Adrian Siaril

code projected over woman

Gara-gara Fintech, Data Kita Makin Bocor?

Semakin hari, keamanan data kian menjadi perhatian atau masalah yang menjadi perhatian banyak orang. Terkadang kita dibuat bingung oleh adanya pihak yang tiba-tiba menawarkan. Seperti Kartu Kredit, berbagai produk Perbankan, produk Asuransi, KTA dan sebagainya – itu mendapat data kita dari mana? Salah satu yang saya curigai dari keadaan-keadaan ini ialah semenjak adanya fintech yang terus berkembang di Indonesia, bahkan seluruh dunia. Proses pendaftarannya begitu mudah hanya dengan melalui smartphone. Di sana, semua dokumen yang diperlukan dapat langsung Anda unggah. Hingga tahap verifikasi pun dikirimkan melalui nomor telepon atau e-mail, dan berhasil, lalu Akun Anda pun sudah bisa digunakan. Sederhana, bukan?

Kalau dilihat dengan cermat secara historikal. Memang semenjak adanya fintech yang menjamur inilah semuanya dimulai, juga fenomena spam pun meningkat drastis. Namun kita tidak perlu menyalahkan pihak tertentu, sebab di era ini, data pribadi memang sangat sulit untuk diproteksi. Mungkin saja data kita sudah diambil sejak awal registrasi. Melalui database, atau melalui riwayat transaksi dan sebagainya, itu memang sulit sekali untuk mengontrolnya. Bahkan dulu pernah saya belajar di kampus. Bahwa di luar negeri itu ada pekerjaan ilegal untuk mengorek ‘tong sampah’ demi mencari identitas atau data pribadi seseorang.

Ini justru yang menjadi kritik utama saya, di mana ketika mendaftar suatu produk keuangan tertentu, selalu dimintai data yang sangat banyak, bahkan sampai dimintai Nama Gadis Ibu Kandung – sesuatu yang juga dikeluhkan oleh banyak orang. Banyak yang bertanya pada saya, mengapa banyak produk keuangan yang saya rekomendasikan meminta informasi konfidensial ketika mendaftar – tentu saja saya hanya bisa menjelaskan bahwa memang begitu regulasinya dan itu diluar kuasa saya.

Saya coba ambil contoh di p2p lending, di sana memang dimintai Nama Gadis Ibu Kandung dan yang memintanya itu bukanlah dari pihak penyelenggara p2p lending, melainkan pihak OJK selaku regulator. Kemudian di produk Perbankan, itu pun regulasinya sudah disusun sejak jaman regulatornya masih Bank Indonesia dahulu. Lalu pada MagnetFX, yang menjadi sponsor blog ini, pun sering kali mendapat komplain dari calon-calon client, karena dengan begitu banyaknya data pribadi yang diminta, timbul kekhawatiran atas keamanan data pribadi calon client tersebut. Namun perlu diketahui kembali, regulasi yang sedemikian rumit ini bukan berasal dari MagnetFX, melainkan dari regulatornya yaitu Bappebti.

Apa saran dari saya?

Bila kita memang menginginkan adanya perubahan ke arah yang lebih baik terkait manajemen data dan cara efektifnya. Yang perlu kita kritisi adalah regulatornya itu sendiri selaku otoritas, apa pun itu. Mulai dari BI, OJK, Bappebti dan lainnya, sebab merekalah yang membuat aturan-aturan tersebut.

Disayangkan pula bahwa terkait literasi dan kesadaran masyarakat Indonesia akan hal ini. Masih kurang dan cenderung menganggap permasalahan seperti ini merupakan hal yang sepele. Sehingga regulator pun tidak ada tuntutan untuk mengatur secara jelas. Proses keamanan, sirkulasi data, alur dan penempatan data dengan baik dan optimal.

Jadi anda harus bagaimana?

