Review Reksadana Manulife Dana Saham Kelas A

Di tulisan kali ini Adrian Siaril akan mengulas produk Reksadana Manulife Dana Saham Kelas A dari manajer investasi Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI). Di sini kita akan melihat klasifikasi, komposisi, strategi pengelolaan, kinerja, serta kelebihan dan kekurangan reksadana tersebut.

Ketersediaan

Produk reksadana Manulife Dana Saham Kelas A ini bisa dibeli di beberapa APERD antara lain:

  • BMoney (download disini dengan kode referral REF-KRJI0) atau baca reviewnya disini
  • Bibit (download disini dengan kode referral ucleiaf, atau baca reviewnya disini)
  • Fundtastic (download disini dengan kode referral FUN10287)
  • Tanam Duit (download disini dengan kode referral ADRIA00INH7)
  • BukaReksa (download disini dengan kode referral BAMBANGRAHARJA13YJ)

Serta banyak sekuritas dan bank lainnya.

Klasifikasi

Produk Reksadana Manulife Dana Saham Kelas A merupakan kategori reksadana saham, yang berarti memiliki kebijakan investasi sebagai berikut:

Minimal 80% pada saham yang terdaftar di BEI (bursa efek Indonesia), sedangkan sisa 20% nya boleh pada instrumen lain.

Sesuai dengan klasifikasi profil risiko produk keuangan Indonesia, jenis reksadana ini memiliki tingkat risiko tinggi dengan jangka waktu investasi di atas 5 tahun.

Komposisi dan Strategi Pengelolaan

Berdasarkan prospektus dan fund fact sheet yang ditinjau saat tulisan ini ditulis pada tanggal 1 Nopember 2022, maka Reksadana Manulife Dana Saham Kelas A ini menggunakan strategi pengelolaan aktif, yang berarti:

Manajer investasi akan secara sering melakukan transaksi pembelian dan penjualan terhadap aset yang terdapat dalam reksadana ini, guna mencapai return investasi setinggi mungkin untuk mengalahkan index acuan. Adapun index acuan yang digunakan dalam reksadana ini adalah LQ45.

Akibatnya, performa reksadana ini mampu mengalahkan index acuan apabila strategi manajer investasinya benar, atau bisa malah kalah bila manajer investasinya salah strategi. Selain itu, pengelolaan aktif membutuhkan banyak kegiatan Analisa, sehingga Biaya pengelolaan yang dikenakan ke kita sebagai investor pun cenderung lebih tinggi.

Reksadana ini mengenakan biaya pengelolaan 2.50% per tahun, yang jumlahnya menurut saya cukup wajar karena reksadana lain yang sejenis mengenakan biaya rata-rata sebesar 2.50 per tahun.

Komposisi dan strategi pengelolaan reksadana yang sifatnya aktif seperti ini bisa saja sudah berubah daripada yang tertulis di sini. Anda bisa mengunduh fund fact sheet dan prospektus terbaru di sini;

Manulife Dana Saham Kelas A | Manulife Investment Management (reksadana-manulife.com)

Menggunakan indeks acuan LQ45 berarti reksadana ini berinvestasi pada saham-saham big caps. Saham big caps memiliki kecenderungan pergerakan harga yang lebih stabil dan konsisten di jangka panjang dibanding saham mid dan small caps, sehingga secara teori risikonya lebih kecil

Namun per September 2022, ketika saya mengecek komposisi dana reksadana ini, saya melihat bahwa beberapa komposisinya bukan merupakan saham yang ada di indeks acuan mereka. Hal ini mungkin yang menyebabkan performa reksadana ini cukup memburuk belakangan ini. 

10 kepemilikan Efek terbesar dalam portofolio investasi:

  • Adaro Energy Indonesia Tbk
  •  PT Astra International Tbk 
  • PT Bank Central Asia Tbk PT 
  • Bank Mandiri Persero Tbk 
  • PT Bank Negara Indonesia Persero
  •  Bank Rakyat Indonesia Persero 
  • GoTo Gojek Tokopedia Tbk 
  • PT M Cash Integrasi
  • PT Telkom Indonesia Persero Tbk 
  • United Tractors Tbk PT

Kinerja

Meninjau kinerja reksadana ini, sebenarnya pergerakan harganya cukup konsisten mengikuti indeks acuan, dan pada periode Agustus 2007 sampai April 2018 sebenarnya cenderung berhasil beating the market atau mengalahkan performa indeks acuan. Kendati demikian, sejak tahun 2019 sampai sekarang, kinerjanya cenderung sama atau bahkan lebih rendah daripada indeks acuannya.

Kelebihan 

Reksadana ini cukup bisa mengikuti pergerakan indeks acuannya secara konsisten sejak peluncuran, bahkan beberapa kali mengalahkan indeks acuan.

Kekurangan

Meskipun kinerja sejak peluncurannya positif, namun return 5 tahunnya tergolong sideways, alias tidak bertumbuh positif secara signifikan. Namun, hal ini masih bisa dipahami menimbang kondisi market saham Indonesia yang memang pas-pasan 5 tahun terakhir.

Rekomendasi

Tidak ada yang spesial dari reksadana ini, menurut saya lebih baik investasi ke reksadana pasif index LQ45 secara langsung saja. Kecuali jika reksadana ini bisa memperbaiki kinerjanya di masa depan, maka bisa dipertimbangkan.

Adrian Siaril
Adrian Siaril

The boss

Articles: 599

One comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.