Diskon khusus pembaca blog! Gunakan kode ADRIANSIARIL untuk dapat diskon 20% di kursus C4: Cari Cuan Kartu Kredit.

Review Raiz: terlalu simpel jualan reksadana

Sebagai blogger finansial, saya sudah mencoba berbagai aplikasi penjual reksa dana yang bermacam-macam jenisnya. Raiz adalah aplikasi yang sudah lama saya coba, namun baru sempat review Raiz sekarang.

Apabila mau mencoba Raiz, anda bisa menggunakan kode referral Raiz saya MDA2P7. Dengan mendaftar menggunakan kode referral saya, anda mendapatkan bonus modal asal dan juga memberikan saya bonus. Blog ini dijalankan tanpa iklan dan sepenuhnya hidup dari orang-orang yang menggunakan kode referral saya.

Sekilas tentang Raiz dan Review Raiz

Disaat aplikasi lain berlomba-lomba menyediakan fitur terlengkap, Raiz justru malah berusaha untuk menjadi yang paling sederhana dan ‘polos’. Hal ini tentu dinilai aneh bagi investor berpengalaman yang cenderung banyak pertimbangan dalam berinvestasi, tapi justru inilah keunggulan utama Raiz bagi banyak orang.

Raiz mengerti permasalahan banyak orang, yakni keraguan dan rasa takut untuk berinvestasi, juga pandangan yang menganggap bahwa investasi itu ribet, memakan waktu, hanya untuk orang kaya, dan butuh ilmu tinggi.

Raiz mau mematahkan semua pandangan salah tersebut dengan membuat proses investasi semudah mungkin. Tidak perlu hitung-hitungan, tidak perlu baca grafik, tidak perlu paham ini itu, pokoknya investasi rutin saja. Titik. Proses investasi di Raiz hanya sekedar menekan dua sampai tiga tombol.  

Keunggulan Utama Raiz

Investasi rutin model baru

Hampir semua aplikasi investasi menyediakan fitur ‘investasi rutin’. Namun berapa banyak dari mereka yang ‘sukses’ membuat kita melakukan investasi rutin tersebut? Kebanyakan hanya mengirimkan notifikasi atau pengingat, dan saya yakin kebanyakan orang mengabaikan pengingat tersebut.

Raiz berbeda dan cukup ekstrim dalam hal ini, ketimbang mengingatkan kita untuk berinvestasi rutin setiap waktu tertentu, Raiz mencatat pengeluaran kita di mutasi bank dan memaksa kita menyisihkan sedikit uang setiap kali ada transaksi uang keluar.

Logikanya, bila kita bisa mengeluarkan uang untuk keperluan lain, harus ada uang yang juga bisa disisihkan untuk investasi. Alias, Raiz memaksa kita untuk menabung setiap kali kita mengeluarkan uang!

Seberapa efektif metode ini? Bagi orang seperti saya yang sudah rutin berinvestasi, Raiz sekadar membantu untuk meningkatkan porsi investasi saya sedikit demi sedikit. Namun bagi orang yang sebelumnya tidak pernah berinvestasi rutin, menurut saya metode ini sangat efektif untuk mengubah kebiasaan orang tersebut.

Bila sebelumnya orang hanya berinvestasi bila ada ‘uang lebih’ atau ‘bila ingat’, Raiz akan membentuk kebiasaan bahwa frekuensi investasi harus seimbang dengan pengeluaran.

Minimum investasi receh

Anda mungkin takut mendengar Raiz memaksa kita untuk menyisihkan uang setiap kali mengeluarkan uang, padahal Raiz bisa mengalokasikan hanya 1000 rupiah untuk investasi anda! Bayangkan, 1000 rupiah bahkan lebih kecil daripada uang yang anda berikan ke tukang parkir atau segelas air putih, jadi tidak akan mungkin mengganggu pengeluaran anda. 