Kalau memang Anda merasa tidak nyaman atas permintaan data dari produk tertentu, berarti Anda tidak perlu memakai produk tersebut. Dulu memang ada produk p2p lending yang meminta datanya tidak banyak, namun hal itu semata-mata karena p2p lending tersebut masih dalam tahap ‘terdaftar’ dan belum sepenuhnya berizin. Sekarang, karena semua p2p lending sudah berizin, maka semua p2p lending pun aturan mainnya sama dan tidak ada yang lebih ‘kompromi’ dibandingkan yang lainnya. Untuk produk keuangan lain yang sudah lebih mapan (p2p lending merupakan produk baru), maka semuanya memiliki permintaan data yang sama. Justru bila ada produk keuangan yang meminta datanya lebih sedikit daripada produk lain yang sejenis, maka wajib dicurigai – apakah produk tersebut mengikuti regulasi yang terbaru?

Atau kalau anda sedikit nekat dan paham risiko, boleh juga menggunakan produk keuangan luar negeri yang mungkin lebih melindungi privasi anda. Tapi perlu dipertimbangkan dari segi hukum, karena produk luar negeri tidak diawasi oleh regulator dalam negeri, maka regulator dalam negeri tidak bertanggungjawab bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan (meskipun, ada juga yang bilang bahwa regulator dalam negeri pun tidak peduli atas kerugian yang terjadi pada produk keuangan dalam negeri)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Artikel Terkait

Artikel Populer

Advertisement

Disponsori oleh:

Kode Referral

[ A | B | C | D | E | F | G | H | I | J | K | L | M | N | O | P | Q | R | S | T | U | V | W | X | Y | Z ]

A

Akseleran: AKSLADRIAN13403

ALAMI: ASIARI

Allianz Smart Poin: rvam2zmw

Ajaib : asia625

Amartha: IL035033 

Asetku: WVQXQ 

B

BCA Credit Card (Kartu Kredit BCA): ADRIA0002117

Bibit: ucleiaf

Bizhare: ASA8KHDU

BMoney: REF-KRJI0

Buddies: AdrZbvf

Bukalapak: BAMBANGRAHARJA13YJ

By.u: Klik link disamping atau masukkan BYADRI8439991

C

Canva: klik link disamping

Cashbac: adr01ak

Catchplay: langsung klik link tersebut

Crowdo: U051549

D

DANA: bltuDi

Deposito BPR by Komunal: AS2333

E

Easycash: WRo7Rsw

Esta Kapital: ZTVINT

F

Flip: SHIA6755

Fore Coffee: 5BA015

Fundtastic: FUN10287

G

Gradana: AS0302191555

Getplus: DWNXM6GDM

H

Halofina: AIE74C

Hangry!: ADRINALD

I

iGrow: IGWSIA1980

Indogold: 98532

Investree: LJGZ3 

J

Jenius: $asiaril

Jurnal: adriansiaril1 atau klik link disamping

K

Kapital Boost: BAT6M2

Kaspro: E57u7c

KoinWorks: 62507 

Koingold by Koinworks: KG-62507

Komunal: 1CE8460

Kredit Pintar: tanpa kode, langsung klik link tersebut saja.

L

Lakuemas: adrian2128

Levi’s VIP Indonesia: 31A8KL2

M

Makmur: 5UVNR3

Mekar: ADRIA2476 

Modalku: jdq73oc9 

Modal Rakyat: AS1817506638

N

NYALA: klik link disamping

O

OCBC NISP One Mobile: klik link disamping

OY: langsung klik link disamping

P

Pegadaian: PDS4ED81

Pluang: ADRI667294

Q

Qoala Plus: XM3KSRAL

R

Raiz Invest (Indonesia): MDA2P7

S

Shopback: us3h2G

Shopee: ASIAR252

Sweet Escape : 1FSRH

T

Tamasia: MIK97TR

Tanamduit: ADRIA00INH7

Talenta: Klik link disamping atau masukkan talenta641

Tanifund: ADRR20

Tiktok: A729133701

Tokopedia: TPADR8548

Tunaiku: SASIARIL

U

Uangme: 7627

Y

Yesdok: ADRIANS1U

Yukk: asia48