paham dulu perihal biaya asuransi yang saya jelaskan disini.

Alihkan Asuransi Unit Link Menjadi Tabungan Reksadana

Langkah ini tidak bisa mengembalikan kerugian anda akibat potongan akuisisi atau biaya asuransi, namun bisa meminimalkan total kerugian anda.

Ketimbang mencairkan polis dengan posisi rugi parah, anda bisa mengubah polis asuransi anda menjadi suatu investasi reksadana. Namun untuk memaksimalkan pertumbuhan investasinya, ada beberapa hal yang bisa saya sarankan:

1. Minimalkan uang pertanggungan

Apabila anda mau menutup polis asuransi, saya yakin anda sudah tidak mementingkan lagi manfaat perlindungan atas tutup usia, sehingga tidak masalah apabila uang pertanggungan ini diperkecil.

Pengurangan nominal uang pertanggungan akan secara langsung mempengaruhi potongan bulanan yang dibebankan kepada nilai investasi anda sehingga pertumbuhan nilainya diharapkan lebih optimal.

Pengurangan uang pertanggungan biasanya diizinkan saat masa akuisisi sudah selesai, jadi anda perlu cari tahu dulu di polis anda.

2. Alihkan Nama Tertanggung

Ada cara lain untuk meminimalkan biaya asuransi bulanan, yaitu dengan mengganti pihak tertanggung alias nama orang yang diasuransikan. Biaya asuransi bulanan jumlahnya tergantung dari umur dan status merokok si tertanggung. Apabila anda punya anak yang masih muda dan tidak merokok, maka mengalihkan status tertanggung kepadanya akan mengurangi biaya bulanan yang dikenakan ke polis anda.

Perlu dicatat bahwa tidak semua polis asuransi mengizinkan pengalihan identitas tertanggung. Anda perlu mempelajari polis baik-baik untuk syarat dan ketentuan serta mengkonsultasikannya ke pihak customer service perusahaan asuransi terkait.

3. Ganti Jenis Investasi

Apabila anda membuka polis asuransi tanpa ada permintaan khusus ke tenaga pemasar atau agen anda, saya jamin pasti polis asuransi anda menggunakan reksadana saham yang berisiko tinggi dan nilainya naik turun.

Wajar saja, di jangka panjang reksadana saham memang memiliki potensi keuntungan terbesar, namun di jangka pendek nilainya sangat labil sehingga bisa membuat anda rugi dalam satu hari.

Apabila anda tidak bisa mentoleransi risiko ini maka saya sarankan menulis permintaan ke pihak asuransi untuk mengganti investasi anda menjadi pasar uang atau pendapatan tetap yang bisa memberikan keuntungan di jangka pendek.

4. Hapus Semua Asuransi Tambahan (Rider)

Polis anda mungkin memiliki produk asuransi tambahan yang bahkan tidak anda sadari, disebut juga dengan istilah rider. Rider menambahkan biaya bulanan yang dibebankan ke investasi anda, sehingga menggerus nilai investasi anda.

Pastikan anda bertanya kepada customer service perihal rider asuransi anda dan tulis permohonan untuk menghapus semua rider untuk memaksimalkan investasi anda.

5. Tambah Investasi Supaya Average Down

Langkah terakhir ini mungkin kedengaran gila dan aneh. Sudah rugi kok malah nambah investasi? Namun percayalah, dalam dunia keuangan memang ada istilah AVERAGE DOWN, yakni meminimalkan kerugian dengan cara melakukan penambahan dana saat harga investasi kita sedang turun.

Saya berikan contoh sederhana, semoga bisa dimengerti:

Kita beli emas 10 gram dengan harga 2000 per gram, lalu harga emas hari ini turun menjadi 1000 per gram. Berarti kita rugi 50% kan? Namun bila kita membeli lagi emas 10 gram dengan harga sekarang yaitu 1000 per gram, maka kerugian kita turun menjadi 25%. Total aset kita menjadi 20 gram emas dengan harga rata-rata 1500 per gram.

Jadi, bila memang ada uang lebih, ada baiknya melakukan average down untuk meminimalkan kerugian, namun untuk melakukan average down dengan tepat dibutuhkan pengetahuan dasar tentang reksadana, yang bisa anda pelajari disini.

6. Manfaatkan Bonus Loyalitas

Pada umumnya, asuransi yang mengenakan biaya akuisisi akan memiliki skema bonus loyalitas yang bisa dianggap sebagai ‘refund‘ atau ganti rugi atas biaya akuisisi yang dikenakan di awal. Bonus ini biasanya diberikan bila sudah beberapa tahun membayar premi. Anda perlu mempelajari dan memanfaatkan dengan baik bonus ini. Apabila bonus ini cair sebentar lagi, maka saya sarankan untuk lanjut membayar premi sampai mendapatkan bonus tersebut, namun apabila anda masih lama mendapatkannya, maka bisa diabaikan dan lanjutkan tahap selanjutnya:

7. Ajukan Cuti Premi

Setelah melakukan semua hal diatas dan memastikan tidak ada bonus loyalitas yang tertunda, maka langkah selanjutnya adalah anda mengajukan cuti premi agar anda tidak perlu keluar uang lagi membayar premi. Cuti premi tidak sama dengan tutup premi, karena saat cuti premi asuransi anda tetap aktif selama nilai investasi anda cukup membayari biaya bulanannya.

