Adrian Siaril

person writing on paper on top of table

Cara Mengevaluasi Perusahaan P2P Lending

Setiap bulannya, saya mencoba website P2P lending baru untuk direkomendasikan di halaman ini –> Perbandingan P2P Lending di Indonesia

Dalam melakukan evaluasi, saya menggunakan faktor-faktor yang saya sebutkan di bawah ini. Saya juga merekomendasikan anda untuk menggunakan faktor-faktor tersebut supaya bisa objektif memilih ladang investasi terbaik.

1. Kuantitas Pinjaman

Total semua pinjaman yang masih bisa kita beri dana dalam waktu tertentu. Jumlah pinjaman yang sedikit berarti tingginya kemungkinan dana nganggur (tidak berbunga) yang stuck di wallet website. Jumlah kuantitas pinjaman juga membantu proses diversifikasi (meminimalkan risiko dengan menyebarkan uang).

Kuantitas pinjaman juga tergantung pada plafon/limit pinjaman yang tersedia. Apabila pinjamannya banyak tapi plafonnya kecil-kecil (seperti Danamas) maka pinjaman akan cepat habis. Sebaliknya, satu pinjaman dengan tenor tinggi (seperti Danamart) memastikan ketersediaan produk untuk didanai.

2. Variasi Pinjaman

Apakah pinjaman personal dan perusahaan berjumlah seimbang atau hanya satu jenis saja yang ditawarkan? Apakah semua pinjamannya tinggi risiko? Bagaimana dengan tenor pinjamannya? Semakin banyak perbedaan perbedaan diatas di setiap pinjaman yang ada, semakin bervariasi.

Klasifikasi pinjaman perusahaan terbagi beberapa jenis, misalnya project financing, supply chain financing, invoice financing, purchase invoicing, dan lain-lainnya. Sedangkan pinjaman personal biasa hanya terbagi menjadi pinjaman pendidikan, konsumtif, dan credit takeover. Ada juga produk p2p lending yang fokus di budidaya alam serta UMKM.

Variasi pinjaman penting untuk diversifikasi portfolio. Untuk mengenal istilah-istilah diatas anda bisa membuka kamus saya.

3. Terdaftar oleh Regulator (OJK)

Sudah sangat jelas website yang diawasi OJK tentunya lebih bisa mempertanggungjawabkan uang investor dan memberikan rasa aman.

Namun demikian, perlu anda ketahui bahwa ‘diawasi oleh OJK’ belum tentu menjamin dana anda sepenuhnya dilindungi.

Baca artikel ini di poin ketiga untuk memahami peran OJK dan makna kata ‘diawasi’

4. Jumlah Minimal Investasi

Semakin rendah jumlah nominal minimal, semakin mudah mendiversifikasi investasi. Namun website yang meminta jumlah besar sebagai minimal investasi biasanya lebih cepat dalam menyelesaikan proses penggalangan dana, sehingga akibatnya memiliki likuiditas lebih tinggi.

5. Kualitas Customer Service

Website digital, apalagi berurusan dengan uang, pasti ada saja kendalanya. Oleh karena itu tim customer service yang tanggap juga menjadi pertimbangan dalam memilih website.

6. Likuiditas

Seberapa cepat uang yang diinvestasikan bisa masuk ke kantong pribadi lagi. Hal ini dilihat dari beberapa hal yakni:

  • Jumlah pinjaman tenor pendek yang ditawarkan.
  • Kecepatan pencairan dana dari wallet website ke rekening pribadi.
  • Seberapa cepat pinjaman terpenuhi. Apabila anda sudah mendanai pinjaman namun pinjaman belum terpenuhi, maka uang yang anda investasikan belum dihitung berkembang sama sekali.

7. Accessibility

Apabila investasi bisa dikelola melalui aplikasi smartphone, tentu bisa lebih cepat mengambil pinjaman dengan kualitas baik yang biasa diincar investor lainnya. Accessibility juga merujuk pada kualitas user experience yang disajikan.

8. Persentase Non Performing Loan (NPL)

Sesuai namanya, persentase NPL menunjukkan jumlah pinjaman yang gagal bayar atau dibayar pokoknya tanpa bunga. Semakin tinggi NPL di suatu website, menandakan bahwa banyak pinjaman di website tersebut memiliki risiko yang cukup tinggi.

Dulu, saya menolak untuk menjadikan NPL sebagai faktor penting dalam mengulas website karena tiga hal:

  • Tidak semua website menginformasikan persentase NPL nya, sehingga tidak adil membandingkan website yang memiliki angka NPL dan yang tidak memiliki.
  • Angka NPL berubah terus menerus untuk beberapa website (biasanya untuk website yang pinjamannya sangat banyak) dan platform biasanya memperbaharui informasi NPL secara tidak teratur sehingga angka yang mereka sampaikan belum tentu merefleksikan kondisi sebenarnya.
  • Tidak ada kriteria yang jelas tentang NPL. Berapa lama pinjaman tidak dibayar sehingga disebut NPL? Bagaimana membuat garis perbedaan antara NPL atau macet? Bahkan tim Akseleran memberitahu saya bahwa ada website yang membatalkan status NPL salah satu pinjamannya hanya karena peminjam membayar kurang dari 0.5% dari uang yang seharusnya dibayarkan.

