Dijabarkan disini adalah respons para perusahaan P2P lending menghadapi isu COVID-19 yang juga mempengaruhi dunia investasi. Daftar ini dibuat menggunakan perspektif seorang lender, yakni apa yang saya lihat dari dashboard pendanaan saya, jadi tidak mencakup kondisi internal perusahaan P2P lending yang bersifat rahasia.
Daftar ini akan diperbaharui seakurat mungkin, namun karena keterbatasan waktu mungkin tidak selalu real time menggambarkan situasi terkini. Apabila anda menemukan kesalahan atau mau menambahkan informasi, monggo tinggalkan komentar, kirim email atau chat Telegram (@adriansiaril) ke saya.
Kategori 1: Tidak ‘Terdampak’
- Akseleran
- Modalrakyat
- Danamart
- Easycash
- Danain
- Tanifund
- Igrow
- Investree
- Danalaut
- Crowdo
- Ammana
- Tokomodal
- Komunal
- Aktivaku
Semua P2P lending diatas tidak melakukan perubahan apapun pada pelayanan maupun produk mereka sejauh ini.
Kebanyakan dari mereka memperketat seleksi peminjam namun tidak berdampak banyak pada kita selaku lender, alias jumlah pinjamannya tidak berkurang drastis.
Kategori 2: Cukup Terdampak
- Koinworks: kuantitas pinjaman berkurang, tidak ada lagi grade D-E dan tenor panjang berkurang drastis, memberlakukan 3 jenis skema relaksasi.
- Gradana: kuantitas pinjaman berkurang cukup signifikan.
- Amartha: memberlakukan berbagai skema relaksasi kredit, perpanjangan tenor pembayaran, pengurangan approval rate, terjadi kesulitan penagihan di lapangan, jumlah pinjaman berkurang signifikan.
- Asetku: tenor panjang sempat dihilangkan meskipun sekarang ada lagi, membuat produk jangka singkat baru, kuota pinjaman lebih cepat habis.
- Uangme: penurunan bunga sekitar 5% untuk semua tenor
- Esta Kapital: seleksi ketat peminjam yang bisa didanai lender retail
Kategori 3: Sangat Terdampak
- Cashwagon: bunga diturunkan ke 5%.
- Mekar: sempat berhenti menggalang dana
- Danamas: sempat berhenti menggalang dana
- Modalku: sempat tidak ada pinjaman tersedia
Seperti yang bisa kita lihat, justru kebanyakan p2p lending minim terdampak oleh covid19. Penghasilan referral saya dari p2p lending juga meningkat cukup tinggi beberapa bulan terakhir, yang menunjukkan bahwa justru makin banyak investor yang menambahkan porsi uang mereka di p2p lending, mungkin karena sudah lelah melihat investasi lainnya anjlok.
14 thoughts on “Bagaimana P2P Lending Menghadapi Krisis”
Asetku sama komunal bukan nya terdampak ya pak? Asetku hilangkan produk diatas 3bln kecuali flexi, komunal peminjam nya khusus sby?
noted sudah direvisi
Komunal baru saja klarifikasi masih ada proyek di luar Surabaya
Koh minta saran, apakah mendanai di Ase*ku dan Uan*me tenor 22 n 21 hr, msh ok saat ini (masa pandemi n 3 mgg jelang lebaran)? Kecenderungan borrower spt apa di saat spt ini? Makasih ko, sukses trs
Kalau dibawah 30 hari sih umumnya masih ok
Kenapa klo jangka waktu pendek lebih aman dari jangka waktu panjang? Bukan nya itu hanya permainan psikologi? Faktanya klo perusahaan ga sehat, dengan dana dbawah 30 hari pun bukannya tetep ga cair? Maaf, tapi saya bingung dengan jawaban pertanyaan ini
Ini bukan permasalahan perusahaan sehat atau ga sehat, tapi risiko terkait tenor pinjaman. Suatu pinjaman dengan tenor panjang punya risiko lebih tinggi karena lebih banyak hal yang bisa terjadi selama pinjaman tersebut belum lunas.
Masih bingung dengan logika nya…. Kenapa tenor pendek lebih aman daripada tenor panjang yg sama sama terkontrak….Buntut2nya seperti terlihat di peminjam itu sendiri. Saya pribadi bermain di asetku dengan tenor 3 bulan…dan kalau melihat di produk nya, tenor 3 bulan ini yg paling kurang laku…
Kalau bapak bingung dengan logika mgkn kita bisa coba pakai sistem untuk membuktikan pak. Bapak bikin randomizer (pengacak faktor) bisa pakai excel. Bikin dua variabel ya, salah satunya satu kolom untuk mewakilkan tenor 1 bulan, lalu satunya lagi bikin 3 kolom untuk mewakilkan tenor 3 bulan.
untuk setiap kolom dibuat adanya kemungkinan sebesar 20 persen terjadi gagal bayar. Jalankan test kira kira 10 kali. Lalu dihitung yang mana yang terjadi gagal bayarnya lebih tinggi.
Note: yg saya coba buktikan disini adalah tenor panjang lebih tinggi risikonya drpd tenor pendek. Tidak ada hub dengan asetku, karena asetku sekalipun gagal bayarpun kan dilindungi asuransi.
Oh oke, Klo itu saya mengerti… Terima kasih sudah mencerahkan pemahaman saya…logika itu tidak berlaku untuk asetku… Kalau untuk logika umum, betul dan sangat dimengerti…. Saya suka dengan pola pikir bung Adrian, saya coba follow Instagram dan blog ini…terima kasih
Sama sama pak, saya senang bs bertukar pikiran dengan bapak. Oh iya pak sekalipun logika tersebut tidak berlaku untuk asetku, saya tetap mempraktekkan nya juga di pendanaan asetku (makanya di komentar sebelumnya saya bilang “dibawah satu bulan masih oke”) karena saya sebagai investor berusaha skeptis dan meminimalkan risiko sebaik mgkn. Sehebat hebatnya Asetku tentu ada risikonya juga, dan sudah jadi tugas kita sebagai investor untuk punya strategi masing masing untuk mendanai sesuai selera.
Ps: bahkan RM saya di Asetku pun sebenarnya lebih merekomendasikan tenor pendek. Dan seperti yg bapak bilang, berdasarkan kuota di aplikasi memang tenor pendek biasa lebih laku.
akseleran gak ada ya?
Lupa dimasukin kak Amel. Akseleran kategori pertama ya alias tidak terdampak (sejauh ini)
Pingback: Panduan Lengkap Belajar P2P Lending – Adrian Siaril