Tentu saja bisa.
Meskipun sulit.
Dan tidak semua orang bisa.
Tergantung dari kondisi lahir dan kondisi keluarga, banyak orang yang bisa sukses mapan dan kaya raya tanpa menyentuh instrumen investasi sama sekali.
Saya memiliki 3 orang teman yang nilai kekayaannya 10x atau bahkan 100x dibanding saya, dan mereka bertiga memiliki suatu kesamaan – tidak percaya bank dan tidak pernah investasi.
Mereka menghabiskan waktu mengelola bisnis dan mengeluarkan uang secara bijak.
Sayangnya, tidak semua orang seperti mereka. 5 Bisnis saya bila digabungkan pun belum bisa menghalahkan penghasilan mereka.
Bagi kaum umum seperti kita yang masih bergelut mengejar kebebasan finansial, investasi membantu kita mempersiapkan masa pensiun dengan lebih mudah. Melalui investasi, kita menyuruh uang kita untuk ‘kerja tambahan’ menambah penghasilan kita.
Tapi jika kamu seperti 3 teman saya tersebut, maka sah-sah saja kalau kamu tidak mau investasi sama sekali. Tentu jauh lebih menguntungkan memutar uang di bisnis sendiri daripada di investasi.
Namun, saya juga perlu sharing bahwa ada teman saya yang dulu menertawakan return p2p lending sebesar 24% per tahun (dulu saat p2p lending masih jaya, rate setinggi ini umum ditemukan). Ia berkata jauh lebih menguntungkan menaruh seluruh uangnya di bisnisnya karena keuntungannya jauh diatas instrumen investasi. Sayangnya, bisnisnya merupakan kebutuhan sekunder yang sangat terdampak saat pandemi COVID-19, sehingga pemasukannya turun drastis dan sampai sekarang perusahaannya tidak berhasil kembali ke masa kejayaannya.
Jadi, kalau boleh saran, meskipun perusahaanmu menghasilkan keuntungan fantastis, tidak ada salahnya juga menyisihkan sebagian uangmu untuk diinvestasikan, untuk meminimalkan risiko.