Kebanyakan reksadana hanya bisa dibeli dengan minimal investasi 100.000 rupiah, sedangkan Raiz menerima recehan anda untuk menjadi investasi. Apabila kondisi finansial anda memang sedang terganggu, anda juga bisa meminta Raiz untuk menunda investasi recehan tersebut dan membatalkan proses investasinya. Tapi saran saya sebisa mungkin jangan membatalkan investasi, karena akan menjadi kebiasaan buruk yang menggagalkan proses merdeka finansial.

Sangat mudah digunakan, tanpa ilmu sama sekali

Setiap investasi memang ada risiko, tapi Raiz membuat proses pemilihan risiko semudah mungkin. Anda hanya perlu memilih satu diantara tiga pilihan untuk memberitahu Raiz tentang toleransi risiko anda. Tidak perlu repot-repot memilih komposisi portfolio ataupun hitung-hitungan persentase karena Raiz akan mengurus semuanya secara otomatis.

Apabila anda memang tidak bisa mentoleransi risiko sama sekali, maka cukup pilih konservatif sehingga Raiz akan menempatkan investasi anda ke reksadana pasar uang yang risikonya minim sekali. Apabila anda bisa toleransi risiko tinggi seperti saya, pilih portfolio agresif untuk memaksimalkan keuntungan di jangka panjang.

Kekurangan Utama Raiz

Produk yang Disediakan Sedikit

Raiz hanya menghadirkan 5 jenis produk, satu untuk masing-masing kategori portfolio (agresif, konservatif, moderat, amanah, dan sukuk). 5 Produk inipun hanya berasal dari dua manajer investasi yaitu Avrist dan Manulife. Raiz memang tidak fokus menjadi APERD yang menyediakan produk sebanyak mungkin, sehingga justru fokus menghadirkan satu pilihan terbaik agar penggunanya tidak bingung harus memilih yang mana. Cukup pilih kategori saja, dan untuk produk hanya ada satu pilihan.

Mengenakan Biaya Transaksi

Ini adalah hal paling konyol yang tidak bisa ditoleransi, yakni mengenakan biaya sebesar 3000 (!) per transaksi. Biaya ini bahkan lebih buruk daripada biaya persentase yang biasanya dikenakan bank berkisar 1%. Setidaknya di bank, 1% tersebut bersifat prorata terhadap nominal transaksi kita. Bila investasi kecil, biayanya pun terasa kecil.

Sedangkan di Raiz, 3.000 rupiah ini dikenakan tanpa peduli kita investasi berapa. Jadi keunggulan Raiz soal investasi minimum 1000 rupiah rasanya sirna oleh fakta ini. Bayangkan saja, bila kita investasi 100.000 rupiah saja, dikenakan biaya 3.000, maka biayanya sudah menjadi 3%. Menimbang reksadana pasar uang saja retur nya berkisar sekitar 5 persen per tahun, maka net return yang diperoleh setelah dipotong biaya menjadi 2% saja. Sinting, mending taruh deposito.

Satu-satunya cara untuk menanggulangi masalah ini adalah dengan membeli voucher loyalty di aplikasi DANA, dan membayar menggunakan DANA juga. Voucher kerjasama DANA dan RAIZ ini akan memotong (diskon) atas investasi anda, sehingga bukannya rugi, anda malah akan untung sedikit karena membayar lebih sedikit uang daripada nominal yang diinvestasikan. Namun, voucher ini dibatasi hanya bisa dibeli seminggu sekali. Payah.

Raiz bertele-tele menuliskan di blog mereka soal alasan mengenakan biaya transaksi, antara lain karena ada biaya payment gateway, dan mereka tidak mau menjadi ‘budak manajer investasi yang terlalu bergantung pada sharing profit’. Seluruh alasan tersebut sebenarnya memang masuk akal dan benar, namun masalahnya kalau semua pemain APERD lain bisa tidak mengenakan biaya sama sekali, kenapa anda gabisa?

Bagaimana dengan fitur andalan Raiz Roundup?

Pembulatan yang disediakan Raiz memang sukses dalam hal mematahkan stereotip bahwa generasi milenial sulit berinvestasi, namun pada praktiknya masih banyak yang harus dibenahi.

