Efisiensikan Keuangan Kita
Tahun 2020 datang. Saatnya meninggalkan kebiasaan buruk di tahun 2019. Semoga tulisan ini membantu menyadarkan apa yang harus ditingkatkan.
Apa yang saya jabarkan disini memang hanya hal-hal kecil yang bagi sebagian besar orang tidak berarti. Namun saya percaya dengan cara mengefisiensikan biaya sebanyak mungkin (sedikit menjadi bukit), tentu akan membantu kita mencapai indenpendensi finansial di jangka panjang.
Jangan Mau Kena Biaya Bank
Biasanya dua biaya terbesar yang dikenakan bank secara rutin adalah biaya administrasi bulanan dan biaya transfer. Meskipun nominalnya kecil, nyatanya 90% orang memiliki biaya bulanan bank yang lebih besar daripada bunga tabungannya (saking kecilnya bunga tabungan)
Untungnya, semakin banyak bank yang menyadari bahwa kita kaum millenial sangat benci dengan berbagai biaya tetek bengek yang tidak jelas tersebut, makanya semakin banyak bank membuat produk tabungan bebas biaya.
Apabila saat ini kamu masih menggunakan tabungan bank yang mengenakan dua biaya tersebut, ada baiknya kamu mulai mempertimbangkan membuka rekening alternatif.
Meskipun mungkin kamu harus mempertahankan rekeningmu yang sekarang untuk keperluan penggajian dan hal lainnya, namun setidaknya kamu punya satu lagi rekening yang bisa bebas biaya transfer ke bank lain.
Apabila kamu perlu rekomendasi perihal rekening bank apa yang perlu dibuka, maka saya sudah membahas perbandingannya lengkap di artikel ini:
Rekening Digital Banking Terbaik
Masing-masing punya keunggulan tersendiri tergantung kebutuhanmu. Apakah kamu butuh transfer antarbank tak terbatas? Apakah kamu perlu sering menarik uang di ATM bersama? Apakah kamu butuh kartu debit lebih dari satu? Semua fitur tersebut ada di produk-produk yang saya bandingkan. Dan tidak ada satupun yang mengenakan biaya bulanan!
Tetapkan Cara Mengelola Keuangan
Hal ini sudah jelas merupakan kesalahan paling penting yang menghalangi setiap orang untuk bisa sukses mencapai independensi finansial. Setinggi apapun gajinya dan selengkap apapun investasinya, tanpa kemampuan mengelola keuangan tentu saja sulit mencapai target jangka pendek maupun jangka panjang.
Cara setiap orang tentunya berbeda-beda dan saya tidak bisa tahu apa metode yang terbaik untuk anda. Saya hanya bisa membagikan apa yang sudah saya praktekkan selama ini dan cocok untuk saya:
Sadari dan Rekap Biaya Investasi
Investasi yang kita pilih mungkin saja memiliki retur tinggi yang diatas ekspektasi, namun apakah kita sudah mengetahui semua komponen biaya yang mungkin dikenakan dan mengurangi keuntungan kita?
Dalam hal reksadana misalnya, ada biaya pembelian, penjualan, manajemen investasi, dan yang paling sering terlupakan adalah biaya potongan transfer saat menjual reksadana.
Beberapa biaya tersebut memang tidak bisa dihindari sama sekali, misalnya biaya manajemen investasi yang memang dikenakan oleh seluruh produk reksadana apapun jenisnya dan siapapun penjual dan pengelolanya.
Namun dengan perencanaan yang tepat, tentu kita bisa meminimalkan biaya-biaya tersebut. Cara paling efektif adalah memilih APERD (Agen Penjual Reksa Dana) yang tidak mengenakan biaya pembelian maupun penjualan. Banyak fintech (teknologi finansial) sudah menyediakan transaksi reksadana bebas biaya, dan yang terbaik bisa dilihat dalam ulasan saya disini:
Sedangkan untuk menghindari potongan transfer bank yang dikenakan oleh bank kustodian saat mencairkan reksadana agak sulit dihindari. Cara terbaik untuk menghindari biaya ini adalah dengan membeli produk reksadana yang bank kustodian nya sama dengan rekening bank kita. Informasi perihal bank kustodian bisa dengan mudah ditemukan dalam fund fact sheet atau prospektus produk yang anda pilih.
Penting juga untuk mengetahui perhitungan expense ratio, yaitu suatu persentase yang menggambarkan seberapa besar biaya yang dikenakan manajer investasi terhadap keuntungan kita. Expense ratio yang rendah berarti semakin baik. Sayangnya, belum banyak tekfin yang menyajikan indikator ini. Satu-satunya yang menjadi pelopor indikator ini hanyalah Bibit.
Penasaran biaya-biaya apalagi yang dikenakan oleh investasi lain? Baca pembahasannya disini
Untuk rekomendasi tempat membeli aset investasi lain bisa dibaca disini
Ambil Asuransi dengan Perencanaan
Asuransi memang perlu, tapi jangan berlebihan. Asuransi harus memenuhi kebutuhan kita secara pas, bukan malah menjadi beban yang tidak memberikan kita keuntungan di belakang.
Sama seperti investasi, asuransi pun perlu diperlakukan seperti portfolio yang dikelola, dikurangi, dan ditambahkan seiring berjalannya waktu.
