Adrian Siaril

Punya Duit Lebih, Investasi Ke Bisnis atau Paper Asset?

Sebagai pengusaha, kita seringkali tergoda untuk senantiasa memutar hasil keuntungan usaha kita untuk ‘diinvestasikan kembali’. Investasi ini bisa dua arah, antara diputar kembali di usaha kita, atau diinvestasikan ke instrumen investasi berbasis paper seperti lembaran saham, surat utang, deposito, dll.

Pertanyaan “lebih baik investasi di bisnis sendiri atau instrumen kertas ” – sering menjadi dilema bagi pengusaha. Dalam tulisan ini saya ingin memberikan beberapa perspektif sebagai seorang pengusaha.

Untuk menjawabnya, saya mungkin perlu sedikit cerita. Sebelum pandemi, saya pernah memperkenalkan p2p lending ke teman pengusaha saya. Dia menertawakan return p2p lending yang berkisar 12-24% saat itu. Katanya, jika uang tersebut ditempatkan di bisnisnya, hasilnya bisa 5 kali lipat dari p2p lending. Jadi, menurut dia, investasi itu tidak penting karena hasilnya kecil sendiri. Padahal, kita tahu sendiri return diatas 14% itu sudah tinggi sekali karena sudah diatas rata-rata pergerakan pasar saham kita. Di masa itu p2p lending juga sedang jaya sehingga hasilnya jauh lebih tinggi daripada rate p2p lending sekarang di tahun 2023.

Namun, di tahun 2021 tibalah pandemi yang mempengaruhi banyak bisnis, dan sayangnya bisnis teman tersebut merupakan kebutuhan non primer sehingga mengalami penurunan pendapatan sebesar 90%. “Return 5x lipat” yang dibangga-banggakan tersebut tidak lagi ada, dan malah menjadi kerugian karena ada fixed cost yang tidak berkurang seperti gaji karyawan.

Sebenarnya, pandemi juga berdampak parah pada instrumen investasi paper asset. Baik saham maupun surat utang mengalami penurunan harga yang sangat parah. Namun, kupon surat utang negara tidak turun seperti harganya, dan recovery harga saham ternyata berlangsung lebih cepat daripada yang orang prediksi, sehingga penurunannya hanya sementara saja.

Sedangkan, usaha teman saya ini sampai hari ini belum kembali pada masa kejayaannya, karena pandemi telah mengubah kebiasaan orang mengeluarkan uang. Pandemi juga membuat orang lebih berhati-hati mengeluarkan uang untuk kebutuhan non primer.

Akibatnya, teman saya ini kehilangan banyak sekali opportunity cost. Seandainya dulu ia menyisihkan sebagian uangnya ke investasi, maka ia mungkin tidak separah ini kerugiannya, dan ia bahkan berpotensi mendapatkan sedikit keuntungan dari recovery market saham untuk menutupi kerugian bisnisnya .

Dari kisah ini saya ingin berpendapat, bahwa investasi dan bisnis adalah dua hal yang berbeda. Dalam investasi, kita berusaha membuat uang bekerja untuk kita sendiri. Sedangkan bisnis adalah upaya mengkonversi waktu menjadi penghasilan. Oleh karena itu, kedua hal ini perlu dilakukan secara bersamaan dan tidak bisa hanya salah satu saja.

Apabila uang kita terus-terusan kita taruh pada bisnis sepenuhnya, maka penghasilan kita sepenuhnya hanya dari satu sumber saja, yang bisa saja terkena dampak negatif yang diluar kendali kita. Investasi memang tidak bisa menghasilkan keuntungan setinggi bisnis atau usaha kita, tapi itu merupakan upaya meminimalkan risiko. Investasi pun bisa rugi dan tidak dijamin untung, namun konsep ‘diversifikasi’ meminimalkan ‘risiko sistematik’ karena kita memiliki sumber penghasilan lebih dari satu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Artikel Terkait

Artikel Populer

Advertisement

Disponsori oleh:

Kode Referral

[ A | B | C | D | E | F | G | H | I | J | K | L | M | N | O | P | Q | R | S | T | U | V | W | X | Y | Z ]

A

Akseleran: AKSLADRIAN13403

ALAMI: ASIARI

Allianz Smart Poin: rvam2zmw

Ajaib : asia625

Amartha: IL035033 

Asetku: WVQXQ 

B

BCA Credit Card (Kartu Kredit BCA): ADRIA0002117

Bibit: ucleiaf

Bizhare: ASA8KHDU

BMoney: REF-KRJI0

Buddies: AdrZbvf

Bukalapak: BAMBANGRAHARJA13YJ

By.u: Klik link disamping atau masukkan BYADRI8439991

C

Canva: klik link disamping

Cashbac: adr01ak

Catchplay: langsung klik link tersebut

Crowdo: U051549

D

DANA: bltuDi

Deposito BPR by Komunal: AS2333

E

Easycash: WRo7Rsw

Esta Kapital: ZTVINT

F

Flip: SHIA6755

Fore Coffee: 5BA015

Fundtastic: FUN10287

G

Gradana: AS0302191555

Getplus: DWNXM6GDM

H

Halofina: AIE74C

Hangry!: ADRINALD

I

iGrow: IGWSIA1980

Indogold: 98532

Investree: LJGZ3 

J

Jenius: $asiaril

Jurnal: adriansiaril1 atau klik link disamping

K

Kapital Boost: BAT6M2

Kaspro: E57u7c

KoinWorks: 62507 

Koingold by Koinworks: KG-62507

Komunal: 1CE8460

Kredit Pintar: tanpa kode, langsung klik link tersebut saja.

L

Lakuemas: adrian2128

Levi’s VIP Indonesia: 31A8KL2

M

Makmur: 5UVNR3

Mekar: ADRIA2476 

Modalku: jdq73oc9 

Modal Rakyat: AS1817506638

N

NYALA: klik link disamping

O

OCBC NISP One Mobile: klik link disamping

OY: langsung klik link disamping

P

Pegadaian: PDS4ED81

Pluang: ADRI667294

Q

Qoala Plus: XM3KSRAL

R

Raiz Invest (Indonesia): MDA2P7

S

Shopback: us3h2G

Shopee: ASIAR252

Sweet Escape : 1FSRH

T

Tamasia: MIK97TR

Tanamduit: ADRIA00INH7

Talenta: Klik link disamping atau masukkan talenta641

Tanifund: ADRR20

Tiktok: A729133701

Tokopedia: TPADR8548

Tunaiku: SASIARIL

U

Uangme: 7627

Y

Yesdok: ADRIANS1U

Yukk: asia48