Permasalahan utama adalah Raiz hanya mendukung pencatatan pengeluaran untuk 4 bank terbesar Indonesia, padahal target market Raiz adalah generasi millenial yang justru menjauh dari 4 bank tersebut, karena hadirnya digital banking yang lebih modern dan tidak mengenakan biaya admin sama sekali. Contohnya Jenius, Digibank, Permatame.

Permasalah kedua adalah meningkatnya penggunaan uang elektronik berbasis server seperti Gopay, LINKAJA, Dana, dan OVO. Transaksi pembayaran menggunakan medium ini terus melonjak sehingga justru Raiz harus bisa mencatat pengeluaran dari akun jenis uang elektronik berbasis server ini, karena mutasi tabungan semakin lama semakin sedikit.

Saya pribadi kurang tertarik untuk menggunakan #Raizroundup karena saya sudah melek investasi dan memiliki strategi investasi yang terencana. Saya melakukan investasi rutin sejak dulu dan bahkan melihat NAV reksadana untuk menentukan waktu beli yang tepat, jadi bagi saya #Raizroundup tidak memberikan added value karena tanpa menggunakannya pun, saya sudah berinvestasi rutin.

Kendati demikian tidak bisa dipungkiri bahwa akan banyak orang yang terbantu oleh #Raizroundup , terutama mereka yang sangat malas atau suka lupa berinvestasi secara rutin meskipun memiliki dana yang cukup. Golongan orang yang juga sulit menyisihkan tabungan tentu juga terbantu karena ‘dipaksa’ untuk menabung setiap kali mereka mengeluarkan uang. ‘Paksaaan’ ini tentu akan perlahan-lahan mengubah habit atau kebiasaan orang sehingga lama-lama merekapun bisa rutin menabung tanpa harus ‘dipaksa’ terlebih dahulu.

Kesimpulan Review Raiz

Raiz seharusnya bisa menjadi andalan seperti di negara asalnya Australia, namun di Indonesia mereka malah menjadi pilihan yang kurang bagus karena mengenakan biaya yang cukup mengganggu. Raiz kurang saya rekomendasikan karena banyak alternatif yang lebih ok, namun tentu tidak ada ruginya mendaftar lebih dari satu penjual reksadana, karena kita jadi punya akses ke produk sebanyak-banyaknya dan bisa memanfaatkan promo sebanyak-banyaknya (meskipun promo di Raiz sedikit).

Semoga review Raiz ini bisa memberikan gambaran tentang kelebihan dan kekurangan Raiz. Jangan lupa bandingkan kompetitor Raiz di review ini.

Apabila mau mencoba Raiz, anda bisa menggunakan kode referral Raiz saya MDA2P7. Dengan mendaftar menggunakan kode referral saya, anda mendapatkan bonus modal asal dan juga memberikan saya bonus. Blog ini dijalankan tanpa iklan dan sepenuhnya hidup dari orang-orang yang menggunakan kode referral saya.

Ingin belajar memilih kartu kredit terbaik sesuai dengan kebutuhan dan kondisi anda?

pabila kamu pemula di dunia kartu kredit dan ingin mulai mengumpulkan cuan dari kartu kredit, maka kamu akan cocok bergabung di kursus C4: Cari Cuan Credit Card, dimana kita akan belajar:

  1. Bagaimana orang bisa naik pesawat gratis dari penggunaan kartu kredit
  2. Bagaimana kartu kredit bisa membuat kita berhemat ratusan ribu sampai jutaan rupiah setiap bulan
  3. Bagaimana cara agar tidak membayar biaya kartu kredit sama sekali

Ayo cek dan gabung sekarang dengan klik tombol dibawah!

C4: Cari Cuan Credit Card
C4: Cari Cuan Credit Card
Adrian Siaril
Adrian Siaril

The boss

Articles: 617

CATATAN!

karena tingginya spam, kolom komentar saya tutup sementara. Untuk menghubungi saya, dm saya di Instagram, Telegram, Tiktok (@adriansiaril), atau isi formulir dibawah ini.