Apabila anda baru saja melek soal asuransi, saya sarankan membaca panduan cepat saya tentang asuransi yang perlu dan tidak perlu dimiliki dalam artikel ini: Membangun Portfolio Asuransi
Apabila anda penasaran soal asuransi apa saja yang saya punya, anda juga bisa membaca review Asuransi Saya.
Jangan lupa ya, bahwa asuransi pun juga memiliki komponen biaya biaya yang harus anda perhitungkan saat membuka polis.
Tingkatkan Diversifikasi
Sebagus apapun investasi yang anda miliki saat ini, tetaplah lebih bijak bila menaruh uang anda ke banyak instrumen investasi untuk meminimalkan risiko.
Sekalipun favorit anda adalah deposito dengan tingkat keamanan maksimal, anda tetap bisa meningkatkan likuiditas portofolio anda melalui reksadana pasar uang misalnya, atau meningkatkan retur rata-rata melalui obligasi negara. Selalu ada jalan untuk meningkatkan kualitas portofolio melalui diversifikasi!
Salah satu aset yang sering terlupakan padahal sangat bagus untuk diversifikasi adalah emas. Dengan pergerakan harganya yang stabil (slow but sure) tentu meningkatkan tingkat keamanan portofolio anda secara umum, meskipun return nya bisa dibilang hampir tidak ada.
Enaknya, di tahun 2019 ini membeli emas sudah bisa dicicil, dengan nominal rendah, bahkan serba online tanpa perlu memegang emas fisiknya. Saya sudah mengulas dan merekomendasikan tempat terbaik untuk beli emas di tulisan ini.
Namun demikian, jangan sampai kelebihan diversifikasi, karena malah merugikan!
Cobalah Investasi Baru
Saya sering sekali mendengar pertanyaan “gimana ya supaya bunga tabungan gue lebih tinggi” tapi ketika saya kasih rekomendasi pasti jawabannya “aduh tapi takut investasi lain selain deposito”
Ya, ketakutan dan ketidakmauan mencari tahu inilah yang menjadi kesalahan utama generasi kita yang mau bebas finansial tapi gatau caranya, tidak mau cari tahu, malah sibuk beli latte dan avocado toast (kidding!). Coba bandingkan saja para legenda-legenda pemain saham 50 tahun lalu, nekat menjual mobil dan rumah demi masuk pasar saham dan sekarang malah menjadi sukses.
Padahal di era internet ini sangat mudah untuk mengedukasi diri sendiri, contohnya dengan membaca blog ini (hehe). Mencoba investasi baru juga sangat-sangat mudah di era internet ini: semua registrasi serba online, tak perlu keluar rumah, cuma bermodal KTP, dan modal uang pun bisa dari 10.000 rupiah.
Makanya kalo masih takut (atau malas) mencoba investasi baru, ya keterlaluan namanya!
Salah satu instrumen investasi yang sedang marak 2 tahun belakangan ini adalah P2P lending. P2P lending juga berjasa membuat blog ini eksis sampai-sampai saya membuat halaman khusus panduan lengkap p2p lending. Jadi kalau anda mau mencoba instrumen investasi baru, saya sangat merekomendasikannya apalagi panduannya sudah lengkap di blog ini.
Manfaatkan Belanja Online
Sudah jelas belanja online hari ini berbeda dengan belanja online 3 tahun lalu. Hari ini di dunia online semua lebih murah, dengan gratis ongkir, dijamin asli, dan berbagai diskon serta cashback yang ditawarkan oleh banyak marketplace untuk bersaing satu sama lain.
Memang untuk beberapa jenis barang seperti kebutuhan sehari-hari dan bahan baku, dunia online sepertinya masih kalah dari kebanyakan supermarket dan pasar tradisional.
Sedangkan untuk elektronik, aksesoris, fashion, furniture, dan benda-benda lainnya yang bahkan tidak terpikirkan, rasanya jauh lebih murah dan lengkap di online
Jadi untuk memaksimalkan penghematan kita, hendaknya kita memilih dunia online atau dunia offline tergantung barang yang kita beli.
Saya terus terang lahir di masa digital sehingga tidak mahir memberikan tips untuk berhemat belanja offline, namun saya punya dua tulisan yang memberikan tips dahsyat untuk bisa berhemat banyak saat belanja online
Cara Berhemat Maksimal Saat Belanja Online
Dan juga, karena seringnya acara diskon besar yang hampir ada setiap bulan (payday, tanggal cantik, hari raya), anda harus tahu trik trik rahasia supaya bisa memenangkan ‘flash sale’ dengan kuota yang terbatas
Ingin belajar memilih kartu kredit terbaik sesuai dengan kebutuhan dan kondisi anda?
pabila kamu pemula di dunia kartu kredit dan ingin mulai mengumpulkan cuan dari kartu kredit, maka kamu akan cocok bergabung di kursus C4: Cari Cuan Credit Card, dimana kita akan belajar:
- Bagaimana orang bisa naik pesawat gratis dari penggunaan kartu kredit
- Bagaimana kartu kredit bisa membuat kita berhemat ratusan ribu sampai jutaan rupiah setiap bulan
- Bagaimana cara agar tidak membayar biaya kartu kredit sama sekali
Ayo cek dan gabung sekarang dengan klik tombol dibawah!
karena tingginya spam, kolom komentar saya tutup sementara. Untuk menghubungi saya, dm saya di Instagram, Telegram, Tiktok (@adriansiaril), atau isi formulir dibawah ini.