Per April 2019, OJK telah menerapkan kriteria bernama TKB90, yang menghitung persentase pinjaman lancar dikurangi dengan pinjaman yang sudah macet melebihi 90 hari. Artinya, bila ada pinjaman yang macet melebihi 90 hari, pinjaman tersebut harus dinilai bermasalah dan akan mengurangi angka TKB90 di setiap pengelola dana. TKB90 bisa dilihat dalam setiap website p2p lending yang sudah terdaftar dan berizin.

9. Perlindungan Modal Investor

Persentase gagal bayar sebenarnya kurang penting dibandingkan hal ini. Setiap website memiliki kebijakan masing-masing untuk mengatasi kejadian gagal bayar. Ada yang menggantikan modal anda, ada yang mengusahakan pencairan agunan, dan malah banyak yang tidak memberikan informasi tentang hal ini.

Umumnya, ada empat metode yang digunakan website lending yang menghadapi gagal bayar. Semuanya sudah dijelaskan secara detail di artikel ini.

10. Ketersediaan Produk Syariah

Beberapa investor tentunya tidak perlu memperhatikan hal ini. Namun bagi investor yang perlu produk syariah, jangan khawatir – beberapa website yang saya tinjau menyediakan produk syariah.

11. Pihak-Pihak di Balik Perusahaan Tersebut

Bagi investor yang membutuhkan keyakinan lebih tinggi, ada baiknya untuk menyelidiki siapa pihak-pihak yang berada di balik website yang anda danai. Memang sulit mengingat tidak semua website menginformasikan secara publik komposisi kepemilikan perusahaan mereka.

KoinWorks, Asetku, dan Investree, misalnya, masing-masing di backing oleh grup multikorporat besar seperti Mandiri Capital Indonesia, Asetku Group, 
SBI Holdings, Persada Capital, Endeavor Catalyst, 9F Fintech Holdings Group, dan Kejora Ventures.

Tentunya ketiga website tersebut tidak akan mendapatkan dukungan dari investment group sebanyak itu bila mereka tidak menjalankan bisnisnya dengan baik. Jadi bisa dibilang mereka sedikit lebih kompeten dalam menjalankan usaha P2P lending ini.

13. Promo dan Program Referral

Kurang penting sebenarnya bagi kebanyakan orang. Namun bagi orang-orang seperti saya yang sangat menghargai uang receh, promosi dan program referral merupakan insentif baik untuk mengajak orang lain ikut berinvestasi. Selain mendapatkan hadiah kecil, dengan membawa satu investor baru, maka kita turut membantu perkembangan ekonomi Indonesia.

Promosi dalam p2p lending biasanya berupa potongan modal pendanaan, bonus retur, dan cashback langsung maupun tidak langsung.

14. Dampak Sosial

Sebenarnya saya ragu untuk menggunakan aspek ini. Tapi nyatanya, banyak orang yang berinvestasi di P2P lending untuk mengincar dampak sosial dan kebanggaan karena telah berbuat baik.

Umumnya, dampak sosial bisa dikategorikan dengan mudah seperti ini:

Yang baik: pinjaman microeconomy, UKM (usaha kecil menengah), agrikultural, perikanan.

Biasa saja: pinjaman invoice financing, purchasing perusahaan.

Tidak baik: pinjaman pribadi online, pinjaman pembelian pribadi.

15. Transparansi Produk Pinjaman

Apakah penyelenggara P2P lending menjabarkan informasi secara transparatif tentang peminjam mereka? Semakin banyak informasi tentang peminjam yang bisa kita lihat, semakin kita yakin bahwa peminjamnya nyata, bukan fiktif apalagi amit-amit menjalankan skema ponzi. Biasanya informasi peminjam ini dijabarkan dalam suatu dokumen yang disebut fact sheet. Sayangnya OJK tidak menstandarisasi struktur fact sheet sehingga setiap P2P lending memiliki kualitas fact sheet yang berbeda-beda.

16. Jumlah Nominal Pinjaman yang Sudah Dicairkan

Ini adalah faktor yang paling sering digembar-gemborkan oleh P2P lending yang perusahaannya sudah besar seperti Modalku (fakta, terjadi di fintech fair). Istilah lainnya ‘disburse amount‘, merujuk pada total uang yang P2P lending tersebut sudah berikan kepada peminjam. Faktor ini berguna untuk mengevaluasi seberapa sukses perkembangan usaha P2P lending, karena semakin banyak jumlah uang yang dicairkan, maka semakin besar juga keuntungannya. Sayangnya, bagi kita peminjam uang, faktor ini sebenarnya tidak penting malah bisa saya bilang sebagai bullshit (omong kosong). Alasannya?

