Mengatur Waktu Bisnis: 6 Bisnis dan 11+ Investasi milik pribadi

Di tengah hiruk-pikuk bisnis dan beragam investasi pribadi, mengatur waktu bisnis menjadi tantangan tersendiri. Dalam artikel ini, kita akan Bongkar bersama cara saya mengatur waktu dan menjalani enam bisnis yang berbeda serta belasan lebih investasi pribadi.

Saya Tidak Trading

Trading umumnya memakan waktu lebih banyak daripada investasi. Sekalipun kita menggunakan layanan langganan signal, kita tetap harus melakukan transaksinya sendiri, kecuali apabila kita menggunakan skema ‘titip dana’ yang sebenarnya dilarang OJK.

Karena tidak trading maka saya tidak perlu memantau portfolio tiap hari, dan saya tidak perlu memantau berita setiap hari untuk menentukan kapan saat terbaik untuk membeli dan menjual. Saya cukup nabung rutin setiap habis gajian tanpa peduli kondisi market dan mengandalkan DCA (Dollar cost averaging).

Intinya, waktu saya tidak habis untuk ngurusin portfolio, dan waktu saya lebih berharga dipergunakan untuk mengurus bisnis saya dan menghasilkan lebih banyak uang dibanding sekedar memantau porto.

Pilihan Investasi

Saya lebih suka instrumen investasi yang bisa jalan sendiri tanpa dipantau, ketimbang yang fluktuatif. Oleh karenanya, saya sangat suka dengan reksadana, deposito BPR, surat utang, dan p2p lending. Namun, bukan berarti saya tidak berinvestasi pada instrumen fluktuatif sama sekali.

Saya juga memiliki investasi berbasis ekuitas dalam bentuk saham BEI dan juga equity crowdfunding, namun dalam pemilihannya tentu saya lebih suka saham yang blue chips dan bukan gorengan, sehingga bisa ditinggal tidur dengan lebih tenang dan tidak perlu dipantau tiap hari.

Fokus Mengatur waktu Bisnis: Passion dan Kompetensi

Saya memfokuskan dan mengatur waktu saya untuk mengerjakan hal-hal yang memang saya suka dan kompeten.

Di dunia investasi, saya fokus mendalami p2p lending dan reksadana. Saya tidak peduli dengan NFT dan cryptocurrency yang memang saya kurang kuasai meskipun sudah saya pelajari.

Di seluruh lini usaha saya, saya fokus membantu tim saya dalam bidang recruitment, dimana saya bisa melakukan screening resume dengan sangat cepat. Kegiatan ini juga menyenangkan untuk saya karena saya banyak bertemu orang yang menarik.

Untuk hal lain yang tidak saya kompeten atau tidak saya sukai, saya mendelegasikannya pada anggota tim saya yang memang ahli dan suka di bidang tersebut.

Tidak Kepo dan Tidak Micromanaging

Saya dulu melakukan banyak kesalahan menjadi bos:

  • Suka micromanaging supaya kelihatan cerdas
  • Senang bisa membantu karyawan yang kesulitan mengerjakan tugas mereka, berasa keren
  • Bangga menjadi superman yang bisa mengerjakan banyak hal di perusahaan

Sekarang, saya menerapkan KPI dan SOP agar tidak semua hal perlu dikontrol dari atas, sehingga waktu saya hanya habis untuk hal strategis yang memang penting

Percaya Pada Tim

Saya tidak sendirian mengurus semua kegiatan usaha saya. Ada anggota keluarga dan juga partner yang juga berpartisipasi sebagai investor dan/atau manajemen.

Tapi, bukan hanya sesama pemilik bisnis yang butuh kepercayaan kita. Kita juga harus percaya pada anggota tim yang kita bangun dibawah.

Ada yang disebut priority matrix, yakni metode untuk kita bisa menentukan tugas apa saja yang bisa kita delegasikan dan tugas apa yang harus kita kerjakan sendiri.

Jadwal Kalender yang Fleksibel namun Tertib

Metode scheduling saya cukup sederhana. Saya mengalokasikan ‘puzzle’ waktu di setiap minggunya. Puzzle waktu tersebut ada yang bersifat permanen alias tidak bisa diganggu gugat, namun kebanyakan bersifat fleksibel dan bisa menyesuaikan kondisi.

Sekretaris saya setiap akhir minggu akan mengalokasikan jadwal kerja saya berdasarkan pola puzzle tersebut, namun bila ada hal-hal mendesak yang mengakibatkan perubahan jadwal, maka tidak juga masalah karena mayoritas timeslot saya bisa ditukar-tukar.

Misalnya, saya sudah menjadwalkan besok akan mengalokasikan 2 jam untuk blogging, namun hari ini mendapat panggilan meeting mendadak untuk bertemu investor besok hari. Maka jadwal blogging saya bisa dimundurkan di hari lain, dan sudah dipastikan ada hari lain dimana ada 2 jam kosong untuk mengalokasikan ulang jadwal blogging ini.

Hiburan Harus Tetap Jalan

Hiburan tetap menjadi bagian dari keseharian saya. Tanpa hiburan, produktifitas saya justru menurun drastis. Namun, saya mencoba untuk membuat kegiatan hiburan saya se produktif mungkin.

Contohnya, saya main game Genshin Impact selama 45 menit sehari sambil melakukan treadmill, sehingga olahraga dan hiburan dilakukan sekaligus.

Untuk game turn based seperti Cardfight Vanguard, saya main sambil membuat konten disaat sedang giliran musuh.

Sambil Menyelam Minum Air

Mengatur waktu keluarga dan menjalin relasi juga saya manfaatkan supaya se produktif mungkin.

Misalnya, untuk belanja kebutuhan sehari-hari dilakukan bersama pasangan (sekaligus dating). Mengajak anggota keluarga untuk mencoba restoran baru, sehingga bisa catch up sambil mencoba sesuatu yang baru juga.

Pergi bersama teman ke lokasi atau kegiatan baru yang belum pernah dicoba, sehingga selain menjaga silaturahmi juga mendapatkan pengalaman baru.

Adrian Siaril
Adrian Siaril

The boss

Articles: 599

2 Comments

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.