Agen anda pasti menginformasikan bahwa cuti premi berisiko terjadi lapse atau situasi dimana polis anda ditutup paksa karena biayanya tidak terbayar. Hal ini memang benar adanya, namun apabila anda melakukan semua langkah yang saya sarankan sebelumnya, seharusnya pertumbuhan nilai investasi anda akan melebihi biaya bulanan yang dikenakan sehingga risiko lapse tidak mungkin terjadi.

8. Tunggu nilai investasinya naik

Apabila anda sudah melakukan semua hal diatas, maka seharusnya nilai investasi anda berangsur-angsur membaik, meskipun mungkin butuh waktu yang sangat lama untuk kembali ke nilai modal yang sudah anda setorkan. Lalu mungkin anda bertanya: kapan dong saya cairkan?

Jawabannya tentu tergantung setiap orang. Kalau memang anda perlu uang dan rela rugi, maka cairkan saja secepat mungkin. Namun bila anda bersabar dan tidak memerlukan uang secara darurat, maka saran saya tunggu nilai investasinya naik sampai setidaknya sama nilainya dengan total modal yang anda setorkan. Jadi posisi anda hanya sekedar rugi waktu, bukan rugi materiil.

Bagaimana dengan Asuransi Tradisional?

Semua pembahasan diatas hanya berlaku untuk polis asuransi unit link yang memiliki komponen investasi reksadana.

Di sisi lain, asuransi jiwa tradisional tidak memiliki komponen investasi, namun biasanya memiliki nilai tunai atau pengembalian premi setelah jatuh tempo. Untuk asuransi jiwa tahunan yang dibayar terus menerus, anda hanya tinggal berhenti membayar saja. Bila ada nilai tunai yang tersisa atau ada pengembalian premi, maka akan diberikan kepada anda.

Asuransi jiwa seumur hidup biasanya memiliki nilai tunai yang sangat kecil sekali, dimana nilai tunainya mungkin baru akan setara modal yang anda bayarkan dalam hitungan puluhan tahun. Saran saya, untuk jenis asuransi ini lebih baik selesaikan saja pembayarannya dan anggap sebagai warisan untuk keturunan anda, karena bila dicairkan sudah pasti akan rugi. Meskipun mungkin nilai tunainya sudah lebih tinggi daripada modal anda, saya jamin anda rugi secara time value of money, alias rugi waktu.

Sedangkan untuk asuransi jiwa tahunan, pastikan memilih produk yang memberikan pengembalian premi 100% atau bahkan lebih, seperti BNI Life Double Protection yang saya bahas disini. Produk seperti itu bisa dibilang anti rugi, kecuali amit-amit perusahaannya yang bangkrut. Tapi nama BNI cukup kuat dan mapan sehingga layak direkomendasikan.

Untuk asuransi kesehatan tradisional, sangat sulit menemukan yang memberikan pengembalian premi. Kalaupun ada, syaratnya biasanya mewajibkan tidak ada klaim selama periode asuransi, dan pengembalian preminya biasa sangat kecil, dibawah 30% dari total premi yang sudah dibayarkan.

Kesimpulan

Saya tetap menyarankan untuk tidak sembarangan tutup premi asuransi, karena kemungkinan besar pasti rugi. Lebih baik dipertahankan saja namun kita coba minimalkan kerugiannya. Amit-amit ketika terjadi hal yang kurang baik kepada kita, manfaat asuransi akan terasa positif.

Ingin belajar memilih kartu kredit terbaik sesuai dengan kebutuhan dan kondisi anda?

pabila kamu pemula di dunia kartu kredit dan ingin mulai mengumpulkan cuan dari kartu kredit, maka kamu akan cocok bergabung di kursus C4: Cari Cuan Credit Card, dimana kita akan belajar:

  1. Bagaimana orang bisa naik pesawat gratis dari penggunaan kartu kredit
  2. Bagaimana kartu kredit bisa membuat kita berhemat ratusan ribu sampai jutaan rupiah setiap bulan
  3. Bagaimana cara agar tidak membayar biaya kartu kredit sama sekali

Ayo cek dan gabung sekarang dengan klik tombol dibawah!

C4: Cari Cuan Credit Card
C4: Cari Cuan Credit Card
Adrian Siaril
Adrian Siaril

The boss

Articles: 617

CATATAN!

karena tingginya spam, kolom komentar saya tutup sementara. Untuk menghubungi saya, dm saya di Instagram, Telegram, Tiktok (@adriansiaril), atau isi formulir dibawah ini.