Karena percuma saja kalau sudah banyak mencairkan pinjaman tapi banyak yang gagal bayar. Percuma saja banyak uang yang dicairkan tapi kualitas pelayanannya buruk . Faktor ini tidak memiliki pengaruh sama sekali terhadap mitigasi risiko maupun keuntungan kita sebagai investor. Faktor ini hanya digunakan perusahaan P2P lending untuk menggembor-gemborkan kehebatan mereka yang sebenarnya kita tidak peduli sama sekali. Abaikan.

Baca juga:

4 thoughts on “Cara Mengevaluasi Perusahaan P2P Lending

  • May 25, 2019 at 2:43 pm
    Permalink

    Pak cuma usul
    Ditambahkan 1 kriteria lagi

    Startup tersebut sudah mendapatkan pendanaan sampai tahapan mana
    (seed, angel, seri A, seri B , seri C , dst)

    Reply
    • May 25, 2019 at 2:45 pm
      Permalink

      Halo pak, terima kasih usulannya. Perihal funding series saya sertakan di bagian latar belakang perusahaan. Namun memang tidak semua website saya berikan informasi tersebut karena tidak semua website mempublikasikan status funding series mereka.

      Reply
  • March 20, 2020 at 4:36 pm
    Permalink

    Sepertinya perlu ditambahkan pak, daya tarik RM hehe. Tapi daya tarik disini juga kemampuan selling dan pengetahuannya juga lho pak

    Reply
    • March 21, 2020 at 12:11 am
      Permalink

      iya pak paham, tapi sangat subjektif. Satu RM yang menurut saya bagus belum tentu bagi orang lain bagus. Di Asetku misalnya, kualitas RM nya sangat jomplang ada yang bagus ada yang parah.

      Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Artikel Terkait

Artikel Populer

Advertisement

Disponsori oleh:

Kode Referral

[ A | B | C | D | E | F | G | H | I | J | K | L | M | N | O | P | Q | R | S | T | U | V | W | X | Y | Z ]

A

Akseleran: AKSLADRIAN13403

ALAMI: ASIARI

Allianz Smart Poin: rvam2zmw

Ajaib : asia625

Amartha: IL035033 

Asetku: WVQXQ 

B

BCA Credit Card (Kartu Kredit BCA): ADRIA0002117

Bibit: ucleiaf

Bizhare: ASA8KHDU

BMoney: REF-KRJI0

Buddies: AdrZbvf

Bukalapak: BAMBANGRAHARJA13YJ

By.u: Klik link disamping atau masukkan BYADRI8439991

C

Canva: klik link disamping

Cashbac: adr01ak

Catchplay: langsung klik link tersebut

Crowdo: U051549

D

DANA: bltuDi

Deposito BPR by Komunal: AS2333

E

Easycash: WRo7Rsw

Esta Kapital: ZTVINT

F

Flip: SHIA6755

Fore Coffee: 5BA015

Fundtastic: FUN10287

G

Gradana: AS0302191555

Getplus: DWNXM6GDM

H

Halofina: AIE74C

Hangry!: ADRINALD

I

iGrow: IGWSIA1980

Indogold: 98532

Investree: LJGZ3 

J

Jenius: $asiaril

Jurnal: adriansiaril1 atau klik link disamping

K

Kapital Boost: BAT6M2

Kaspro: E57u7c

KoinWorks: 62507 

Koingold by Koinworks: KG-62507

Komunal: 1CE8460

Kredit Pintar: tanpa kode, langsung klik link tersebut saja.

L

Lakuemas: adrian2128

Levi’s VIP Indonesia: 31A8KL2

M

Makmur: 5UVNR3

Mekar: ADRIA2476 

Modalku: jdq73oc9 

Modal Rakyat: AS1817506638

N

NYALA: klik link disamping

O

OCBC NISP One Mobile: klik link disamping

OY: langsung klik link disamping

P

Pegadaian: PDS4ED81

Pluang: ADRI667294

Q

Qoala Plus: XM3KSRAL

R

Raiz Invest (Indonesia): MDA2P7

S

Shopback: us3h2G

Shopee: ASIAR252

Sweet Escape : 1FSRH

T

Tamasia: MIK97TR

Tanamduit: ADRIA00INH7

Talenta: Klik link disamping atau masukkan talenta641

Tanifund: ADRR20

Tiktok: A729133701

Tokopedia: TPADR8548

Tunaiku: SASIARIL

U

Uangme: 7627

Y

Yesdok: ADRIANS1U

Yukk: asia48